ARKENZO | 04

981 140 27
                                    

***

Flashback on

7 tahun yang lalu
Di taman dekat perumahan, terdapat tiga anak sedang bermain kejar-kejaran, dua perempuan dan satu laki-laki.

Ketiga anak kecil itu, Kenzo, Rere dan Nana.
Nana adik dari Kenzo, pada saat itu Kenzo kecil berumur 11 tahun, Rere berumur 10 tahun, sedang kan Nana 6 tahun.

"Bang Kenzo tungguin Nana!!" Teriak Nana.

Kenzo yang merasa dipanggil pun segera menoleh, "Re berhenti, tungguin Nana dulu" Ujar Kenzo.

Mendengar ucapan Kenzo, Rere segera menoleh dan mengangguk kecil, tidak lama Nana menghampiri mereka berdua, Rere dan Kenzo sudah bersahabat sejak kecil.

Namun bukankah jika diantara persahabatan perempuan dan laki-laki itu pasti ada yang melibatkan perasaan?

Namun pada saat Nana ingin menghampiri mereka, tiba-tiba saja ia tersandung. Nana yang tersandung hanya diam, ia menatap kesal batu itu, mengapa batu itu bisa ada disana.

Sedang Kenzo dan Rere bukannya menolong malah tertawa kencang.

"Ish Abang! kenapa malah ketawa hah?!, Nana jatuh itu di tolongin bukan diketawain," omel Nana.

"Iya-iya maaf Nana, abisnya muka kamu lucu," bujuk Kenzo.

"Bentar yah kalian tunggu disini sebentar jangan kemana-mana, kakak mau beli minum dulu," ujar Kenzo.

"Kan rumah deket ken, pulang aja ayok," ajak Rere.

"Gak usah, kita beli aja, lagian haus nya sekarang kan?"

Rere hanya mengangguk pasrah, Kenzo keras kepala, tidak pernah mendengarkan saran dirinya, walaupun begitu Kenzo sangat baik, dan selalu ada jika Rere sedang sedih.

Setelah itu Kenzo pergi untuk membeli minuman, tiba-tiba Nana menarik baju Rere.

"Ada apa na?" Tanya Rere.

"Emm.. anu kak Rere, Nana mau pulang, nana mau ke kamar mandi" jawab Nana.

"Ayok kakak anterin ke rumah"

"Jangan kak, kakak tunggu disini, Nana cuma sebentar kok, lagian Abang Kenzo nanti bingung nyariin kita" jelas Nana.

"Yaudah hati-hati yah"

"Iya kak, dadah" pamit Nana sambil melambaikan tangan nya.

Selang beberapa menit, tiba-tiba Rere mendengar suara teriakan, ia yakin itu teriakan suara Nana.

Segera ia menghampiri suara itu, pada saat Rere sampai ia terkejut ada satu pria besar yang melukai Nana.

Rere ingin berteriak minta tolong namun ia tidak bisa, kaki nya seakan menempel di tanah, Rere tak bisa berbuat apa-apa.

Pria itu terkejut melihat Rere, pria itu panik, dengan segera ia mengambil pisau kecil di dalam sakunya.

Dengan hati-hati ia mendekati Rere, Rere diam saja tidak bisa berbuat apa-apa, badannya tidak bisa bergerak.

Pria itu menusuk perut Rere sambil menutup mulut Rere. Badan Rere bergetar sangat hebat, sampai-sampai air matanya keluar, rasa sakit itu menyeruak di sekujur badan Rere.

Setelah melakukan hal itu, pria itu segera kabur dari tempat itu, samar-samar Rere mendengar suara Kenzo.

Rere perlahan mencabut pisau diperut nya, keluar darah yang sangat banyak, luka Rere memang tak separah Nana.

ARKENZO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang