[CHAPTER 19] Insiden

6.1K 745 95
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Ruangan yang semula rapi itu, kini sudah tak berbentuk akibat amarah seroang wanita yang baru saja mendapatkan laporan dari anak buahnya prihal kedekatan Jeno dan Renjun. Lembaran foto-foto keduanya yang menjadi bukti hasil memata-matai selama ini berserakan di mana-mana. Amarahnya telah sampai di ubun-ubun, dadanya bergemuruh sekaligus berdenyut nyeri akibat letupan emosi yang campur aduk dalam diri.

“Sial!!” Satu vas bunga hancur setelah menghantam tembok putih dekat jendela. Meski sudah menghancurkan seluruh ruangan ini, tak membuat suasana hatinya menjadi lebih baik, justru sebaliknya dia semakin kesal.

Wanita itu adalah Siyeon. Matanya yang tajam penuh amarah menatap selembar foto yang berada di dekat jangkauan, tangannya bergerak guna mengambil selembar foto tersebut, lantas tersenyum culas. “Kau pikir aku akan menyerah? Tidak, aku bahkan belum memulainya, Jeno..” Ujar Siyeon dengan setetes air mata yang berhasil lolos dari pelupuk.

Mengapa begitu sulit untuk membuat Jeno melihat ke arahnya?! Padahal, jauh sebelum Jeno mengenal Sena, sang kakak, Siyeon lebih dulu dekat dengan Jeno. Keduanya sering menghabiskan waktu bersama di sela-sela waktu belajar saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Namun, lantaran sang ayah harus dipindah tugaskan ke luar negeri, Siyeon terpaksa ikut dan berpisah dengan Jeno yang kala itu tinggal dengan kakek Lee.

Selama ini Sena dan Siyeon tidak tinggal bersama sebab kedua orang tua mereka bercerai, Siyeon memilih ikut ayahnya yang kaya raya dan berpikir bahwa hidupnya jauh lebih terjamin jika ikut sang ayah. Sedangkan Sena, ia memilih ikut sang ibu. Namun, satu tahun setelah kepergian Siyeon ke luar negeri, ibu mereka meninggal yang membuat Sena hidup sendirian. Saat itulah kakek Lee menawarkan diri untuk menjadi wali Sena, itu pertama kalinya Jeno tahu bahwa Siyeon punya saudara kembar, meski ia pernah mendengar cerita itu sebelumnya dari kakek Lee.

Meski Sena dan Siyeon kembar, keduanya memiliki sifat yang bertolak belakang. Jika Siyeon begitu agresif, penuh semangat dan sedikit sombong sebab Jeno pernah melihatnya merendahkan orang lain. Sena justru kebalikan dari Siyeon, tutur kata wanita itu begitu lembut, sorot matanya teduh dan senyumannya begitu manis. Seiring berjalannya waktu, keduanya menjadi dekat tanpa sepengetahuan Siyeon, lebih buruknya kala Siyeon kembali dari luar negeri dan berniat untuk menjalin hubungan lebih serius dengan Jeno, dia terlambat sebab Jeno telah bertunangan dengan Sena.

Tadinya, Siyeon berusaha untuk merelakan Jeno akan tetapi rasa cintanya untuk Jeno jauh lebih besar hingga sulit membuatnya rela. Segala cara telah Siyeon lakukan demi untuk memisahkan keduanya, bahkan cara terkotor-pun pernah ia lakukan meski tak membuahkan hasil, hingga keajaiban itu datang dimana kakaknya meninggal tanpa ia repot menyingkirkan.

Tapi sekarang! Setelah semua yang ia lakukan dan berpikir bahwa Jeno akan jatuh dalam genggaman! Lagi-lagi ada hama yang mengganggu. Tentu saja Siyeon tak akan tinggal diam, jika dia tidak bisa bersama dengan Jeno, maka tidak ada yang bisa bersanding dengan sang pujaan, bahkan Renjun sekalipun.

MINE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang