Bab 10 (21+)

206K 1.7K 13
                                    

Maaf, aku lanjut aja. Sebenarnya udah dibikin sih, tapi akhirnya lanjutin aja lah ya. Meski karakter Aleesha di awal kurang nampak.

Jangan lupa vote okay ⭐

Aku dah kasih peringatan ya, kalian jangan ngeyel anak bawah umur baca majalah bobo aja. Adegan ini hanya dilakukan untuk suami istri jangan yang lain.

🐱

Kawindra menghela nafas, ternyata tidak tidur semalam saja dengan Aleesha membuatnya resah. Ia merasa bak anak abg yang bertengker dengan sang pacar, namun merasa rindu setelahnya.

"Mbok, antarkan sarapan buat istri saya ke kamar tamu," ucap Kawindra saat melihat Mbok Mirna menyusun isi kulkas.

Mbok Mirna mengerenyit heran, ia sudah membersihkan kamar tamu. Namun, tidak menemukan siapapun. "Non Aleesha bukannya sama Tuan? Kok di kamar tamu?" tanyanya keheranan.

Kawindra langsung melangkah cepat ke kamar tamu, kaki panjangnya dapat membantu ia berjalan lebuh cepat. "Zura! Kamu di mana?" teriaknya dengan keras.

Segera ia buka pintu kamar mandi, tidak menemukan apapun. Di lemari, semua ia sisiri. Namun, hasilnya nihil. "Mbok tidak lihat dia tadi malam?" tanya Kawindra panik.

Mbok Mirna menggeleng, wanuta paruh baya itu tak melihat istri tuannya sama sekali sejak tadi malam.

Kawindra berlari cepat ke kolam ikan, tempat biasa istrinya bersantai. Tidak ada juga, hatinya mulai kebat-kebit. Apa tadi malam ia sangat keterlaluan?

"Kalian tidak lihat istri saya?" tanya Kawindra pada para pengawal.

"Tidak, Bos."

Kawindra memandang sini. "Kalian ini kerjanya bagaimana sih? Kan saya sudah bilang, istri saya tidak boleh bepergian sendirian. Sekarang, dia hilang! Cepat cari! Lacak keberadaannya, sementara itu saya juga mau ke kos lamanya."

Kawindra memacu pedal gas. Tak perduli kondiai jalanan yang macet, prioritas utamanya adalah menemukan keberadaan istrinya sekarang.

"Kamu dimana sih?" bisiknya.

Setelah sampai di kos Aleesha yang lama, ia dengan cepat membuka gerbang. Matanya mrnyusuri deretan kamar kos yang tertutup, syukur penjaga kos langsung menghampirinya. Sehingga lelaki itu tidak perlu kesusahan untuk mendobrak satu-satu kamar kos yang tertutup.

"Cari siapa?" tanya wanita seumurannya, berulang kali wanita itu membetulkan rambutnya.

Kawindra menoleh sekilas. "Ada Aleesha di sini?" tanyanya tanpa basa-basi.

"Tidak."

Kawindra menatap curiga. "Benar? Zalina, ada?" tanyanya lagi.

Wanita itu mengangguk. "Mau ketemu?"

Kawindra hanya mengangguk. Wanita tadi langaung mengetuk pintu kamar kos Zalina, tak lama pintu di buka. Tampaklah sosok Zalina di depan pintu menghunakan daster, dengan muka bantal.

"Ada Aleesha di sini? Kalo iya jangan coba me yembunyikannya dari saya," cecar Kawindra.

Zalina mengerenyit. "Kan bapak suaminya, kok tanya saya? Ya pasti di rumah bapak lah. Kok malah kesini nyarinya," balasnya kesal.

Kawindra tak sabaran, ia langaung menerobos masuk. Namun, tidak ia temukan iatrinya di sana.

"Saya gak bohong. Bapak apain Aleesha, sampai dia gak ada di rumah?" tanya Zalina heran.

Alih-alih menjawab, Kawindra langsung pergi tanpa pamit.

"Sudah dapat istri saya dimana?" tanya Kawindra pada pengawalnya lewat sambungan telepon.

GAIRAH SUAMI POSESIF ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang