Alur kehidupan manusia yang menanti di masa depan memang tidak ada yang dapat mengetahui kecuali ia yang sudah mengatur nya, allah SWT.
Seperti saat ini, dulu Taufan dengan kehidupan gelap nya bertemu dengan Yaya yang seakan memberi cahaya pada kehidupan nya sehingga membantu Taufan keluar dari kegelapan.
Karena ia bertemu dengan Yaya timbul perasaan cinta yang tidak Taufan sangka bahwa itu adalah Cinta yang sangat amat mendalam. Dan karena Yaya lah Taufan juga mencintai allah dan membuat kehidupan nya berubah menjadi lebih baik.
Haji Yahya, pria yang dulu nampak tidak menyukai nya dan siapa sangka hati nya yang keras terhadap Taufan kini malah luluh dan menyetujui Taufan untuk menjadi imam Yaya?
"Kamu benar-benar sungguh ingin menikahi Yaya?" Tanya Haji Yahya, setelah sarapan usai ia mengajak Taufan untuk ke kebun kecil yang ada di belakang rumah nya, Haji Yahya mengajak Taufan mengobrol sambil mereka memetik buah jeruk yang siap panen.
"Pak haji, kalau aku main-main tidak akan berjuang sampai sini." Ujar Taufan yang saat ini membantu haji Yahya, haji Yahya hanya terkekeh sambil menganggukkan kepala nya, benar juga.
Setelah keranjang mereka penuh oleh jeruk, haji Yahya mengajak Taufan untuk duduk di kursi yang sudah tersedia, ia meletakan keranjang berisi jeruk itu di atas meja yang terletak di hadapan mereka.
"Fan, menikah itu tidak mudah. Masalah pekerjaan saya bisa bantu, tapi apa mental mu sudah siap?" Tanya haji Yahya, Taufan yang sedang mengupas jeruk itu terdiam beberapa saat sebelum ia tersenyum
"Aku inshallah siap pak haji." Jawab Taufan, ia meletakan jeruk yang sudah ia kupas ke dalam piring untuk haji Yahya makan.
"Dalam islam, jika istri kamu merasa tersiksa dan tidak bahagia selama menikah dengan mu, itu akan kamu pertanggung jawabkan di dalam akhirat." Ujar Yahya yang kembali membuat Taufan terdiam.
"Kamu harus memberi nya nafkah lahir batin, nafkah lahir ialah harus memberikan kebutuhan ekonomi, anak-anak dan rumah." Jelas haji Yahya sambil ia memakan jeruk yang tadi kupas oleh Yahya.
"Nafkah batin, ialah memberikan kebahagiaan serta kebutahan biologis yang harus di berikan pada istri mu, sedikit saja kamu mengecewakan istri mu maka besar dosa yang akan kamu dapat, begitu juga sebalik nya." Lanjut haji Yahya yang membuat Taufan terdiam.
"Surga istri memang berada di telapak kaki suami, tapi bukan berarti suami dapat memperlakukan istri dengan semaunya, jangan jadi neraka untuk istri mu dengan dalih surga yang ada di telapak kaki mu."
Yang Taufan tau, hanya memberikan uang kepada istri dengan cukup, maka sang istri akan senang, tapi tentu bukan hanya itu, lahir dan batin. Yaya juga membutuhkan perhatian dan kehangatan yang cukup dari Taufan jika mereka menikah nanti.
Masalah pekerjaan, Taufan dan kedua saudara nya saat ini sudah berada di semester 4 S2 di fakultas bisnis dan ekonomi.
"Menjaga istri sama saja menjaga diri kita sendiri, jika kamu sayang sama diri sendiri begitu jiga dengan istri, bahkan seokor nyamuk pun kamu tidak rela menggigit tubuh mu, begitu juga pada istri."
Haji Yahya tersenyum menatap Taufan yang saat ini hanya terdiam mendengarkan setiap perkataan yang keluar dari mulut nya, di tepuk pelan oleh nya pundak Taufan.
"Tapi, suami yang mencintai tuhan nya, maka itu suami yang sempurna di mata istri nya. Karena mencintai allah adalah suami yang baik dan memenuhi kewajiban nya."
Taufan tersenyum ragu kepada haji Yahya, dalam hati nya bertanya.
Jika ia menikah dengan Yaya, apa Yaya akan bahagia?
"Aku sekarang malah takut untuk menikahi Yaya." Ujar Taufan yang membuat Haji Yahya menatap nya heran.
"Kenapa?"
"Aku takut tidak bisa membahagiakan nya." Ujar Taufan yang membuat Yahya terkekeh geli.
"Yaya." Tapi kemudian Yahya memanggil Yaya yang sedang membantu ibu nya membersihkan piring di dapur langsung menghampiri mereka.
"Iya yah?" Jawab Yaya, kemudian haji Yahya meminta sang putri untuk duduk.
Yaya hanya menurut saja.
"Si Taufan takut untuk menikahi mu." Ujar Haji Yahya setelah Yaya duduk, kini Yaya menatap Taufan yang sedang menundukkan kepala nya malu.
"Tidak ada manusia yang sempurna." Ujar Yaya dengan senyuman kecil terukir di bibir nya, Taufan yang mendengar itu mengangkat kepala nya dan menatap Yaya, rasa nya sangat menenangkan hati.
"Setiap dalam pernikahan, pasti ada suka dan duka. Itulah yang harus di jalani setiap pasangan yang sudah menikah. Jika ada masalah, itu bisa di selesaikan dengan cara baik baik." Jelas Yaya sesuai dengan apa yang ia ketahui.
"Tuh, anak ku saja tau. Taufan, saya dan ibu Yaya juga punya selisih paham. Tapi lebih baik tunggu pasangan tenang dulu, baru bicara kan baik-baik. Memang itu sulit, tapi setiap apa yang kita jalani pasti ada badai, jika kita mencintai allah, maka semua nya akan di lalui dengan mudah secara bersama, tidak ada manusia yang sempurna karena dalam pernikahan bukan mencari yang sempurna, tapi melengkapi kekurangan pasangan kita." Jelas Haji Yahya yang membuat Taufan menganggukkan kepala nya.
Ia tersenyum menatap Yaya sebelum sebuah telapak tangan melayang-layang di hadapan mata nya.
"Belum mahram fan.."
Taufan kemudian hanya cengegesan sambil menundukkan kepala nya di ikuti dengan Yaya yang tersenyum. Haji Yahya menggelengkan kepala nya.
Dasar anak muda yang sedangkan kasmaran.
--------
"Assalamualaikum kakek!"
Taufan yang baru pulang langsung saja memeluk Aba bahkan menciumi pipi sang kakek.
"Waalaikumsalam, ada apa fan?" Tanya kakek Aba yang nampak bingung melihat kelakuan cucu nya itu.
"Kakek kemarilah."
Taufan langsung menarik Aba untuk duduk di sofa, dan Aba hanya menurut saja.
"Kenapa Fan?"
"Kek, bisa suruh ayah pulang?"
"Ada apa?"
"Aku, aku ingin melamar yaya!"
"APAAA?!"
Taufan hanya cengengesan menatap wajah terkejut Aba. Kata haji Yahya ia harus bicara dengan Amato karena Taufan ingin menjalani hubungan serius dengan Yaya.
Dalam islam memang menganjurkan untuk menikah saat anak mereka sudah akil baligh. Masalah pekerjaan Yahya masih bisa membantu mereka. Dan menurut haji Yahya hal baik jangan lah di tunda-tunda dan di perlambat, karena takut sesuatu yang tidak di ingin kan.
Soal awet tidak nya pernikahan tidak menggantung pada usia, tapi tergantung mental dan hati mereka sudah siap atau tidak? Dan kedua nya sudah mantap dengan hal itu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEMENTAL LOVE : TAUYA (HIJRAH) END✅
FanfictionSeorang bujangan yang hidup bebas bertemu dengan gadis solehah dalam perasaan cinta. Boboboy Taufan bersama kedua saudara kembar nya, Boboiboy Halilintar dan Boboiboy Gempa harus di kirim ke pulau rintis oleh sang ayah--Amato karena mereka sangat s...