[CHAPTER 21] Sadar

3K 385 20
                                    

;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

;

Pihak kepolisian telah berhasil menangkap pelaku tabrak lari yang kabur selepas menabrak Renjun. Jeno yang mendengar hal ini bergegas ke kantor polisi guna mengetahui lebih lanjut apa motif sebenarnya si pelaku atau ini murni ketidak sengajaan sang pengemudi.

Menurut keterangan petugas kepolisian yang talah melakukan interogasi terhadap pelaku, mereka mengatakan bahwa kecelakaan ini diakibatkan oleh si pengemudi yang berada dibawah pengaruh alkohol dan saat dilakukan tes urine, hasilnya positif. Untuk sementara waktu, si pelaku akan ditahan sampai penyelidikan lebih lanjut.

Meskipun sudah mengetahui pelaku yang menabrak Renjun, tak membuat Jeno lega begitu saja sebab dia merasa ada yang jangkal. Jeno jelas ingat betul bahwa mobil yang nyaris menabraknya kemarin seolah memang menargetkan dirinya.

Baiklah, Jeno akan menyelidiki masalah ini dengan caranya sendiri.

Alih-alih pulang ke rumah setelah memeriksa laporan kepolisian, Jeno justru membawa dirinya kembali ke rumah sakit untuk melihat keadaan Renjun lantaran pemuda bernama Jaemin kemarin tak kunjung memberikan kabar padanya.

Jeno bersembunyi pada sebuah pilar tatkala iris mata menemukan Mark yang tampak terburu-buru keluar dari dalam lift. Melihat bahwa Mark mendadak pergi seperti itu membuat Jeno segera membawa tungkai menuju ruangan Renjun, setidaknya dia bisa melihat Renjun hari ini, karena Jeno tahu jika ada Mark, dia pasti akan di usir seperti tempo hari.

Saat sampai disana, Jeno melihat bahwa sang terkasih tidak sendirian ada sosok pemuda yang Jeno ingat bernama Jaemin menemaninya.

Atensi Jaemin langsung terpusat pada suara pintu yang terbuka, tadinya dia pikir Mark kembali untuk mengambil barangnya yang mungkin tertinggal mengingat bahwa dia pergi dengan terburu-buru setelah mendapatkan panggilan entah dari siapa.

"Oh, kau kembali lagi." Ucap Jaemin, tentu dia tidak lupa dengan wajah Jeno, apalagi pemuda itu sempat mendapatkan pukulan keras dari sang tunangan.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Jeno seraya membawa tungkai mendekat pada posisi dimana Renjun masih terbaring dengan mata terpejam erat.

"Dokter bilang tidak ada yang harus di khawatirkan, tapi mungkin butuh waktu untuk Renjun sadar." Jaemin tidak tahu apa hubungan keduanya, namun melihat dari tatapan mata si pemuda yang menatap Renjun dengan pandangan teduh sekaligus khawatir membuat Jaemin sedikit memahami bahwa hubungan keduanya tidak sesederhana yang dia pikirkan. "Aku akan berjaga di luar, kau bisa menemani Renjun sebelum Mark kembali."

"Terimakasih."

Jaemin mengulas senyum tipis sebelum akhirnya membawa diri keluar dari dalam ruangan, memberikan ruang pada kedua manusia itu untuk saling bertemu. Siapa yang tahu? Mungkin saja Renjun akan segera sadar ketika mendengar suara Jeno?

Jeno mengambil duduk di samping Renjun, tangannya tergerak guna menggenggam tangan Renjun yang tak dihiasi jarum infus. Terus terang, rasanya dada Jeno nyeri melihat kondisi Renjun yang seperti ini, padahal hari-hari sebelumnya terasa begitu damai dan penuh suka cinta, akan tetapi kenapa semua jadi seperti ini? Sungguh Jeno tidak mengerti.

MINE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang