Di balkon kamar nya Taufan duduk sendiri di pembatas balkon, Taufan menyandarkan punggung nya di tiang balkon kamar nya dan kedua saudara nya itu. Ia merenung jauh dengan tatapan sayu. Memang akhir-akhir ini Taufan yang selalu aktif dan paling aktif dari pada kedua saudara atau pun teman-teman nya yang lain.
Tapi semenjak mengenali gadis berkerudung yang selalu membuat Taufan berdebar Taufan lebih fokus mendalami ilmu agama nya, ya walau pun hanya baru di titik sholat. Dan Taufan semakin sadar, apa ia pantas untuk mencintai Yaya?
"Kak Taufan!"
Taufan yang masih termenung melihat kebawah di mana Totoitoy sudah berdiri di bawah sana dengan gaya pakaian yang sama dengan Taufan.
Astaga anak ini....
"Ada apa?" Tanya Taufan dari atas, Totoitoy tersenyum kemudian menunjuk kearah jendela yang ada di rumah anak itu. Ia memberi kode pada Taufan untuk tunggu kemudian lagi-lagi menunjuk ke arah jendela di rumah itu.
Taufan yang bingung hanya menatap heran pada Totoitoy.
"KAK YAYA! COBA BUKA JENDELA NYA!"
Teriak Totoitoy yang membuat Taufan bingung. Maksudnya apa coba?
"KAK YAYA, BUKA JENDELA NYA ADA PEMANDANGAN INDAAAAH!"
Teriak Totoitoy lagi, terdengar suara sesuatu yang di buka dari jendela kamar yang ada di hadapan kamar Taufan. Kemudian Taufan sadar akan sesuatu, jadi maksud nya ini adalah kamar...
Taufan gelagapan lalu ingin menghentikan Totoitoy, tapi sudah terlambat karena Taufan baru membuka mulut nya tapi jendela kamar itu terbuka serta terdengar suara yang membuat jantung Taufan kembali berdesir hebat.
"Ada apa toy?" Tanya Yaya yang baru saja membuka jendela kamar nya, kemudian dengan senyuman aneh Totoitoy menunjuk kearah Taufan. Yaya mengikuti saja arah tunjuk Totoitoy yang ternyata di sana ada Taufan yang terdiam menatap nya tanpa mengatakan apa-apa. Kemudian pria itu tersenyum canggung.
"Hai.." Sapa Taufan.
"Assalamualaikum!" Teriak Totoitoy yang masih di tempat yang sama.
"Oh iya, Assalamu'alaikum.." Ujar Taufa masih dengan senyuman yang sama. Entahlah kenapa Taufan menjadi sungkan seperti ini, padahal Taufan selalu main sosor saja pada perempuan.
Tapi kenapa ia tidak bisa seperti itu pada Yaya?
"Waalaikumsalam." Jawab Yaya lalu dengan cepat menutup pintu nya. Sedangkan Taufan menggaruk kepala nya dan melihat kearah Totoitoy yang saat ini malah terkikik geli. Dengan cepat Taufan turun dari tempat duduk nya untuk menyusul Tototitoy yang ada di bawah
Sedangkan Yaya di kamar nya berdiri membelakangi jendela kemudian ia mengintip dari tirai dan sudah tidak melihat Taufan di sana. Gadis itu memegangi dada nya yang berdegup begitu kencang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Jadi itu kamar kakak kamu?" Tanya Taufan saat ia sudah berdiri di depan anak itu, Totoitoy menganggukkan kepala nya sambil tersenyum membanggakan diri nya sendiri.
"Pantas saja.." Gumam Taufan, tapi seperti nya tidak bisa di bilang ia sedang bergumam karena Totoitoy masih dapat mendengar nya dengan jelas.
"Pantas apa kak?" Tanya Totoitoy yang malah kepo.
"Pantas saja kakak sekalu merasa ada aura jatuh cinta jika melihat kamar itu, ternyata itu kamar Yaya." Ujar Taufan sambil menatap kearah kamar Yaya, Totoitoy yang merasa penasaran pun ikut memandangi kamar Yaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEMENTAL LOVE : TAUYA (HIJRAH) END✅
FanfictionSeorang bujangan yang hidup bebas bertemu dengan gadis solehah dalam perasaan cinta. Boboboy Taufan bersama kedua saudara kembar nya, Boboiboy Halilintar dan Boboiboy Gempa harus di kirim ke pulau rintis oleh sang ayah--Amato karena mereka sangat s...