XVI

111 26 2
                                    

"Makanan kita menipis!" seruan dari ichad menarik perhatian lima yang lain, pandangan mereka otomatis teralih menatap setumpuk makanan dimeja dapur

Sebenarnya makanan itu cukup banyak untuk mengisi perut mereka tiga hari kedepan tapi ada beberapa makanan instan yang tak bisa mereka konsumsi karna listrik yang padam

"Kita berburu?"

"Iya"

Icut berdengus "seperti biasa aku tak ikut"

Ichad mengrenyit "kenapa?" Tanyanya
"Jangan egois adik!" Lanjutnya

Icut berdecak cukup keras "bukankah sudah kukatakan aku takut kak!?"

"Egois" ichad mencibir,dengan cukup angkuh ia mengejek adiknya dan adiknya juga tak terima dengan ejekan itu

"Kalau begitu kau saja yang pergi sialan,
kau . kan . kakak " icut menekan lawan bicaranya

"Tapi aku sudah berburu kemarin seharusnya kan--- bla bla bla "

Reza memutar bola matanya malas, dia memilih tutup telinga dengan perdebatan tak berguna itu

Lelaki itu lantas terkekeh sinis

'Kakak beradik sama saja, sama-sama egois'

"Kalau begitu yang berani saja yang ikut, sisanya berjaga" ucapnya menghentikan adu mulut kakak beradik itu

Hening sesaat karna tak ada tanda-tanda kelima orang disana ingin ikut berburu bersama reza
Diam tanpa sepatah kata, Mereka semua takut?

"Kalian bisu? Atau memang kalian semua mental penakut hah!" Reza kembali berucap, lelaki itu berdecak "yasudah terserah, mati kelaparan--"

"Aku"

"Aku ikut"

Pandangan mereka menyorot laras yang bersuara

"Kau yakin?" Tanya reza memastikan

"Tidak, laras tidak akan ikut" ucapan berlian membuat laras mengerutkan alisnya begitupun reza yang menatap berlian heran

"Aku yang ikut,jangan laras"

"Kenapa?" Reza bertanya

"Aku ingin selalu melindunginya
Aku sangat menyayanginya,dia seperti adik ku"

---
---

"Laras boleh aku bertanya" pertanyaan icut dijawab laras dengan anggukan

"Kenapa kau tadi menawarkan diri ikut berburu?"

Laras terdiam, seharusnya malam dia akan ikut berburu tapi berlian berpegang teguh untuk menggantikan nya karna dirinya tak boleh ikut

"Kenapa kak berlian melarangku ya dan kenapa aku tiba-tiba cemas" gumam laras lirih

Icut yang mendengarnya menyela "kau seharusnya senang tak jadi ikut, apa kau tak takut ras dengan makhluk-makhluk itu?"

"Aku ... takut" ada jeda cukup panjang saat laras mengatakan perasaannya

"Lalu ada apa dengan wajahmu yang menunjukkan ekspresi lain, kau takut pergi tapi saat kau tak terpilih pergi wajahmu menunjukkan tak rela"

"Karna aku bukan pengecut"

Perkataan itu terasa menampar icut

"Sejak kecil aku menghargai setiap ucapan dan keputusanku,itu ajaran ayahku
Tapi hari ini ... aku tak membuktikan ucapanku karna kak berlian"

INFECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang