XI

132 27 0
                                    

Pagi harinya saat noe baru saja bangun dan pergi ke balkon untuk mengamati situasi diluar, dirinya tak sengaja menemukan drone dan sebuah kantung belanja yang tergantung

Dahinya mengernyit, ada ragu untuk memgambil kantong belanja yang terikat dikaki drone atau membiarkan saja disana
Cukup lama berpikir dan noe memutuskan tak menyentuh benda itu barang sejengkalpun.
Sampai ketika berlian datang dengan masih mengucek matanya dan terkejut melihat benda itu, sedetik kemudian gadis itu mengambil kantong belanja yang terikat itu dan mendapati sebuah protofon dan sepucuk surat

Pandangan nya beralih melihat balkon sebrang

"Apa mungkin orang yang semalam" berlian membatin, dan menghampiri laras yang masih tidur pulas

"Ras bangun" berlian menepuk pelan pipi chubby gadis itu dan tak membutuhkan waktu lama karna sang empu mengerang bangun

"Ada apa kak berlian?"

"Ini" berlian menyodorkan barang yang masih belum jelas siapa pemiliknya itu

"Hah? Dari siapa?" Laras yang masih mengumpulkan nyawanya sedikit linglung dan kebingungan dengan maksud gadis yang lebih tua drinya ini

"Entahlah, aku tak tau" berlian menggeleng

"Ada drone di teras, sepertinya dikirim dengan itu" noe menyahuti dari arah dapur dengan segelas air mineral

"Apa mungkin ini dari orang yang semalam ras?" Laras hanya menjawab berlian dengan bergumam tak jelas dan mangambil sepucuk surat disana

"Hai!?
Aku orang yang semalam, kau gadis dengan laser itukan?
Ayo nyalakan protofon nya dan kuta berbicara"

"Iya, itu dari orang yang semalam" jungkook menjawab dan menyerahkan sepucuk surat itu pada berlian
Ia segera meraih protofon itu dan menyalakan nya

"Halo?"

"Oh astaga! Kau menjawab
Kukira kau sudah menjadi zombie"

Noe mengernyit tak suka mendengar kalimat barusan 'apa-apaan maksudnya? Dia mendoakan?'

"Ini aku Ale, keluarlah aku ada di balkon sekarang"

ketiganya bergegas keluar dan benar saja ada seorang lelaki dibalkon sebrang yang melambai kearah mereka
Noe menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas sosok lelaki itu, yang ternyata tak semuda yang dia kira
Noe bisa menebak usianya sudah diatas angka 35

"Kau tidak sendiri?" Si Ale itu kini bertanya

"Y-ya kami bertiga"

"Oh..."

Hanya gumaman yang laras dengar, cukup lama ketiganya bersenda gurau bertanya keadaan masing-masing dan masih banyak lagi sedangkan noe hanya sibuk mendengarkan tanpa minat ikut bergabung dalam percakapan
Sampai akhirnya terdengar suara malu-malu dari pria sebrang sana

"Emm sebenarnya aku kehabisan bahan makanan sejak semalam, bolehkah aku meminta sedikit makanan kalian"

Laras dan berlian terkekeh kecil menanggapinya, lantas mengangguk dan membawa kantung belanja itu masuk untuk di isi beberapa makanan untuk Om ale, ya mereka berdua sepakat memanggil pria itu om ale walaupun noe bisa melihat gelagat pria itu yang sepertinya merasa risih dan tak senang dengan panggilan itu

Lain dengan laras dan berlian yang begitu semangat,  noe terdiam dengan alis menukik tajam menatap curiga laki-laki itu

Bukankah ini situasi yang tidak tepat untuk mempercayai orang lain?
Yah walaupun noe menampung berlian dan laras yang sebenarnya orang asing, tapi noe bisa merasakan perbedaan nya

Jika dengan laras dan berlian membuat dirinya merasa tenang dan nyaman
maka dengan pria itu dia merasa terancam!?....

INFECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang