ARKENZO | 09

855 108 27
                                    

***

Sesampainya di markas, Kenzo segera masuk ke dalam dan menemui teman-temannya.

Dan hal yang pertama kali Kenzo lihat pada saat di dalam, isi markas nya yang sangat berantakan dan juga di kaca ada tulisan "R0303014514" ditulis menggunakan darah.

"Siapa yang megang kunci markas, selain gue?!" Tanya Kenzo.

"Gue, lo sama Revan" jawab el.

"Ken, ini tadi gue nemuin kalung" Ucap husein sembari ngasih kalung itu.

Kenzo meneliti kalung itu, sepertinya ia mengenal kalung itu. Diam-diam Kenzo tersenyum miring, ia sudah tau siapa pelakunya.

"Ikut gue, kita ke markas yang biasa, erkan hubungin semua anggota suruh kumpul di tempat biasa" Titah Kenzo, permainan sudah dimulai.

"Ya" jawab Erkan singkat.

Erkan sedari tadi hanya diam, walaupun diam ia sedang berfikir keras tentang angka dan huruf di kaca tadi.

Diantara semuanya, memang jika dalam kepintaran, Erkan lah yang menang. Tentang strategi markas saja itu semua Erkan yang mengatur, sedang Kenzo hanya memperkirakan konsekuensi.

Mereka berlima segera mengambil dan memakai jaket kebanggaan mereka, jaket dengan lambang BlackAtrez dengan dibawahnya ada tulisan "Solidarity is our victory".

Mereka berlima segera mengambil dan memakai jaket kebanggaan mereka, jaket dengan lambang BlackAtrez dengan dibawahnya ada tulisan "Solidarity is our victory"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka menaiki motor mereka masing-masing lalu melaju dengan kecepatan tinggi, dengan Kenzo yang memimpin.

***

Sesampainya di markas, sudah terlihat banyak sekali motor yang berjejer. Itu buktinya bahwa seluruh anggota sudah berkumpul di dalam markas itu.

Mereka berlima masuk kedalam, seketika suasana menjadi hening, karena kedatangan ketua serta para anggota inti.

Tanpa basa-basi Kenzo langsung berdiri di paling depan, diikuti oleh keempat temannya.

"Gue ngumpulin kalian semua karena ada hal penting, markas utama diobrak-abrik sama geng Alventer, dan gue gak suka ada penghianat" Ucap Kenzo dengan lantang.

"Yang namanya Revan maju!!" Teriak Kenzo.

Tak lama muncul seorang remaja lelaki, yang Kenzo yakini itu ialah Revan.

"Ini kalung lo kan?!" Tanya Kenzo.

"I-iya bang" gugup Revan.

Sungguh Revan sekarang sudah keringat dingin, Revan kesulitan nafas, suasana semakin mencekam.

Tiba-tiba Kenzo melempar kan kalung itu kepada Revan, Revan hanya diam dan menatap Kenzo dengan tanda tanya.

ARKENZO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang