34~Kebahagiaan

823 48 0
                                    

jangan lupa sebarkan kebaikan gess dengan tandai typo dan vote kom hihi

Happy Reading


Kegemparan terjadi di rumah besar keluarga Ramadhan. Pagi ini Imam baru saja memberitahu kabar bahagia yang baru semalam Imam dan Ana dapat. Susi dan Andi yang mendapatkan berita kehamilan ana pun keduanya sangat bahagia karena sebentar lagi akan kembali mendapatkan cucu.

Susi, wanita paruh baya itu bahkan terus saja memeluk menantunya yang sudah duduk di sampingnya sejak tadi. Ana bahkan tak melunturkan senyumnya sedikit pun saat melihat kebahagiaan dimata mertuanya.

Tak ketinggalan juga bibi dan Lia yang mendengar kabar bahagia itu juga turut senang dengan kebahagiaan majikannya. Mereka berharap kebahagiaan selalu berada di sekitar majikannya.

"Mamah bahagia banget sayang. Pokoknya mulai hari ini masalah Kay, kamu bisa serahin ke Mamah dan Lia." Susi berucap dengan semangat, Ana tersenyum mendengarnya. Sedangkan Imam menggeleng geli melihat bagaimana antusias ibunya itu.

"Papah juga bakal bantu semampu Papah, An." Imbuh Andi. Ana mengangguk.

"Makasih Mah, Pah."
Imam semakin bahagia melihat bagaimana kedua orang tuanya begitu menyayangi Ana.

Siang ini Imam pun mengantar Ana menemui dokter. Mereka akan memeriksakan kehamilan Ana untuk pertama kalinya, sekaligus untuk memeriksa kebenaran kehamilan Ana. Semoga Ana memang benar-benar hamil dan ia juga berharap insiden Kayla semalam tidak membahayakan kandungan Ana.

Imam dan Ana sama-sama memandang serius monitor di samping ranjang pemeriksaan setelah setengah jam yang lalu mereka sampai dan berbincang sejenak dengan dokter. Dokter pun sibuk memeriksa Ana, menjelajahi perut rata Ana yang sudah diolesi gell.

"Sus, bisa ambil alih." ujar Dokter. Suster pun mengangguk, lalu mendekat dan membersihkan sisa gell diperut Ana.

Imam dan Ana sudah duduk untuk bersiap menerima penjelasan dokter muda yang bername tag Suci didepan mereka.

"Sebelumnya selamat ya Pak-Bu, bintik di tengah tadi menandakan ada janin yang tengah berkembang diperut istri Bapak. Kondisi janin dalam kandungan ibu alhamdulillah juga sehat. Usianya diperkirakan baru 8 minggu." terang Suci lembut.

Imam dan Ana saling berpandangan dan tersenyum mendengarnya. Itu artinya kejadian Kayla semalam tak membahayakan kandungan Ana.

"Mohon lebih dijaga ya Pak. Apa lagi ditrimester pertama kehamilan, kandungan mudah sekali mengalami keguguran. Bahkan 45% wanita di dunia bisa mengalaminya. Ditambah juga usia si ibu yang masih mudah bisa meningkatkan risiko keguguran dalam kehamilan." terang dokter Suci memberitahukan pada Imam apa yang harus dilakukan seorang suami dan ibu hamil. Imam mengangguk seksama dengan penjelasan dokter Suci.

"Asupan gizi pun diperhatikan ya Bu, belum ada keluhan mual dan pusing kan?" tanya Suci dengan seulas senyum. Imam yang masih menggenggam tangan Ana pun menatap Ana.

"Belum ada sih Dok. Cuma seharian kemarin itu sukanya tidur terus." ujar Ana. Dokter Suci mengangguk tersenyum.

"Ngga apa Bu, bawaan bayi memang beda-beda." ujar dokter Suci. Dokter muda itu pun mulai menuliskan resep untuk wanita hamil didepannya. Kemudian mengulurkan secarik kertas pada Imam. Pria itu pun langsung menerimanya.

"Ini saya resep kan obat, nanti diminum yang teratur ya Bu Ana vitamin dan obatnya. Saya juga meresepkan pengurang rasa mual untuk mengantisipasinya nanti."
Imam dan Ana mengangguk paham.

"Jangan lupa juga sebulan lagi kita bertemu." tambah dokter Suci mengingatkan pasangan didepannya itu.

"Baik Dok, terima kasih." ujar Ana. Mereka berdua pun akhirnya keluar dari ruangan dokter Suci.

Ana LeolinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang