CHAPTER 19

1.6K 141 0
                                    

jennie pov

setelah perbincangan singkat dan penuh tawa,kini kami sudah berada di meja makan untuk menyantap hidangan yg sudah disiapkan oleh para maid.

"ku dengar dari lisa kau akan pergi besok dad,apa kau ingin menyusul mommy?" tanya rose.

"sayangnya tidak. ada beberapa pekerjaan yg harus ku urus,mungkin setelah itu baru aku akan menyusulnya" jawab daddy yoo.

mereka terlihat sangat akrab,bahkan mereka terlihat seperti sudah saling mengenal cukup lama.

"jangan jadikan itu sebagai sesuatu yg harus kau fikirkan. percayalah rose tak akan menjadi sainganmu" bisik lisa yg membuatku terkejut.

aku tak berniat untuk menjawabnya,dan hanya meliriknya malas.

apakah dia mengamatiku? atau dia hanya sok tau tentang apa sedang ku fikirkan? lagi pula siapa juga yg berfikir bahwa rose akan menjadi sainganku.

"aku tak perlu mengamatimu hanya untuk mengetahui apa sedang kau fikirkan" bisiknya lagi.

akupun masih tak berniat menjawabnya,entah kenapa aku yakin dia hanya sedang meledekku. dan saat ini aku sedang menikmati makananku,dengan pandangan yg tak lepas dari daddy dan rose yg sedang asik berbincang. sebenarnya daddy juga berbincang dengan yg lain,hanya saja entah mengapa pandanganku hanya tertuju pada mereka berdua.

aku sudah mengetahui bahwa rose dan lisa sudah saling mengenal cukup lama,hanya saja aku tak tau bahwa kedekatannya seperti ini.

rose dengan lisa,sekarang rose dengan daddy. yakinkan aku bahwa apa yg kau katakan itu benar lisa.

lisa yg saat ini duduk disebelah kananku,tibatiba menekan nekan atas dengkulku dengan telunjuk tangan kirinya. akupun menoleh ke arahnya sambil mengerutkan alisku seolah bertanya.

dan bukannya menjawabku,dia malah melirik tangan kiriku seolah memberi isyarat. akupun menurunkan tangan kiriku,dan menaruhnya tepat ditempat yg tadi lisa tunjuk.

dan saat ini tangan lisa menggenggam jarijariku,dan mengelusnya menggunakan ibu jarinya. "berhentilah berfikir yg tidak tidak,itu akan merugikan dan mengganggu dirimu sendiri" ucapnya.

entah kenapa aku merasa tenang dengan perlakuan dan ucapannya ini. tapi sungguh aku bingung,bagaimana bisa dia mengetahui isi hatiku.

"waktu diAmerika,aku bertemu dengan wanita tua,dia memberiku sebuah air,setelah aku meminumnya aku jadi memiliki kekuatan untuk membaca fikiran oranglain" bisiknya lagi.

ah aku baru menyadari lisa ini pandai membagi fokusnya,dia berbisik kearahku tanpa menoleh dan tetap fokus mendengarkan obrolan orang disekitarnya.

"jinjja?" tanyaku kaget mendengar apa yg lisa ucapkan,dan ternyata membuat orangorang menoleh padaku dan lisa.

"yak ruby jane,aku jadi mengkhawatirkanmu jika kau sedang sendirian nanti" jawab lisa.

aku menatapnya bingung,yg lainpun hening dan juga bingung apa yg sebenarnya terjadi antara aku dan lisa.

"aku tak akan membiarkan dan meninggalkanmu sendirian mulai saat ini,aku takut jika nanti kau diculik. karna lihatlah,bagaimana bisa kau terpengaruh dengan ucapan konyol seperti tadi?" ucap lisa dengan tawanya meledekku.

akupun mencubit pinggangnya. "awww awsss ampun ampun jen mianhe" ucapnya meringis.

author pov

beberapa menit berlangsung setelah makan siang mereka selesai. "ah lisa,daddy harus keruang kerja. ada beberapa hal harus daddy kerjakan" ucap daddy yoo.

sejauh mana (jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang