[Warning: Explicit Sex Scene]
Skip if you aren't mature enough, kiddos!
Bruk!
Baru ingin menoleh pada orang yang mendorongnya hingga terduduk di kasur, namun tubuhnya langsung didekap sangat erat bagai terkunci oleh dua tangan panjang. Sedikit terhuyung kala orang itu menubruknya.
Hap!
"Ahh mmmm.." Jisoo menengadah sambil terpejam kala lehernya mendapat kecupan tak beraturan setelah seseorang itu mendekapnya dari belakang. "R-Rosieehh," Tangan kanan Jisoo menyelip masuk ke dalam rambut Rosé, meremas-remas dengan sensual mengikuti tempo kecupan Rosé pada lehernya.
Ciuman rose beralih ke rahang Jisoo. Tangannya kanannya mulai menyusuri pundak Jisoo, menuju ke sisi leher satunya. Rose menekannya, membuat dirinya bisa mencium leher Jisoo lebih dalam.
Jisoo mengerang tertahan ketika Rosé membuat kissmark dengan sangat kuat.
"Ohh.. I'm sorry, Baby. I left one kissmark here. Aku kelepasan," panik Rose, namun tak berhenti menciumi kekasihnya.
"Jangan membuatnya lagi, hm?"
"Sure."
Kini Rosé bukan hanya menggerakkan tangan kanannya saja, namun tangan satunya pun ikut mengelus bahkan meremas pinggang Jisoo, lalu semakin berani turun kebawah hingga jarinya menyelip di underwear Jisoo. Kekasih Rosé itu kini hanya memakai dalaman saja, tetapi Rosé belum menanggalkan bajunya satu pun.
"Chaeyoungh,"
Jisoo menoleh dan menarik kepala Rosé untuk mencium bibirnya. Rose tersenyum lebar, mencondongkan wajahnya dengan senang hati. Hangat. Rose memainkan bibir atas dan bawah Jisoo dengan lembut namun penuh hasrat. Jisoo bergumam dalam pagutan bibir mereka karena tangan kanan Rosé tiba-tiba mengelus nakal bra miliknya.
"Mmh kau nakal," Mendorong wajah Rose lalu mengucapkan itu dengan napas tak beraturan, Jisoo malah memegang punggung tangan Rose dan menuntun tangan itu untuk menggenggam aset berharganya. Membuat Rose terkekeh dalam tatapan penuh hasratnya pada Jisoo.
"Kau juga. I love you," Rose berbisik di telinga Jisoo lalu menjilat daun telinganya yang lunak itu, serta menggigit kecil. Jisoo memejamkan mata, sedikit meringis geli.
Rosé kembali mencium bibirnya, kali ini lebih menuntut dan sedikit kasar. Tangannya mulai meremas kedua dada Jisoo bergantian dari balik bra-nya dengan lembut. Merasakan benda kenyal itu terkoyak di tangannya, napas Rosé semakin berat dalam ciuman mereka. Tak jauh beda dengan Jisoo yang terus mengerang karena pijatan lembut di dadanya.
Rosé menjilat bibir bawah Jisoo serta mendorong lipatan bibir Jisoo dengan lidahnya. "Enggh," desah Rosé saat Jisoo mengizinkan, dan menyambut lidahnya dengan lidah Jisoo. Saling bertukar saliva. Kadang lidahnya bergulat di dalam sana, membuat napas keduanya semakin dibunuh oleh pasokan oksigen. Setelah puas bermain di dalam sana, Rosé kembali melumat bibir Jisoo. Tak ada lagi kelembutan, keduanya berusaha saling mendominasi di tengah suara kecupan serta desahan masing-masing yang membuat mereka saling terhanyut lebih dan lebih lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘓𝘦𝘵 𝘪𝘵 𝘉𝘦 ࿐ ࿔(𝘤𝘩𝘢𝘦𝘴𝘰𝘰)
Romansa𝘊𝘰𝘯𝘵𝘢𝘪𝘯𝘴 𝘮𝘢𝘵𝘶𝘳𝘦 𝘤𝘩𝘢𝘱𝘵𝘴, 𝘳𝘦𝘢𝘥 𝘢𝘵 𝘺𝘰𝘶𝘳 𝘰𝘸𝘯 𝘳𝘪𝘴𝘬. 🔞 ^ 𓆉 "𝑪𝒉𝒂𝒆𝒏𝒈, 𝒉𝒐𝒘 𝒊𝒇 𝒕𝒉𝒆𝒚 𝒌𝒏𝒐𝒘 𝒔𝒐𝒎𝒆𝒕𝒉𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒕𝒘𝒆𝒆𝒏 𝒖𝒔?" "𝑯𝒎𝒎?" "𝑻𝒉𝒆𝒚 𝒎𝒊𝒈𝒉𝒕 𝒇𝒊𝒏𝒅 𝒐𝒖𝒕 𝒐𝒖𝒓 𝒔𝒆𝒄𝒓𝒆𝒕 �...