Gempa, Halilintar dan Aba menatap tidak percaya pada Taufan yang mempertanyakan apa itu kiblat. Tentu saja ini hal yang membingungkan bagi tiga orang itu.
Halilintar dan Gempa yang terkejut karena merasa bingung dengan pertanyaan Taufan, sedangkan Aba terlalu terkejut dengan pertanyaan Taufan yang terlalu islami itu.
"Emm kenapa tiba-tiba saja menanyakan hal itu?" Tanya Aba bukan nya menjawab malah mempertanyakan kebingungan nya pada Taufan. Taufan menghela nafas nya pelan.
"Aku sedang belajar sholat kek." Jawab Taufan yang membuat Aba semakin terkejut. Jadi Taufan sering berdiam diri di kamar karena sedang belajar sholat? Astaga Aba sudah khawatir saja cucu nya itu kembali mengkonsumsi benda terlarang yang laknat itu.
Mendengar perkataan Taufan soal sholat, kini Halilintar dan Gempa juga turut penasaran apa itu kiblat serta hubungan nya dengan sholat.
"Jadi kiblat itu apa?" Tanya Gempa yang ikut penasaran.
Aba menghela nafas nya lega, semoga saja ketiga cucu nya ini benar-benar sudah mendapat hidayah dari yang maha kuasa.
"Kiblat adalah arah yang dituju umat Islam dalam sebagian konteks ibadah, termasuk dalam sholat. Arah ini menuju kepada bangunan Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, bangunan suci yang dibangun dua orang Nabi yaitu Ibrahim dan anaknya Ismail." Jelas Aba yang membuat Taufan serta kedua saudara nya menjadi bingung.
"Bisa jelaskan singkat nya saja?" Tanya Taufan yang merasa masih kurang mengerti.
Aba menghela nafas nya.
"Kiblat itu adalah arah yang di tuju untuk beberapa hal dalam ibadah bagi umat muslim, salah satu nya ya sholat." Jelas Aba
"Menghadap nya kemana? Ya ke arah barat, di mana ka'bah berada ya itu di masjidil haram, makkah, arab saudi." Jelas Aba yang membuat ketiga cucu nya itu mengangguk paham akhirnya.
"Lalu kenapa harus menghadap kiblat?" Tanya Halilintar.
Aba tersenyum mendengar pertanyaan cucu nya, dengan ada nya rasa penasaran pada diri mereka tentang agama insha Allah mereka dengan perlahan akan mendekatkan diri mereka kepada yang maha kuasa. Allah SWT.
"Ka'bah itu tempat suci, bangunan yang di diri kan oleh nabi kita Ibrahim bersama anak nya yang juga seorang nabi, Ismail, mereka membuat bangunan di tengah-tengah masjid paling suci dalam agama Islam, Masjidil Haram, di Mekkah, Hejaz, Arab Saudi. Tempat ini adalah tempat yang paling disucikan dalam agama Islam." Jelas Aba lagi atas pertanyaan Halilintar.
"Jadi karena menghadap tempat suci, kita harus suci pikiran, suci hati, suci diri. Dan insha allah, ibadah kita di terima oleh allah." Lanjut Aba yang membuat ketiga cucu nya itu diam termenung.
Sudah berapa jauh mereka dengan agama selama ini? Sungguh ketiga merasa bahwa mereka mahkluk kotor yang sangat hina saat ini.
"Kakek.." Panggil Taufan, Aba hanya menatap Taufan dengan senyuman nya menunggu perkataan selanjutnya yang akan di lontarkan oleh cucu nya itu.
"Kenapa aku sangat sulit untuk menghafal bacaan sholat? Bahkan aku sangat sulit untuk fokus."
Aba semakin mengembangkan senyuman nya mendengar pengakuan dari Taufan kemudian ia menunjuk dada Taufan yang sebelah kiri.
"Itu tergantung niat mu, jika niat mu untuk mendapat rhido dan mendekatkan diri pada Allah, maka semua nya akan terada mudah dan ringan." Jelas Aba, kemudian pria itu berdiri dari duduk nya karena adzan isya sudah di kumandangkan.
"Sudah adzan, ayo sholat." Ajak Aba lalu berlalu meninggalkan ketiga cucu nya yang masih terdiam dengan penjelasan Aba yang terakhir.
Taufan menjadi berpikir, apa sebenar nya tujuan sholat nya? Apa benar untuk mendekatkan diri pada allah? Atau hanya sekedar untuk mendapat restu dari haji Yahya?
---------
Yaya yang sehabis melakukan sholat isya, duduk di meja belajar nya menatap bunga mawar merah yang di berikan oleh Taufan, ia kembali mengambil setangkai bunga itu untuk ia cium dengan rangkaian memori seakan seperti sebuah vidio klip yang berputar di kepala nya.
Memori pertama kali mereka bertemu dengan awalan mengantar makanan ke rumah Aba lalu selanjutnya Taufan yang bahkan datang ke rumah nya mengantar rantang, hingga pertemuan terakhir mereka di depan rumah nya.
Aroma wangi parfum yang sama dengan yang Taufan kenakan di hirup dalam oleh Yaya, menambahkan debaran di jantung sang gadis, sungguh jika boleh jujur Yaya merindukan wangi Taufan serta senyuman pria itu.
"Yaya.."
Yaya yang terkejut langsung menjauhkan bunga itu dari hidung nya dan secara tidak sadar melempar bunga itu ke kasur, haji Yahya yang melihat itu hanya tersenyum kecil.
"Ada apa yah?" Tanya Yaya yang langsung menatap ayah nya itu dengan wajah yang tenang, padahal di hati nya berharap sang ayah tidak melihat perbuatan nya tadi.
Haji Yahya tersenyum lalu mengajak putri sulung nya itu untuk bergabung dengan sang ibu duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Yaya hanya mengikuti saja perkataan sang ayah, namun sebelum gadis itu benar-benar keluar dari kamar nya, Yaya menatap sayu bunga yang tidak sengaja ia lempar.
"Masalah siapa yang akan menjadi suami kamu.." Ujar haji Yahya saat Yaya baru saja mengambil tempat duduk nya, dan seketika Yaya merasa badmood karena ia tau kemana arah pembicaraan mereka.
"Ayah hanya memberi pilihan, setidak nya kamu harus bertemu dengan pilihan dari ayah." Ujar haji Yahya yang mencoba untuk mengikhtiarkan ta'aruf antara ustad Amar dan putri nya Yaya.
"Jika allah mengizinkan, ayah senang kamu jadi dengan ustad Amar. Tapi kamu tau manusia hanya bisa berencana, berusaha dan hasil nya allah lah yang menentukan." Ujar Haji Yahya yang membuat Yaya terdiam menundukkan kepala nya sambil memainkan kuku nya.
"Yaya, ayah kamu tidak maksa. Pilihan ada di tangan kamu." Ujar sang ibu dengan senyuman lembut nya.
"Tapi, tolong dengan sangat, beri ayah mu kesempatan untuk memilih ke pada siapa ia harus merelakan kamu untuk mengambil alih tanggung jawab nya atas kamu di masa depan." Lanjut sang ibu masih dengan lembut.
Yaya masih diam, otak nya tentu setuju dengan perkataan kedua orang tua nya. Karena Yaya tau, orang tua memang tidak tau kemauan sang anak, tapi mereka tau yang terbaik untuk anak nya.
Tapi kenapa hati Yaya merasa tidak ikhlas untuk menerima ini semua? Kenapa begitu sulit untuk Yaya hanya sekedar untuk menganggukkan kepala nya saja?
"Yaya, ayah ingin menanyakan sesuatu. Tatap ayah dan jawab jujur." Ujar haji Yahya yang di turuti oleh Yaya.
"Di lubuk hati kamu yang paling dalam, apa kamu mencintai pemuda yang mendatangi mu beberapa hari yang lalu?" Tanya haji Yahya yang membuat Yaya terdiam, lalu dengan perlahan Yaya menganggukkan kepala nya.
Sedangkan dari kamar nya, Totoitoy melihat itu dan langsung melompat kegirangan.
Kabar bagus untuk Taufan.
.
.
.
.
.
.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEMENTAL LOVE : TAUYA (HIJRAH) END✅
FanfictionSeorang bujangan yang hidup bebas bertemu dengan gadis solehah dalam perasaan cinta. Boboboy Taufan bersama kedua saudara kembar nya, Boboiboy Halilintar dan Boboiboy Gempa harus di kirim ke pulau rintis oleh sang ayah--Amato karena mereka sangat s...