Amsterdam-I'm in Love

42.3K 1.4K 259
                                    

Welcome.

Sebelumnya hanya ingin mengingatkan bahwa cerita ini hanyalah fiksi belaka.

Dan sorry tulisan nama Rosé yang salah di chapter-chapter awal ngga sempet diedit 🙂

and
Happy reading!
Enjoy.

"Thank you, Everyone! We love you, Blink!" Rose kembali melambaikan tangan untuk terakhir kali sambil berjalan menyusul anggota lain yang sudah terlebih dulu masuk ke backstage

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Thank you, Everyone! We love you, Blink!" Rose kembali melambaikan tangan untuk terakhir kali sambil berjalan menyusul anggota lain yang sudah terlebih dulu masuk ke backstage. Napas cepatnya menjadi pengiring kelegaan setelah menyelesaikan tour mereka di Amsterdam hari ini. Sangat memuaskan.

"Chaeyoung-ah, kemarilah!"

Rose baru meneguk air mineral yang ia ambil begitu masuk tirai backstage, namun perhatiannya teralihkan ke arah kerumunan staff yang memanggilnya. Ia berjalan mendekat sembari menuntaskan minum, dan menaruhnya di bawah. "Kenapa, Sajang-nim?" tanya Rose sebelum dia menembus kerumunan dan melihat satu-satunya orang yg terduduk disaat yang lainnya berdiri. Orang itu tengah memegang betisnya, dibantu dua staff yang sibuk mengolesi salep. "Unnie, what happens?" tanyanya kaget dengan refleks berjongkok.

Jisoo mendongak untuk melihat seseorang dengan suara khasnya itu. "Yaaah, Chaeyoung! Ini sakit, jangan disentuh," ringisnya. Seketika Rose menarik tangannya yang refleks memegang kaki Jisoo.

Rose menoleh ke arah Lisa yang berdiri di sebelah Jennie dengan tatapan, "Kenapa?" sambil berdiri mendekatinya.

"Kaki Unnie ternyata belum sembuh betul dari cedera yang kemarin saat latihan. Tadi sewaktu kita masuk ke sini, Jisoo Unnie langsung duduk di lantai begitu saja, Chaeng," jelas Lisa dengan suara pelan. Raut khawatir juga tergambar jelas di wajahnya.

Rose hendak kembali berjongkok sebelum manager memanggilnya.

"Rosé? Ayo, ikut ke ruangan saya sebentar."

Rose pun mengangguk. Jisoo menarik pelan baju Rose dengan puppy eyes agar gadis itu tak pergi meninggalkanya.

"Aku ke sana sebentar ya." Rose menenangkan Jisoo yang kesakitan dengan mengusap tangan Jisoo yang memegangi kakinya sendiri. "Sajang-nim, tolong obati Jisoo Unnie dengan baik."

"Tentu, Rosè. Pergilah."

Jisoo meninju bahu Rosè sambil cemberut. Namun Rosè membalas dengan mengusap rambutnya sembari pergi ke ruangan manager.

"Ah, Rosè. Duduklah."

Rosè pun menurut. Ternyata dia dipanggil hanya untuk membicarakan sedikit perubahan konsep untuk debut solonya yang sudah diberi tau minggu lalu.

𝘓𝘦𝘵 𝘪𝘵 𝘉𝘦 ࿐ ࿔(𝘤𝘩𝘢𝘦𝘴𝘰𝘰)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang