XIII

127 25 0
                                    

Helaan napas lega terdengar berat, tangan mereka tremor bahkan hanya untuk mengusap peluh yang membasahi wajah
Ketiganya cukup tenang ketika kaki mereka masih berpijak dilantai, mereka bersyukur atas setiap tarikan nafas uang masih bisa mereka nikmati sekarang

"Te-terima K-asih" ujar laras dengan terbata dan dibalas dengan tepukan menenangkan, laras mendongak mendapati lelaki dengan teropong  ditangan nya

"Sudah kuduga lelaki bangunan sebrang itu bukan orang baik" orang itu berucap, laras menunduk perkataan lelaki itu memang benar mereka bertiga hampir mati karena si ale sialan itu, dan dia merasa sangat bodoh karna berhasil di tipunya

Mendadak laras merasa muak hanya dengan memikirkan kembali bagaimana sikapnya pada pria dengan tabiat terkutuk, yang hampir mencelakai mereka semua

"Kalian terlalu baik, terlebih disaat seperti ini" celetukan datar terdengar dari lelaki yang menyelamatkan mereka
Lelaki dengan bekas luka di pelipis yang sibuk menggulung tali itu terlihat mencebik kesal "Bodoh dan Naif" lanjutnya lalu melempar gulungan tali itu ke sudut ruangan

Noe menghela napas kasar melirik kelantai bawah balkon dimana apartement yang dulu mereka tinggali tepat disana
Dan dapat noe lihat apartementnya kini sudah dipenuhi makhluk-makhluk menjijikan. Ia bergidik ngeri enggan membayangkan apa jadinya jika dia laras,dan berlian masih terjebak dibawah sana

"Terima kasih banyak, aku tak bisa membayangkan nasib kita jika kalian tak membantu"

"Tapi bagaimana kalian tau?"

"Drone milik pria sebrang itu sangat berisik dan hampir setiap hari kami bisa melihat drone itu datang ke apartement kalian, mengemis makanan seakan dia pria paling kelaparan padahal setiap malam dia selalu menegak botol alkohol-alkohol itu dengan tenang"

"Singkatnya kita mengawasi kebodohan kalian setiap hari"

Ichad dan Reza adalah nama kedua lelaki yang menyelamatkan mereka berdua, sekaligus memberi tumpangan tempaat tinggal dan makanan
Menurut berlian ichad cukup menyenangkan untuk diajak berbicara berbeda dengan reza yang lebih banyak diam seperti noe.
Ah satu lagi ada satu perempuan yang tinggal bersama kedua lelaki itu, kalau tidak salah mereka memanggilnya icut katanya sih adiknya ichad

Dan ichad juga mewanti-wanti mereka bertiga untuk tidak menanyakan keluarga reza, karna dia akan selalu mengelak, marah, bahkan tak segan main tangan
Laras yang selalu penasaran hal baru beberapa kali bersitatap dengan reza tapi nyalinya ciut karna mata pria itu selalu menatap tajam

"Kalian tau, waktu kak ichad bertanya apa dia punya adik atau kakak, kak ichad mendapat bogeman mentah  dibahunya" cerita icut membuat noe,laras dan berlian merasa ngilu

"Sakit chad?" Ichad yang ditanya menggeleng pelan

"Tidak, aku sangat kuat tau" GR nya membuat mereka memutar bola mata malas terutama icut yang berlagak muntah

Lelaki itu cukup menyeramkan tapi noe yakin dia orang baik
Bolehkah dia penasaran?

INFECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang