ARKENZO | 08

874 112 54
                                    

***

Karena hari sudah mulai gelap, mereka bertujuh memutuskan untuk pulang ke alam nya masing-masing.

Rere dan Kenzo sedang di perjalanan, mereka berdua pulang bersama, tak mungkin jika Rere pulang sendirian.

Namun di pertengahan jalan, tiba-tiba saja hujan turun dengan lebat, terpaksa mereka berdua berteduh sebentar di ruko terdekat.

Banyak yang meneduh karena hujan turun, Kenzo melihat wajah Rere, wajahnya pucat mungkin karena tadi kehujanan.

Kenzo pun memberikan jaket miliknya ke Rere dan memakainya. Ia takut nanti Rere demam, dan malah merepotkan dirinya.

"Buat apa Ken? Kan kamu juga kedinginan," tanya Rere.

"Lo kedinginan, noh liat tuh muka kayak mayat idup." Ketus Kenzo.

Diam-diam Rere tersenyum tipis, sedari mereka di markas, teman-teman nya itu selalu menggoda Kenzo.

Perihal tentang pernikahan dan malam pertama, bahkan mereka katanya berinisiatif memberikan baju spesial untuk Rere pakai pada malam pertama.

Tau siapa yang memberi ide itu? Tentu saja si bocah prik elang. Katanya biar Kenzo nanti semakin semangat.

Tak lama hujan mulai mereda, mereka berdua segera pulang, tentu ke rumah Rere dahulu, karena juga ini sudah malam.

Diperjalanan tidak ada sama sekali pembicaraan, sangat sunyi. Tidak ada yang bertanya maupun berbicara.

Sesampainya di rumah Rere, Rere segera turun dan mengembalikan jaket milik Kenzo, namun Kenzo tolak.

Kata ia nanti saja besok, lagipula jaket itu basah jadi yasudah. Kenzo segera meninggalkan kediaman keluarga Erlangga.

Disepanjang perjalanan ia tersenyum sendiri, Kenzo terbayang wajah Rere pada saat Rere marah, sangat menggemaskan.

***

Sesampainya di rumah Kenzo, bukannya Kenzo segera mandi, ia malah lebih memilih mengecek keadaan adik kecilnya.

Toh untuk apa mandi, badan ia masih wangi dan tetap tampan walaupun tak mandi, pikir Kenzo.

"Assalamu'alaikum Princess abang" Ucap Kenzo.

Tidak ada jawaban, ternyata adik nya sedang tertidur, sangat lucu. Pemandangan nya teralihkan dengan wajahnya yang pucat, dan badannya yang agak sedikit dingin.

Padahal Kenzo ingin memberikan coklat pada adiknya Nana, ia tadi membelinya sebelum pulang ke rumah.

Kebetulan ini coklat kesukaan Nana, tapi setelah melihat adiknya tidur, ia tidak jadi memberikan nya.

Biarkan saja pada saat ia bangun, baru Kenzo memberikan padanya. Mengingat keadaan adik nya, yang kata dokter tingkat kesembuhan hanya sekitar 20 persen.

Perlahan tangannya mengusap kepala adik kecilnya, lalu mengecup kepala sang adik agak lama.

Setelah itu, ia segera pergi dari kamar adiknya, Kenzo tak mau mengganggu waktu istirahat adik kecilnya.

ARKENZO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang