[CHAPTER 13] Adik Ipar?!

5.3K 878 50
                                    

Akhirnya Renjun bisa istirahat dengan nyaman di atas kasur seperti apa yang ia harapkan sebab hari ini adalah hari minggu, satu hari favoritnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya Renjun bisa istirahat dengan nyaman di atas kasur seperti apa yang ia harapkan sebab hari ini adalah hari minggu, satu hari favoritnya. Hari ini Renjun tidak akan melakukan apapun, semua baju kotor miliknya sudah ia bawa ke tempat laundry dekat cafe kemarin dan bisa ia ambil sewaktu-waktu. Meski hanya berbaring di atas tempat tidur dan sesekali bermain sosial media, itu sudah cukup menjadi hiburan untuknya.

Sejak pagi, Renjun tak mendengar suara Jeno, mereka hanya bertemu saat sarapan dan setelahnya kembali ke kamar masing-masing. Barangkali Jeno ada di ruang kerja, berkutat dengan berbagai dokumen dan memandang layar laptop selama 24 jam. Terkadang Renjun bingung, sebenarnya apa yang menyenangkan dari semua hal yang Jeno lakukan itu? Bukankah ia bisa stress jika terus memaksa otaknya untuk memikirkan berbagai macam dokumen pekerjaan yang entah apa isinya, Renjun benar-benar tidak paham dengan cara berpikir Jeno.

Saat sudah lulus nanti, Renjun tidak berniat untuk bekerja kantoran, remaja itu berencana membuka bisnis restoran atau cafe seperti tepatnya bekerja. Meski ia seroang anak laki-laki, tapi Renjun cenderung menyukai hal-hal seperti memasak, membuat berbagai macam makanan dari resep atau konten YouTube yang ia tonton. Si remaja ini juga menyukai hal-hal yang berbau seni, seperti melukis dan membaca novel. Ya, ini hanya sebagian kecil dari impian Renjun, hidup tenang dan nyaman.

Ngomong-ngomong soal konten YouTube, Renjun tadi baru saja melihat sebuah tutorial membuat kue untuk cemilan sehari-hari. Sepertinya acara rebahan yang santai ini harus segera di akhiri, sebab Renjun punya rencana untuk membuat kue di dapur.

Si remaja bangkit dari atas tempat tidur, membawa langkah kaki keluar dari dalam kamar. Siapa sangka, saat Renjun keluar dari dalam kamar bersamaan dengan itu Jeno juga keluar dari dalam ruang kerjanya.

Keduanya saling bertukar pandangan.

Oh, agaknya Jeno sedikit menyesal sebab keluar dari ruang kerjanya bersamaan dengan Renjun. Dengan susah payah Jeno memutuskan kontak mata dari si remaja, mengalihkan pandangan kemana saja asal tak menatap ke arah Renjun. Kenapa? Sebab, remaja itu hanya menggunakan kaos oversize berwarna putih dan celana pendek yang bahkan tak sampai menutupi lututnya, memperlihatkan betapa ramping dan putih kulit kakinya. Sial! Entah kenapa Renjun tampak begitu sexy di mata Jeno. Pasti ia sudah gila!

Renjun tentu tak menyadari perubahan pada diri Jeno, dia tidak berpikir ada yang salah dengan pakaiannya sebab hanya ini yang tersisa, baju-bajunya yang lain kotor dan berada di tempat laundry. Si remaja mengangkat bahunya tak peduli lantas melanjutkan niatnya untuk membuat kue di dapur.

Jeno berdehem pelan, "Mau kemana?" Tanya sang dominan berhasil menghentikan langkah kaki Renjun.

"Membuat cemilan.." Jawab Renjun seadanya. "Paman sendiri, mau kemana?"

"Em.. Mengambil air."

"Oh.."

Keduanya bersama-sama menuju ke arah dapur, Jeno memperlambat langkah kaki agar Renjun lebih dulu sampai. Sesekali si pria mencuri pandang pada si remaja yang tampak sedang dalam suasana hati yang cerah, terlihat dari senyum tipis dan alunan nada pelan yang keluar dari belahan bibirnya.

MINE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang