04

605 92 17
                                    

Assalamualaikum.

Dengan mengucap bismilah, aku ingin mengungkapkan maksud isi hati ku.

Gadis berkerudung yang sudah membuat ku merasakan apa itu cinta dan kasih sayang yang sebenar nya. Apakah aku pantas berharap gadis sempurna seperti mu membalas cinta lelaki hina dan kotor seperti ku?

Aku hanya pria bodoh yang mencintai gadis yang bahkan tidak ku ketahui namamu.

Aku hanya pria bodoh yang tidak tau apa itu arti kehidupan yang sesungguh nya.

Aku hanya pria bodoh yang tidak tahu malu bermimpi untuk menikahi gadis yang begitu indah hati dan rupa mu.



Salam dari pria yang mendatangi mu semalam.

Dan bunga sebagai tanda cinta.

Wassalamualaikum.


Kedua sudut bibir Yaya terangkat membaca surat yang di berikan oleh Totoitoy tadi, ia mengambil setangkai bunga mawar yang beraroma wangi yang sama dengan amplop yang di gunakan Taufan untuk surat yang ia berikan.

Yaya menghirup aroma mawar itu dalam, wangi yang sama dengan parfum yang Taufan gunakan semalam, dan entah kenapa Yaya sangat menyukai aroma nya. Bibir Yaya mengecup lembut mawar itu, bahkan ia memejamkan mata nya. Tanpa ia sadari ia sudah melakukan ciuman tidak langsung dengan Taufan yang sudah duluan mengecup mawar itu terlebih dahulu, dan Yaya secara tidak sadar mencium tepat di bagian bekas bibir Taufan tadi.

"Pria yang tidak ku ketahui siapa nama nya, entah kenapa aku menjadi senang mendapatkan sesuatu dari mu. Apakah ini cinta? Dan jika memang tuhan mentakdirkan kita berdua untuk bersama, aku hanya berharap agar semua nya berjalan dengan lancar." Monolog Yaya di dalam hati nya, ia mengeluarkan bunga yang ada di dalam pas yang sudah berisi air itu, bunga yang di berikan oleh Taufan ia masukan di dalam pas bunga yang memang selalu menghiasi meja belajar nya, ia tersenyum kecil menatap mawar yang Taufan berikan lali beralih ke kasur nya, sebelum tertidur ia menyimpan surat yang Taufan berikan di bawah bantal.



(Sumpah author jadi ingat masa masa pondok dulu pacaran pakai surat 🤣)


---------------



"Kak.."

Taufan yang sedang membersihkan meja yang baru saja di pakai pelanggan menoleh ke arah anak yang memakai seragam sekolah dasar, Taufan nampak berpikir sejenak mengingat siapa anak itu.

"Totoitoy!" Seru Taufan dan langsung melakukan high five dengan Totoitoy.

"Wih, kau datang di waktu yang panas begini, pasti mau minuman coklat dingin kan?" Tanya Taufan yang di angguki oleh Totoitoy dengan penuh semangat.

"Duduk dulu di sini."

Taufan mempersilahkan Totoitoy untuk terlebih dahulu, di kokotiam memang saat ini hanya ada dia karena kakek Aba yang izin untuk sholat dzuhur dan kedua saudara nya izin pulang sebentar untuk mengambil persediaan coklat di rumah.

Memang Aba tidak mengajarkan mereka tentang agama secara langsung, tapi dengan bekerja mereka akan tau jika hidup bukan hanya untuk berfoya-foya saja.

Taufan kembali pada Totoitoy dengan minuman ice coklat serta cake coklat, ia memberikan nya pada anak itu dan turut bergabung duduk bersama Totoitoy.

"Jadi, apa kakak mu mau menerima nya?" Tanya Taufan.

"Kak Yaya sangat suka." Jawab Totoitoy yang membuat Taufan merasa senang

"Jadi nama nya Yaya?" Tanya Taufan lagi dan di angguki oleh Totoitoy, Taufan tersenyum kecil karena ia akhirnya mengetahui siapa nama gadis berkerudung yang ia sukai itu.

"Kakak menyukai kak Yaya ya?" Tanya Totoitoy memastikan, Taufan menganggukkan kepala nya.

"Nama kakak siapa?"

"Boboiboy Taufan, panggil saja kak Taufan."

Mendengar itu, Totoitoy hampir saja tertawa

"Nama kakak sangat aneh."

Taufan memutar bola mata nya malas, padahal nama Totoitoy lebih aneh dari nya nya.

"Kakak mau ku bantu tidak?"

"Memang nya kamu mau?"

"Mau, tapi kak Taufan tau kan di dunia ini gak ada yang gratis?"

Taufan nampak berpikir sejenak, kenapa anak ini lebih licik dari yang dia kira? Nampak berbeda dengan Yahya maupun Yaya.

"Kakak tidak punya uang." Ujar Taufan nampak kecewa.

"Kakak tenang saja, kakak tau main skateboard kan? Aku pernah membantu kakek Aba mengangkut coklat ke rumah nya, dan melihat foto 3 anak kembar yang kecil, dan salah satu nya yang memegang skateboard dengan iris biru itu kakak, kakak bisa mengajari ku kan?"

Taufan nampak diam, bermain skateboard? Jadi anak ini mempunyai hobby yang sama dengan nya? Haha kebetulan yang menguntungkan.

"Oke deal!"

Kemudian mereka berjabat tangan tanda kerja sama sudah sah mulai saat ini.

-------

"Hai."

Yaya yang sedang berjalan menuju rumah nya bertemu dengan Taufan di sekitaran rumah nya, pria itu nampak membawa beberapa kotak yang ia yakini kotak coklat dari kedai Aba.


"Assalamualaikum" Ujar Yaya sambil menundukkan kepala nya tidak berani menatap Taufan.

"Wa'alaikumsalam"  Jawab Taufan yang akhirnya bisa menjawab salam, ia merutuki diri nya sendiri yang lupa untuk mengucap salam terlebih dahulu.

"Ada apa?" Tanya Yaya yang masih menunduk, karena ia tidak di ajarkan untuk menatap lawan jenis yang bukan mahram nya, karena itu bisa saja menimbulkan perbuatan syaitan.

"Aku boleh nanya sesuatu?" Tanya Taufan.

"Menanyakan apa?"

"Kenapa setiap bertemu kau tidak mau menatap ku?"

"Karena ajaran islam melarang umat nya untuk bertatapan atau bersentuhan dengan pria yang bukan mahram nya." Jawab Yaya yang membuat Taufan mengangguk paham.

"Kalau begitu aku pergi dulu, assalamualaikum." Ujar Yaya yang ingin pergi begitu saja.

"Tunggu."

Taufan tiba-tiba saja memegang tangan Yaya, tapi kemudian ia melepaskan nya

"Maaf, aku tidak sengaja." Ujar Taufan sambil tersenyum canggung saat ia melihat Yaya yang nampak tidak suka.

Bagaimana ia lupa akan hal ini.

"Ada apa?" Tanya Yaya singkat.

Taufan tidak menjawab apapun, ia mengeruk sesuatu di dalam jaket nya, setangkai bunga mawar ia keluarkan untuk ia berikan pada Yaya.

"Untuk mu." Ujar nya

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam"

Taufan langsung pergi begitu saja. Sedangkan Yaya masih berdiri di tempat menatap mawar yang di berikan oleh Taufan.

Di sana terdapat note yang bertuliskan sebagai tanda cinta

"Astagfirullah." Ujar Yaya saat pipi nya malah memerah, ia langsung membawa bunga yang di berikan oleh Taufan masuk ke rumah nya.

Di dalam kamar, Yaya kembali mencium bunga mawar yang di berikan Taufan, wangi yang sama.

Dan tanpa gadis itu sadari lagi ia mencium bagian di mana sudah tersentuh oleh bibir Taufan.



Tbc.

























 

ELEMENTAL LOVE : TAUYA (HIJRAH) END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang