05

603 85 15
                                    

Cinta itu adalah sebuah anugrah yang di berikan tuhan, setiap makhluk hidup di dunia pasti memiliki rasa cinta dan kasih sayang. Sama hal nya dengan tuhan yang menciptakan seluruh alam semesta dengan seisi nya dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang.

Namun cinta itu bisa berubah, bisa menjadi hilang namun bisa juga perlahan berubah menjadi rasa sayang yang sangat mendalam yang di sebut juga cinta sejati.

Tapi bagaimana cinta yang di paksakan? Apa ia akan menjadi cinta sejati atau akan menghilang?

"Yaya buatkan ayah kopi.." Ujar Yahya yang bari saja kembali dari mesjid sehabis melaksanakan sholat dzuhur, ia mengambil tempat duduk di sebuah kursi di depan kamar nya. Yaya yang sedang membaca buku langsung saja keluar untuk membuatkan ayah nya itu kopi.

Yaya ke dapur untuk membuatkan Yahya kopi, setelah itu ia kembali memberikan kopi pada Yahya yang sedang duduk. Kemudian ia mengambil tempat duduk di sisi ayah nya.

"Ibu kamu belum pulang?" Tanya Yahya setelah menghirup kopi nya. Memang istri nya pulang ke rumah ibu nya untuk menjenguk sang ibu yang lagi sakit, sedangkan Yahya di rumah untuk menemani Yaya, takut terjadi sesuatu pada anak-anak nya.

"Belum yah."

Yahya mengangguk kan kepala nya tanda mengerti.

"Yaya, kamu ingat haji Fudin?"

Yaya menganggukkan kepala nya.

"Teman ayah kan? Yang sering ke sini dulu?" Tanya Yaya yang membuat Yahya tersenyum, untung nya sang anak masih ingat. Karena Yahya berencana untuk menjodohkan anak nya dengan putra teman nya itu.

"Kamu masih ingat Amar? Dia sekarang sudah sukses, dia jadi ustad dan bakal nerusin kakek nya jadi pemimpin di pondok pesantren milik kakek nya."

Jelas Yahya yang membuat Yaya tersenyum

"Bagus dong yah." Ujar Yaya yang merasa bangga, pasti haji Fudin sangat bangga dengan putra nya itu.

"Untuk itu ayah dan Haji Fudin sudah bertemu, dan ingin menjodohkan kalian." Balas Yahya yang membuat Yaya memudarkan senyuman nya.

"Ya sebenar nya ayah tidak memaksa, tapi apa salah nya ayah memberikan mu pilihan. Ayah hanya ingin menjadi ayah yang baik bagi putri nya yang sudah dewasa, dengan cara mencarikan jodoh yang akan menggantikan posisi ayah untuk mengambil tanggung jawab atas kamu."

Yaya hanya terdiam, ia tidak tau harus berkata apa-apa, ia ingin menjadi anak yang penurut. Tapi entah kenapa rasa nya sangat berat.

"Nyari suami bukan hanya sekedar yang bagus pekerjaan nya, tapi juga yang harus bisa menjadi imam sholat serta imam yang baik untuk memimpin anak istri nya kelak." Lanjut Yahya.

"Ya setidak nya gak kayak anak yang datang ke sini waktu itu, dari wajah nya saja udah keliatan kalau dia.."

"Aku ke kamar dulu yah.."

Yaya tau ini tidak sopan, pergi saat ayah nya sedang bicara. Tapi ia benar-benar merasa tidak sanggup mendengar perkataan ayah nya.

Sedangkan Yahya menatap punggung anak nya itu sedih, Yahya hanya ingin memenuhi tanggung jawab memilih kan pasangan yang baik untuk putri nya. Yahya mengusap wajah nya gusar sebelum ia meminum kopi nya.

Sedangkan di kamar, Yaya duduk di kursi nya. Ia menatap bunga mawar yang kemarin Taufan berikan, pikiran dan hati nya bertolak belakang.

Jika secara logika, Taufan memang bukan suami yang baik. Tapi hati nya terus berkata, Taufan bisa menjadi baik.

---------

Halilintar dan Gempa menatap aneh pada Taufan yang sedang menempel beberapa poster dengan gambar yang menurut mereka aneh. Di sana tertulis tata-tata cara sholat.

Bukan hanya satu tapi ada 6 poster.

"Kamu ini kenapa Fan?" Tanya Halilintar yang merasa terganggu dengan poster yang Taufan baca.

"Ini buat belajar sholat kak." Balas Taufan yang sedang menempel poster itu.

"Tumben aneh, biasa nya poster model telanjang." Ujar Gempa yang sedang membaca iqro untuk menambah hafalan nya.

Halilintar cuma terkikik mendengar perkataan Gempa, memang benar di kamar Taufan yang dulu sangat banyak poster yang seperti itu.

"Setelah ku pikir-pikir itu gak berguna." Balas Taufan yang sudah selesai dengan aktivitas nya lalu ikut bergabung ke kasur bersama kedua saudara nya itu.

"Sadar gak? Sudah beberapa hari kita tinggal di sini hidup kita berubah menjadi lebih berarti, tidak membosankan." Ujar Taufan yang kini membuat perhatian kedua saudara nya bertumpu pada Taufan

Taufan ingat kata-kata Totoitoy kemarin, perkataan nya mampu membuat ia malu terhadap anak kecil, kata-kata yang membuat ia sadar betapa tidak tau malu nya orang yang tak beriman seperti Taufan dengan terang-terangan mengaku menyukai bahkan ingin menjadi suami dari gadis yang jauh lebih sempurna dari pada diri nya.

Tapi, Taufan berjanji akan memperbaiki dirinya untuk mendapatkan Yaya dan menjadi orang yang lebih baik juga.

"Aku sadar dan percaya bahwa ada kehidupan setelah kita mati yang bernama akhirat, di mana semua perbuatan baik buruk kita di timbang. Aku bertemu seorang anak, yang membuat ku sadar kita hidup di dunia ini bagaikan seorang musafir yang hanya singgah sementara untuk makan." Ujar Taufan yang membuat kedua saudara nya itu terdiam.

"Kita hanya singgah sebentar dalam perjalanan kita menuju akhirat." Lanjut Taufan yang membuat kedua saudara nya itu sadar.

"Fan.." Panggil Halilintar

"Ayo kita perbaiki diri kita.." Lanjut Halilintar yang di setujui Gempa.

"Aku juga kak, aku merasa setelah membaca iqro aku sadar ada yang kosong pada diri ku." Sahut Gempa yang tadi juga sempat tergamam dengan perkataan Taufan.

Perkataan kedua saudara nya membuat Taufan menahan tawa nya. Ternyata pertemuan nya dengan Yaya bukan hanya merubah diri nya sendiri, tapi kedua saudara nya.

Pertemuan nya dengan Yaya membuat ia bertemu dengan Haji Yahya yang secara tidak langsung memberikan peta perjalanan hidup yang sesungguh nya.

Manusia bukan hanya mengejar dunia, tapi juga harus mencari keberkahan di akhirat.

Tbc.


ELEMENTAL LOVE : TAUYA (HIJRAH) END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang