Yaaayyyy, seneng banget update part ini, HEHE.
(Feel free to save, this is an edit btw.)
I personally love this chapter!
Hope you all do.
[]
"Ahh, Jisoo kau saja lah yang menyetir. Aku akan baca maps."
"Kau mengataiku aku tidak bisa baca maps, heuh?"
"Tidak, Jisoo. Kakiku mau kram, kemarikan ponselnya!"
"Tapi aku tidak bisa mengayuh sepeda."
"Jangan mengada-ngada, waktu itu kau sudah bisa terakhir kita belajar."
"Tapi tidak lancar.."
"Setidaknya bisa maju," final Rosé, Jisoo menarik napas kalah.
°°°
Berjalan di keheningan malam sambil menyalakan rokok, pria preman bertubuh besar menggelengkan kepala lihat dua sejoli berciuman begitu panasnya di depan bangunan yang ia akan masuki. Seakan tak sadar bahwa berisiknya kecupan mereka bahkan pasti membangunkan tiap-tiap binatang kecil di sekitar.
Ctack-cress
Terpejam dengan remasan panas penyalur nikmat pada punggung lawannya, suara pemantik api cukup ter-notice untuk ia melotot dan langsung eye contact pada preman yang menghilang di balik pintu kaca. Rosé menarik paksa dirinya yang padahal masih sangat termabuk jebakan pacar penggoda. Benar saja lenguhan kesal terdengar, lengan di belakang leher kembali menariknya ke dalam peluk posesif dan ciuman yang berpindah pada jenjang kulit ber-fragrance khas Saint Laurent.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘓𝘦𝘵 𝘪𝘵 𝘉𝘦 ࿐ ࿔(𝘤𝘩𝘢𝘦𝘴𝘰𝘰)
Romance𝘊𝘰𝘯𝘵𝘢𝘪𝘯𝘴 𝘮𝘢𝘵𝘶𝘳𝘦 𝘤𝘩𝘢𝘱𝘵𝘴, 𝘳𝘦𝘢𝘥 𝘢𝘵 𝘺𝘰𝘶𝘳 𝘰𝘸𝘯 𝘳𝘪𝘴𝘬. 🔞 ^ 𓆉 "𝑪𝒉𝒂𝒆𝒏𝒈, 𝒉𝒐𝒘 𝒊𝒇 𝒕𝒉𝒆𝒚 𝒌𝒏𝒐𝒘 𝒔𝒐𝒎𝒆𝒕𝒉𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒕𝒘𝒆𝒆𝒏 𝒖𝒔?" "𝑯𝒎𝒎?" "𝑻𝒉𝒆𝒚 𝒎𝒊𝒈𝒉𝒕 𝒇𝒊𝒏𝒅 𝒐𝒖𝒕 𝒐𝒖𝒓 𝒔𝒆𝒄𝒓𝒆𝒕 �...