Paris-Memories

4.8K 277 190
                                    

Yaaayyyy, seneng banget update part ini, HEHE.

(Feel free to save, this is an edit btw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Feel free to save, this is an edit btw.)

I personally love this chapter!

Hope you all do.

Hope you all do

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[]

"Ahh, Jisoo kau saja lah yang menyetir. Aku akan baca maps."

"Kau mengataiku aku tidak bisa baca maps, heuh?"

"Tidak, Jisoo. Kakiku mau kram, kemarikan ponselnya!"

"Tapi aku tidak bisa mengayuh sepeda."

"Jangan mengada-ngada, waktu itu kau sudah bisa terakhir kita belajar."

"Tapi tidak lancar.."

"Setidaknya bisa maju," final Rosé, Jisoo menarik napas kalah.

°°°

Berjalan di keheningan malam sambil menyalakan rokok, pria preman bertubuh besar menggelengkan kepala lihat dua sejoli berciuman begitu panasnya di depan bangunan yang ia akan masuki. Seakan tak sadar bahwa berisiknya kecupan mereka bahkan pasti membangunkan tiap-tiap binatang kecil di sekitar.

Ctack-cress

Terpejam dengan remasan panas penyalur nikmat pada punggung lawannya, suara pemantik api cukup ter-notice untuk ia melotot dan langsung eye contact pada preman yang menghilang di balik pintu kaca. Rosé menarik paksa dirinya yang padahal masih sangat termabuk jebakan pacar penggoda. Benar saja lenguhan kesal terdengar, lengan di belakang leher kembali menariknya ke dalam peluk posesif dan ciuman yang berpindah pada jenjang kulit ber-fragrance khas Saint Laurent.

𝘓𝘦𝘵 𝘪𝘵 𝘉𝘦 ࿐ ࿔(𝘤𝘩𝘢𝘦𝘴𝘰𝘰)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang