VII

169 25 0
                                    

Berlian namanya, dia seorang selebgram memang tak seterkenal itu, tapi setidaknya dia memiliki penghasilan
namun hari ini dia hanya bisa menghela napas lelah menyadari dirinya terjebak diapartement orang lain
Berlian paling benci merepotkan orang lain tapi keadaan kali ini mendesaknya

Mengintip dari tirai jendela, sejauh mata memandang berlian bisa melihat kekacauan yang terjadi dibawah sana. Dia memilih menyusul duduk disofa bersama gadis berkaca mata yang ia ketahui bernama laras dan disampingnya ada si tomboy noe yang juga berkaca mata

"Noe, maaf jika aku sangat merepotkan jika keadaan membaik aku pasti akan pergi" berlian menghela napas panjang

"Semoga saja semuanya cepat membaik, dan santai saja karna kau tak semerepotkan itu. Masalah kita hanya satu yaitu makanan untuk bertahan"

" noe jika keadaan membaik, aku tetap tak akan baik no" suara laras yang lirih masih bisa didengar noe

"Ada apa ras?"

"Orang tuaku meninggal no, aku akan melakukan apa tanpa mereka? Aku hanya anak SMA yang bodoh"

"Kau bisa tinggal bersamaku, tapi untuk biaya kuliahmu.... sepertinya kau harus bekerja paruh waktu karna aku tak sekaya itu ras" entah kenapa hati noe tersentuh melihat laras
Rasanya seperti tuhan menakdirkan nya untuk bertemu dan membantu laras, lagi pula selama ini noe tinggal sendiri dikota yang besar ini mungkin memang tak ada salahnya menolong laras

"Sunggu no? Bukankah itu merepotkanmu?" Mata laras berbinar mendengar noe ingin menolongnya

"Ya... itu jika kau mau tinggal bersamaku"

"Mau" laras menjawab cepat pertanyaan itu



"....Warga dihimbau terus berada dirumah, dan menunggu bantuan pemerintah...."

Pemberitahuan dari televisi itu memecah percakapan mereka berberapa saat lalu menjadi keheningan


"Untuk sekarang kita hanya harus menunggu dan bertahan"

INFECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang