bissmillah, aku comeback sebelum blackpink
Memang benar kata orang; putus cinta bisa membuat seseorang menjadi gila.
Bukan gila menjadi lantang-lantung di jalan. Hanya saja ... berantakan.
"CHAEYOUNGAH BUKA PINTUNYA ATAU AKAN KU DOBRAK!!"
Di sana lah terdampar seorang gadis yang gundah gulana. Duduk dengan goyah di lantai, menyandarkan tubuhnya ke bagian belakang tempat tidur. Rambut blondenya tak ia sisir sedari bangun tidur. Piyama yang dipakainya pun sama berantakannya dengan selimut yang tertarik ke bawah tempat ia duduk. Gadis itu tertawa parau mendengar teriakan dari luar kamar beserta ketukan pintu yang semakin keras. Mata merahnya ikut menyipit mengikuti tawa frustrasi yang keluar dari mulutnya.
"Hehe dasar maknae gila. Pintu beton ingin di dobrak. Hahaha." Dia bergumam tidak jelas memejamkan matanya. Menyandarkan kepala sambil menenggak lagi gelas kecil dari samping, membiarkan alkohol itu mengaliri tenggorokannya. Rasa panas membuatnya mengernyit,namun sedetik kemudian kembali tertawa karena efek dari minuman itu. Di sebelahnya satu botol Gin telah kosong dan sekarang ia memasuki botol kedua. Dia kembali menunduk, berniat untuk menuang minuman itu lagi ke dalam gelas saat tiba-tiba ketukan keras kembali terdengar. Keterkejutannya membuat dia tidak sengaja menemprang gelas itu sampai masuk ke dalam kolong ranjang. Tangannya memantul karena kaget. "Oh fuck."
"SHUT UP LALISA!"
Dia berdecak kesal. Dengan kasar menggenggam botol Gin itu dan langsung menenggaknya beberapa kali. Kernyitan semakin kuat seiiring rasa panas itu membakar lehernya. "Ahh," desahnya lega, kembali menaruh botol itu di samping dan meracau tidak jelas.
Sedangkan di luar pintu, Lisa masih mengetuk sambil memutar knop secara paksa. Kekhawatiran terlihat jelas di raut wajahnya, walaupun rasa kesal lebih mendominasi dirinya saat ini. Ia bersumpah akan membekap wajah gadis blonde itu dengan bantal begitu pintunya dibuka.
"CHAEYOUNG JINJJA AKAN KUHABISKAN SELURUH MAKANANMU DI DALAM KULKAS." Lisa kembali berteriak sampai urat lehernya timbul.
Hening.
Masih menunggu jawaban dari dalam sambil terus mengetu-ah tidak-menggedor pintu itu. Sampai tiba-tiba kalimat menyebalkan terdengar dari dalam.
"KUNCINYA ADA DI BAWAH PINTU PABO!"
Secepat kilat Lisa menunduk. Geram sekali saat melihat sebuah kunci tergeletak di samping kakinya. Menarik napas kesal sambil mengambil dan memutarnya di knop pintu itu. Click.
"Hehehe kau bodoh sekali Lalisa. Aku sudah melempar kunci itu ke luar agar kalian bisa menggotongku kalau seandainya aku pingsan heheh."
Niat hati ingin mengamuk karena sudah duapuluh menit membujuk gadis blonde ini, namun sekarang-melihat kondisi ruangan dan gadis itu yang terdampar di sana membuat Lisa menutup mulutnya tidak percaya. Dia berjalan pelan menuju tempat tidur untuk membereskan benda-benda seperti: buku, pulpen, laptop yang terbuka, kaleng soda. Dia juga memungut bantal yang terjatuh sambil berdecak melirik pada kepala kuning yang timbul di balik ranjang sana. "Pengaruh Jisoo Unnie benar-benar dahsyat." Dia bergumam pelan sambil berjalan menuju gadis blonde itu. Duduk bersila di hadapannya sambil mengambil botol alkohol yang baru saja ingin gadis blonde itu raih.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘓𝘦𝘵 𝘪𝘵 𝘉𝘦 ࿐ ࿔(𝘤𝘩𝘢𝘦𝘴𝘰𝘰)
Romance𝘊𝘰𝘯𝘵𝘢𝘪𝘯𝘴 𝘮𝘢𝘵𝘶𝘳𝘦 𝘤𝘩𝘢𝘱𝘵𝘴, 𝘳𝘦𝘢𝘥 𝘢𝘵 𝘺𝘰𝘶𝘳 𝘰𝘸𝘯 𝘳𝘪𝘴𝘬. 🔞 ^ 𓆉 "𝑪𝒉𝒂𝒆𝒏𝒈, 𝒉𝒐𝒘 𝒊𝒇 𝒕𝒉𝒆𝒚 𝒌𝒏𝒐𝒘 𝒔𝒐𝒎𝒆𝒕𝒉𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒕𝒘𝒆𝒆𝒏 𝒖𝒔?" "𝑯𝒎𝒎?" "𝑻𝒉𝒆𝒚 𝒎𝒊𝒈𝒉𝒕 𝒇𝒊𝒏𝒅 𝒐𝒖𝒕 𝒐𝒖𝒓 𝒔𝒆𝒄𝒓𝒆𝒕 �...