masa lalu kita

646 45 5
                                    

Menghembuskan nafas beras Reyno menatap mata Yohan dalam "baiklah jika begitu, aku juga takkan bisa menyembunyikannya terus menerus darimu"

Flashback

"PENGKHIANAT ! LEPASKAN AKU" Chanyeol memberontak sekuat tenaga saat tubuh nya di ikat erat di tiang besi

"Tuan Chanyeol Alderick, ck ck ck kau sangat bodoh tidak sia sia aku berpura pura baik padamu selama 9 tahun, terima kasih sudah percaya penuh padaku dan mau berbisnis dengan ku hingga sukses seperti ini. Tapi sayangnya aku tidak mau berbagi hasilnya dengan seperti apa yang telah kita rencanakan dulu. Aku tidak memerlukan mu lagi jadi aku akan membunuhmu" seringai tuan Jeongin Alrez "Kyung-soo sayang cepat lakukan" perintahnya pada istrinya

Kyung-soo mulai menyirami Chanyeol dengan minyak tanah sebanyak banyaknya "meskipun istri mu dan anak anak mu sedang bersembunyi, dia akan tetap ku temukan" ujar Jeongin sesekali mengedarkan pandangannya untuk mencari istri dan anak anaknya Chanyeol "sialan di mana mereka bersembunyi" desis Jeongin

Korek api sudah di nyalakan, Chanyeol memejamkan matanya "Baekhyun, Reyno, Yohan aku mencintai kalian" lirihnya sangat pelan, detik berikutnya api menyala dan membakar tubuh Chanyeol hidup hidup. Teriakan kesakitan Chanyeol terdengar sangat nyaring di gedung kotor itu

Baekhyun yang mendengar teriakan suaminya mempererat pelukannya pada Reyno dan Yohan. Hanya menangis tanpa suara yang bisa Baekhyun dan Reyno lalukan, sedangkan Yohan dia masih berumur 6 tahun belum mengerti apa apa dibanding dengan Reyno yang berumur 12 tahun

Baekhyun mengecup kening anak anaknya dengan lembut dan tersenyum ketir "Reyno sayang setelah ibu keluar dari persembunyian ini, kau harus bisa kabur dari sini. Tetaplah hidup sayang balaskan dendam ayah"

Mendengar itu Reyno semakin deras menangis, dia memeluk dan mencium tangan ibunya "jangan, jangan pergi. Kami sudah kehilangan ayah, bagaimana kami akan hidup jika kehilangan ibu juga. Aku mohon jangan Bu, jikapun kita akan mati bersama tak apa, aku akan mati bersama dengan orang orang yang ku sayangi" ujar Reyno terdengar begitu sangat memilukan

"Tidak Reyno, ibu mohon jangan ikut bersama ayah. Kalian harus bertahan, lihatlah Yohan yang masih kecil itu. Yohan kecil kita tidak boleh mati sekarang, dia punya mimpi dan kau pun pasti punya" ucap Baekhyun lagi yang membuat Reyno kembali memikirkan adiknya

Kini Baekhyun berpindah memeluk Yohan yang sedang tadi hanya menatap polos dengan keadaan yang sedang terjadi, dia bahkan tidak menangis. "Sayang, Yohan sayang tatap ibu. Yohan anak yang baik, Yohan harus ikuti apa kata kakak Reyno setelah ini. Jangan melawan kakak, Yohan harus jadi anak yang kuat. Tetap menjadi anak yang penurut ya sayang" Baekhyun melepaskan pelukannya pada Yohan, dia menatap kedua anaknya dengan sangat tulus dan tersenyum "Reyno, Yohan , ibu sangat menyayangi kalian" Baekhyun keluar dari tempat persembunyian, menyerang Jeongin dan Kyung-soo sebisanya, terdengar suara tembakan pistol beradu memekakkan telinga.

Sementara Baekhyun mengalihkan perhatian musuh, Reyno memberi arahan pada adiknya "Yohan, kau tau permainan kejar kejaran kan ? Kita selalu bermain itu dan kakak lah yang menjadi penjahat nya sekarang ini kita akan bermain kejar kejaran lagi tapi kita berdua akan berlari bersama, kita harus lari dari tangkapan penjahat. Kau mengerti ?" Ujar Reyno memegangi bahu adiknya dan Yohan mengangguki nya dengan polos. Melihat itu Reyno tersenyum "aku kita lari dengan hati-hati"

Reyno memegangi tangan adiknya dengan begitu sangat erat agar tidak terpisah, setelah itu mereka berlari agar bisa keluar dari gedung bekas tersebut, sesekali Reyno menatap kebelakang untuk memastikan tak ada yang mengejarnya.

"Sayang anak anaknya tidak ada disini, bagaimana ini ?" -Kyung-soo

"Tak apa Kyung-soo, jika bukan kita yang membunuh mereka maka Hyden dan Charllos lah yang akan membunuh mereka, keturunan Alrez langsung yang akan membunuh anak anaknya Chanyeol !" -Jeongin







FALL IN LOVE WITH DEVIL🔞🔞 #minlix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang