ARKENZO | 03

1.1K 146 36
                                    

***

Rere berjalan menuju kelasnya sambil menahan rasa sakitnya, namun dipertengahan jalan ada seorang lelaki yang menghampiri Rere.

Laki-laki itu seperti nya Rere kenal, ia ingat lelaki itu teman nya Kenzo, namun Rere tidak tahu nama orang itu.

"Kalau sakit gak ush dipaksain" ketus lelaki itu.

Setelah mengatakan itu, sontak lelaki itu menggendong Rere ala bridal style menuju UKS.

Sesampainya di UKS, ia meletakkan Rere disalah satu kasur yang tersedia di UKS. Lelaki itu menatap seisi ruangan ternyata sepi tidak ada yang menjaga.

Mau tidak mau, ia harus menjaga Rere sampai petugas UKS datang. Saat Rere ingin berbicara, lelaki itu lebih dahulu berbicara kepada Rere.

"Erkana Arteson, Erkan," Ujar lelaki itu.

"Makasih Erkan udah nolongin aku." Ucap Rere sambil tersenyum tipis, Erkan hanya menanggapi nya dengan berdehem pelan.

Erkan ketua OSIS di sekolah mereka, jika kalian ingin tau mengapa dia dipilih, Erkan dipilih karena semua siswa-siswi takut kepada Erkan hanya dengan tatapan saja.

Tatapan Erkan sangat tajam setajam elang, ia kembaran dari elang si bocah prik. Memang sifat elang dan erkan sangat berbeda.

Jika Erkan memiliki paras yang sangat tampan, pendiam namun jika berbicara sangat menyakitkan, ia lebih suka berbuat daripada berbicara.

Berbeda dengan elang, walaupun mereka kembar, namun elang memiliki paras yang cantik, aneh bukan? Ia dijuluki cocan (cowok cantik). Sifat mereka juga jauh berbeda, jika erkan pendiam maka elang jauh dari kata pendiam, ia sangat tengil bahkan playboy cap kadal internasional.

Banyak yang menjadi mantan elang, bahkan mereka sukarela menjadi bahan gabutan elang. Sepertinya gadis yang di sekolah itu sudah tidak waras. Walaupun dia playboy jangan salah, ia banyak menjuarai lomba basket, bahkan dulu ia sampai tingkat internasional. Maka dari itu elang banyak disegani oleh gadis disekolah itu.

Tak lama petugas kesehatan pun datang, Erkan yang menyadari itupun segera bangkit, namun pada saat ia akan pergi tangannya ditahan.

Erkan mengangkat alis nya, Rere tersenyum, lalu mengucapkan, "Sekali lagi terimakasih Erkan".

Erkan yang melihat itu tersenyum tipis sangat tipis, tidak ada yang tau jika ia tersenyum. Ia langsung pergi ke kelasnya karena ini masih jam pelajaran.

***

Skip bel pulang sekolah

Setelah mendengar bel pulang, Rere dengan segera menuju kelasnya berniat mengambil tas milik dirinya.

Saat sampai dikelasnya, ternyata sudah sepi. Mungkin mereka sudah pulang, dikelas itu hanya tersisa dirinya.

Rere segera menuju gerbang sekolah, tadi ia sudah menelpon ayahnya untuk menjemput nya. Namun ayahnya mungkin akan sedikit terlambat karena pekerjaan dikantornya sedang banyak.

Rere berjongkok didepan gerbang seperti anak yang kehilangan orang tuanya. Tiba-tiba saja ada suara motor yang menghampiri Rere, ia segera menoleh kearah suara itu.

ARKENZO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang