Reyno masuk lagi ke kamar nya dan menatap budak seks nya yang masih terjaga di jam 3 pagi ini, sangat terlihat jelas Fero gemetar ketakutan saat melihat Reyno masuk. Alasan dia masih terjaga karna Reyno baru saja menyudahi hukuman nya tetapi tidak memberinya izin untuk tidur
"Kenapa belum tidur ? Masih ingin di hukum ?" Tanya Reyno sambil berjalan ke arah ranjang mendekati Fero tapi Fero memundurkan tubuhnya sampai ke dinding dan menggeleng kuat
"K-kau belum memberikan ku izin untuk istirahat" Fero menjawab dengan menundukkan kepalanya
Setelah itu Reyno tak lagi menjawab Fero tapi malah menggendong Fero ala bridal style lalu membawanya memasuki kamar mandi, Fero hanya bisa pasrah jika hal seperti sebelumnya terjadi lagi padanya. Tetapi Reyno hanya duduk di toilet dan mendudukkan Fero di paha nya. Reyno melepaskan cockring yang masih terpasang di penis Fero, dengan perlahan Reyno mengocok penis Reyno untuk membantu Fero mengeluarkan spermanya.
"Enghh.. ahh tuan" Fero menahan tangan Reyno
"Kau boleh mengeluarkan nya" Ucap Reyno sambil terus mengocok penis Fero. Tak butuh waktu lama Fero klimaks dan menembakkan sperma nya, ahh lega sekali.
Reyno bangkit dan membersihkan tubuh mereka berdua. Selesai mandi Reyno tetap menggendong Fero untuk keluar kamar mandi tapi kenapa sekarang Reyno membawa Fero ke lantai 3 ? Fero hanya diam memperhatikan kemana Reyno akan membawanya.
Ternyata Reyno ingin tidur di lantai 3 bersebelahan dengan kamar Yohan karna kamar nya sekarang sudah kotor, sedari tadi mereka berdua hanya saling diam. Sampai Reyno merebahkan Fero di kasur dan menyelimuti tubuh mereka pun tetap saja dia diam "tidurlah" Reyno mengizinkan.
Fero sudah 5 menit memejamkan matanya tapi Reyno mengetahui jika Fero belum benar benar tidur, Reyno ingin memeluk Fero saja agar Fero bisa tertidur. Pelukan nya begitu begitu erat dan posesif seakan sangat takut kehilangan, Fero bisa dengar detak jantung Reyno yang berpacu dengan cepat, dia juga merasakan yang sama detak jantungnya berdegup kencang. Karena begitu eratnya Reyno memeluk Fero, dia bisa mencium wangi tubuh Reyno yang sangat ringan dan menenangkan, pelukan nya begitu nyaman dan hangat membuat Fero bisa tertidur dengan sangat nyenyak. Sedangkan Reyno belum tertidur dan lebih memilih memandang wajah Fero beberapa menit"Cantik.."
Pagi datang menyingsing, hari ini hujan huhh sangat dingin. Fero terbangun lebih dulu lagi daripada Reyno. Dasar Reyno pemalas ! Kali ini Fero tidak ingin kabur, tapi dia sedang melotot melihat jam dinding
"Aaaaaaa !!! Ini hari Senin dan aku terlambat sekolah, Yohan pasti sudah pergi meninggalkan ku !" Teriak nya begitu nyaring sampai membuat Reyno terkejut"Jangan berisik bodoh, ini ke dua kalinya kau berteriak pagi pagi buta" geram Reyno
"Pagi pagi buta apa nya ? Ini sudah jam 9 dan aku benar benar terlambat kesekolah" -Fero
"Ya sudah kau libur saja dulu, suhu tubuh mu tinggi, sepertinya kau demam. Istirahatlah lah dulu hari ini" -Reyno
"BAIKLAH" senyuman yang sangat manis terpatri di bibir Fero, Reyno sejenak di buat terpana
hahhhh Fero Fero kau sangat bersemangat ketika di suruh tidak masuk sekolah,
"Cepat naik" Reyno menepuk nepuk punggung nya. Saat Fero ingin naik dia melihat jahitan dan beberapa luka yang belum sembuh di punggung tuan nya"punggung mu kenapa ?" -Fero
"Luka" -Reyno
"Ck, aku tidak buta, aku juga tahu punggung mu terluka, maksudku kenapa bisa kau mendapat luka sebanyak itu" -Fero
"Kecelakaan" -Reyno
"Kecelakaan ? Kapan ? Di mana ?" -Fero
"Ini luka karna menyelamatkan mu dari Hyden sialan, Berhentilah banyak bertanya dan cepat naik aku sudah lapar" ah Reyno sudah sangat gemas dengan Fero yang sudah seperti seorang reporter
"Tapi aku tidak berharap di selamatkan" Fero menjawab dengan mulus nya tanpa bebas sedikitpun. Membuat wajah Reyno menampakkan wajah datar nya
1 detik 2 detik 3 detik..
"Aaaa tolong, iya tuan maaf waktu itu aku benar benar berharap di selamatkan oleh mu. Tolong turunkan aku, aku takut"
Karna perkataan nya tadi sekarang Fero ingin di dorong dari lantai 3 ke kolam renang yang ada di bawah, berdoa lah untuk keselamatan Fero di pagi yang cerah seperti wajah Reyno
"Tuan aku takut, tolong turunkan akuuu" -Fero
"Turunkan ? Baiklah"
Reyno benar benar mendorong Fero dari lantai 3 ke kolam renang, setelah mendorong Fero dengan hati yang tulus Reyno dengan langkah santai turun ke lantai 1 untuk sarapanFero POV
Aku tidak menyangka dia benar benar mendorong ku dari ketinggian itu ! DASAR MANUSIA TIADA PUNYA HATI ! dengan di bantu naik oleh kak Jaemin dan pelayan lain nya, aku di beri bathrobe dan langsung di tuntun untuk segera ke dapur karna Baginda raja yang seperti setan itu sudah menunggu.
Saat aku memasuki dapur, aku melihat tuan ku sudah duduk dengan tenang di kursi nya. Wajahnya sangat menyebalkan awas saja nanti akan ku potong penis besar nya itu cuih !Fero POV end
"Yohan kenapa kau tidak pergi sekolah ?" Fero bertanya sembari duduk di kursi makan-samping Yohan
"Aku merasa tidak enak badan, dan ku sedikit sakit"- Yohan.
Fero berniat mengusap usap punggung teman nya itu tapi Yohan malah kesakitan, saat Fero membuka baju Yohan betapa terkejutnya dia melihat luka luka yang masih basah itu.
"Yohan kenapa bisa begini, bejat sekali orang yang berbuat seperti ini padamu" Fero menanyai Yohan tapi matanya melirik Reyno, dia curiga Reyno juga yang melakukan ini karna tadi malam dia mendengar suara suara orang bertengkar. Yang di lirik tetap makan dengan tenang dan tak menggubris sindiran Fero, tak lama datang Jaemin memberikan obat untuk Fero. Jaemin berjalan dengan sedikit pincang, ada luka di kakinya akibat pertempuran malam itu kaki nya di tembak charllos.
"Ya Tuhan, kaki kak Jaemin kenapa ? Pasti orang yang sama yang membuat kaki kak Jaemin sakit" sekali lagi Fero melirik ke arah Reyno seakan menyindir. Reyno hanya memutar bola matanya malas dan lanjutkan sarapan nya. Sedangkan sedari tadi Fero belum memasukkan sesuap pun sarapan nya, dia terlalu sibuk mengoceh.
Kali ini Jihyo yang datang membawakan telur mata sapi, lagi lagi mata Fero melihat sesuatu, dia melihat tangan Jihyo melepuh. "Astaga tang- aw !" Dahi Fero di lempari butiran sereal oleh Reyno."Diam atau telur mata sapi ini ku lempar sampai masuk ke dalam matamu" Reyno mengancam
"Apa ? Tapi memang kau kan pelaku nya, kau menyakiti kak Jaemin dan kak Jihyo juga !?" Gerutu Fero
"Bukan aku" -Reyno
"Buktikan" -Fero
Reyno melirik Jaemin dan Jihyo agar mereka menjelaskan pada bottom reporter ini
"Tuan muda aku tidak di sakiti tuan Reyno, kaki ku saat itu tertembak" -Jaemin
"Tangan ku juga cuma terkena minyak panas tuan muda , bukan karna tuan besar" -jihyo
Baiklah sekarang wajah Fero memerah karna merasa malu sudah menuduh Reyno, fakta nya jauh berbeda dengan ada yang ada di pikiran nya "tapi punggung Yohan benar kau kan yang melukai nya !?" Fero membela diri.
"Setahu ku orang yang terlalu banyak mengoceh, anus nya akan susah sembuh" Jaehyun yang sudah gemas akhirnya ikut berbicara. "Kau sang dokter diam lah, ini bukan urus- umhhhmm.." kalimat Fero terputus karna sekarang bibir nya di cium oleh Reyno dengan agresif, Reyno menyuapi Fero tapi dari mulut ke mulut. Orang orang yang ada di situ langsung mengalihkan pandangan. Setelah dirasa Fero sudah menelan makanan yang di berikan, baru Reyno melepaskan ciumannya, Fero malu dan memilih memakan makanan nya saja sampai habis. Para pelayan dan Yohan cekikikan menahan tawa karna melihat Fero yang salah tingkah."Bosan, aku sangat bosan" Fero berguling guling di atas ranjang sedangkan Reyno sibuk dengan laptopnya. "Aduhh kamar ini sempit sekali, benar benar membuat ku bosan" Fero lanjut mengeluh. Lalu tanpa mengalihkan pandangannya pada laptop sedikitpun Reyno menekan tombol di samping tempat tidurnya dan bergeserlah dinding kamar itu menampilkan ruangan luas yang penuh dengan game, Fero bangun dari tidur nya dan terkagum kagum
TBC
Vote and komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL IN LOVE WITH DEVIL🔞🔞 #minlix
خيال (فانتازيا)Fero adalah anak yatim-piatu Dia hanya hidup bersama dengan saudara laki laki nya, ayah dan ibu mereka meninggal dalam kecelakaan mobil. Awal nya mereka baik baik saja hidup berdua dalam kesederhanaan namun seiring berjalannya waktu beberapa masala...