Part 6

74.3K 1.6K 14
                                    

"Aku besok mau ketemu Zalina ya, Mas" ujar Aleesha saat mereka baru saja sampai di rumah.

Kawindra mengangguk. "Boleh, tapi harus ditemani oleh Sander dan Royki" ujarnya berlalu ke kamar mandi.

Aleesha menghentak-hentakkan kakinya kesal, setelah menikah itensitas pertemuan nya dengan teman-teman kosnya semakin menipis. Lelaki itu, pria posesif gila yang entah mengapa membuat Aleesha semakin sayang.

Setelah lelaki itu keluar hanya dengan selembar handuk, Aleesha terbelalak.
Dasar lelaki tua bangka, tak punya sopan santun! Kutuknya dalam hati.

Bagaimana tidak? Lelaki itu dengan gampangnya membuka lembaran handuk, membuat mata suci Aleesha tercemar dan sekarang otaknya ikut tak waras. Ia malah berpikir hal-hal yang tidak-tidak.

"Mas! Kenapa sih mesti pakai baju disini! Kamu bikin walk in closet segede gaban itu buat apa? Ha?" teriak istrinya.

Hal itu malah membuat Kawindra menoleh, bahkan sekarang Aleesha bukan hanya menatap dari belakang pantat seksi suaminya. Sekarang ia malah meneguk ludahnya yang tercekat.

Kawindra tersenyum smirk. "Kenapa? Takut tergoda ya anak kecil?" tanyanya dengan nada tengil yang menyebalkan ditelinga Aleesha.

Aleesha melempar bantal. "Jangan panggil aku anak kecil paman!" teriaknya.

Kawindra malah terkekeh. "Hey, saya suami kamu!" balasnya.

Aleesha malah memeletkan lidahnya, benar-benar bak anak kecil yang saling mengejek karena cairan lendir dihidung yang keluar. Ia ingat dulu saat masih kecil mengejek temannya yang kerap kali suka pilek.

"Ah, aku cuma ngikutin kata-kata yang aku dapat dari serial teve. Baperan amat bapak-bapak, Mas sering bilang aku anak kecil aku biasa aja" sahut Aleesha.

Kali ini Kawindra semakin mendekat tanpa busana, Aleesha langsung membungkus tubuhnya menggunakan bad cover.

"Jangan coba-coba buat menghindari saya. Buka dulu, kamu bisa kehabisan nafas jika begini" ujar Kawindra.

Tangannya membuka kain bad cover bunga-bunga yang tengah melilit badan istri mungilnya.

"Mending aku kehabisan nafas karena kelilit dari pada sama kamu" gerutu Aleesha.

Kawindra tak menyerah, ia terus saja menyingkirkan kain itu. Hingga wajah istrinya terlihat, mimik wajah dengan sarat ketakutan.

"Saya bercanda. Udah, kamu ga mau ganti baju? Atau mau digantiin?" tanya Kawindra.

Aleesha cemberut, ia beringsut pada ujung bad  tidur. "Sana dulu! Kamu pakai dulu bajunya atau apa kek celana pendek. Kayak anak baru lahir aja!" omel Aleesha.

Kawindra mengendikkan bahu, lalu melangkah memungut handuknya yang tergeletak begitu saja tanpa dosa dilantai.

Ia melilitkan lagi handuk bewarna putih itu pada pinggangnya. "Cepat! Sebelum saya berubah pikiran. Jangan pakai yang terlalu menggoda jika tidak ingin saya terpancing"

Aleesha berlari kecil memasuki kamar mandi mewah dengan paduan elemen kayu serta warna abu-abu. Sebenarnya, ia ingin mengganti warna menjadi pink warna kesukaanya. Tapi, lelaki tua itu menolak dengan menyebut itu terlalu kekanak-kanakan. Ia bisa tak bernafsu pada saat mereka melakukan ritual di kamar mandi.

"Hm, pakai yang bentuk sabrina aja. Lebih lucu menggemaskan" gumam Aleesha.

"Bagus juga gue pakai beginian. Mana tuh, mulut si Indri bilang badan gue kayak meja datar! Cuih, dari pada dia suntik sana-sini mendingan gue kali. Begini aja Mas Kawindra udah menggebu-gebu, apalagi kalo berisi depan belakang" gumam Aleesha saat ia berkaca pada cermin yang menampilkan full body.

GAIRAH SUAMI POSESIF ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang