CHAPTER 34

1.9K 137 2
                                    

lisa pov

aku membuka lakban yg menutup mulut kris.

"brengsek" ucapnya.

"mau kabur kemana kau hah?" ucapku dengan tawa meledek padanya.

"apa yg akan kau lakukan padaku sialan"

"menurutmu apa yg pantas ku lakukan untuk orang sepertimu?"

"lepaskan aku atau kau akan menyesal!"

"jinjja? memang apa yg kau fikir bisa kau lakukan padaku hah?"

melihat wajah frustasinya yg tak bisa menjawab pertanyaanku itu belum cukup membuatku puas.

aku menoleh ke arah gd,diapun kemudian memberikan isyarat pada bobby.

"dia tinggal bersama adik lakilaki dan appanya. adiknya bekerja disebuah perusahaan yg sedang mengajukan untuk bekerjasama dengan MC. aku sudah melakukan apa yg seharusnya ku lakukan,sebelumnya pihak perusahaannya menolak,tapi setelah mereka teliti ternyata adiknya itu pernah melakukan korupsi dan membocorkan data perusahaannya demi keuntungan sendiri,jadi perusahaan itu mengikuti pintaku untuk memecatnya" ucap bobby.

"apa yg kau lakukan pada adikku sial,kenapa kau mengusik keluargaku?!" sahut kris.

"diamlah. itu karna kau yg memulainya brengsek" sahut bambam.

"bersyukurlah kau karna kami menahan mantan perusahaan adikmu itu untuk memperpanjang kasusnya" sahut taeyang.

"jangan sentuh keluargaku atau"

"atau apa brengsek? apa yg akan kau lakukan? sial. kau sungguh membuatku muak. tak bisakah kau sadar diri bahwa kau sudah tidak bisa melakukan apaapa?!" ucapku memotong omongannya.

"baiklah baiklah. tapi izinkan aku memberitaumu satu hal,kau sungguh memiliki kekasih yg sngat seksi,dan bibirnya sungguh membuatku candu"

yak sepertinya manusia ini sungguh sangat frustasi,dia memancing emosiku dengan kondisinya yg sudah seperti ini.

saat aku ingin melayangkan tinjuku padanya,tibatiba saja handphoneku berdering.

author pov

📞📞📞
|apa kau tau,kau telah menggangguku

ah apa kau sedang bersenang|
senang bos?

|cepat katakan apa maksudmu menelfonku

aku tak sengaja mengetahui|
tentang orang yg tadi ku tangkap itu. orangtuanya memiliki sebuah showroom mobil

|lalu?

sudah lama kau tidak|
menghubungiku bos,dan sekalinya menghubungi kau memintaku menangkap seekor tikus. bahkan kau tidak mengajakku untuk bersenang senang sekarang dan lebih memilih untuk turun tangan sendiri

|bisakah kau langsung ke intinya saja bodoh

aku melakukan inisiatif,kau tak|
akan meminta bantuanku jika itu hanya sekedar hal biasa. aku berfikir bahwa dia memiliki kesahalan fatal terhadapmu. jadi aku membakar showroom dan rumahnya

|paboya. apa yg kau lakukan

eoh. ku fikir kau akan senang|
dan memberiku bonus

|kau melakukan sesuatu tanpa perintahku dan kau meminta bonus dariku?

mianhe boss|

sejauh mana (jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang