Lelaki itu mengendap-endap menuju sebuah toko dan laras hanya bisa mengikutinya dari belakang
"Ambil mie instan,air,roti atau keripik sebanyak mungkin makanan dan masuk kan ke tas mu" laras mengangguk cepat memasukkan banyak mie instan dan air juga makanan apapun yang ada didekatnya
"Sudah?" Laras kembali mengangguk karna lelaki itu menyuruhnya untuk diam dan tak membuat suara yang akan membuat mereka dalam bahaya. Jujur saja sebenarnya laras masih bingung dengan keadaan yang terjadi di kota ini
"Ayo kita harus segera pergi, sebelum mereka datang" lelaki itu berjalan lebih dulu dan laras kembali mengikutinya dari belakang dengan meremas tasnya erat
Setelah beberapa saat berjalan mengendap mereka kini berhasil berdiri didalam lift sebuah gedung apartement, laras menebak kalau laki-laki ini tinggal disalah satu apartement disana. Keluar dari lift laras masih berjalan dengan awas takut-takut ada yang mendatangi mereka seperti pria tua tadi
"Tenang saja, sejauh ini apartement ku paling aman atau lebih tepatnya masih aman" lelaki didepan nya berucap seraya membuka pintu dan mempersilahkan laras masuk
Dengan takut laras hanya berdiri memeluk tas birunya sedangkan laki-laki tadi kini memandangnya keheranan
"Kau tak lelah berdiri? Tenang saja disini aman tak perlu takut"
"B-bukan itu"
"Lalu?" Lelaki itu menukikkan alisnya
"K-kau laki-laki bbag-aimana kala--"
Ucapan laras terpotong dengan tawa keras lelaki itu, dia tertawa terbahak bahkan sampai mengeluarkan air mata, sebenarnya bagian mana dari pertanyaan laras yang lucu??"Ternyata kau salah paham juga? Ah seharusnya aku bisa menebak sejak awal saat kau menolak ku sentuh"
"Salah paham?"
"Yaaa... kau salah paham, ah sebenarnya bukan kamu saja sih"
"M-maksudmu?"
"Kita kenalan saja dulu, panggil aku Noe dan ingat ini baik-baik... ah siapa namamu?"
"Laras"
"Oke, ingat baik-baik laras. Aku cewek tulen"
Laras menganga ditempat rasanya seperti ditampar kenyataan. Jadi sejak tadi dia salah mengira? Dia benar-benar perempuan?
"K-kau bercanda no?"
"Itu kenyataan, aku perempuan. Entah mengapa orang-orang suka sekali salah paham denganku"
"Kau sangat mirip laki-laki, kau sungguh perempuan?"
Noe rasanya jengah mendengar pertanyaan laras, memang ini semua sering terjadi tapi menanyakan berkali-kali? Bukankah kedengaran nya menjengkelkan?
Dengan napas kasar noe beranjak mengambil tas kecilnya dan mengeluarkan sebuah kartu dari sana
"Lihat!""Ow okey, aku percaya" laras mangut-mangut melihat kartu kewarganegaraan itu, ahh rasanya lega sekali ternyata ia tidak diculik pria hidung belang
"Berapa mie instan dan air yang kau ambil?"
Laras kembali menoleh dan meraih tas gendongnya mengeluarkan semua makanan yang ia dapat, beberapa kali menghitung hitungan nya jatuh di angka 15 mie instan, 1 lusin air mineral, 5 roti kemasan dan ada juga 1 kotak sereal.
Noe cukup puas mendengar hasil itu
Jika mereka bisa berhemat maka mie instan itu bisa cukup untuk 5 hari"Noe apa kau tinggal sendiri?" Dengan canggung laras bertanya, ingatlah ia telah menuduh, salah paham bahkan berpikir bukan-bukan tentang nya
"Aku disini untuk kuliah, orang tuaku diluar negeri" noe menjawab, laras mengangguk kikuk bagaimanapun ini pertemuan pertama mereka tapi sialnya diwaktu yang tak tepat dan kabar buruknya laras bahkan mengira noe lelaki padahal ia perempuan.
"Boleh aku pinjam ponsel?"
Wajah laras panik dan noe tak setega itu untuk tak meminjamkan ponselnya, dia menyodorkan ponsel itu dan diterima laras dengan berbinar
Menekan beberapa digit nomor, laras menghubungi ponsel ibunya namun tak kunjung diangkat
Ia mencoba lagi
Di angkat
"Mama hallo, mama dengar suara laras?"
"Ma jawab laras ma"
Noe menoleh menatap raut wajah laras yang berubah khawatir. Sampai ketika terdengar teriakan juga suara aneh dari sampungan telpon gadis itu membuat noe diam-diam ikut mendengarkan dengan seksama
Laras menurunkan ponsel itu dengan lemas, ia mengembalikan nya pada noe
dan noe kini malah gantian khawatir melihat laras"Bagaimana? Apa semua baik-baik saja?"
"Sambungan nya terputus dan terdengar suara teriakan juga suara napas tersengal seperti anjing
Ada apa ini no? Orang tuaku baik-baik saja kan?"Noe memejamkan matanya erat,ia mengelus surai laras dan memeluknya
Sedangkan laras masih menangis dalam kebingungan"Orang tua mu meninggal ras"

KAMU SEDANG MEMBACA
INFECTED
Historia CortaC O M P L E T E D "Lepaskan aku kau pembunuh" laras terus berontak "Sialan... " laki-laki itu semakin memojokkan laras hingga ke dinding dan mengunci pergerakan nya dengan nada menahan geram ia berdesis dengan amat pelan "Kau berisik sekali" "Dia...