-
-
Jaemin menatap jam tangannya berkali-kali. Ia memiliki janji dengan Renjun tetapi pemuda China itu tak kunjung keluar dari gerbang sekolah. Jaemin tidak suka menunggu namun ia harus segera menebus obatnya yang sudah habis.
Di ujung lorong parkir sekolahnya terdengar suara teriakan. Jaemin menajamkan penglihatannya dan segera menaruh helmnya kembali.
Tanpa berpikir panjang Jaemin berlari menolong seseorang yang di kenalnya.
Minjeong adik Jeno.
-
-
“KAU!” Jeno terlihat sangat marah.
“Kak!”
Jeno hampir kembali melayangkan tinjunya pada Jaemin namun Minjeong segera menahannya.
“Kak Jaemin. Terima Kasih. Pulang lah, biar aku yang akan menjelaskannya pada Kakakku.”
Jaemin menatap Jeno beberapa detik sebelum mengalihkan perhatiannya kembali pada Minjeong.
“Lain kali jangan melewati jalan di sana. Itu berbahaya.”
“Aku tidak akan melakukannya lagi. Terima kasih sudah menolongku.”
Jaemin mengangguk singkat. Ia menjalankan motornya setelah megantarkan Minjeong pulang.
Jeno memandangi adiknya dalam diam. Amarahnya dalam sekejap menghilang ketika sadar adiknya dalam keadaan baik-baik saja.
“Kak, bisakah kakak mengawasi Kak Jaemin?”
Jeno terkejut. Ia memandang Minjeong dengan tatapan bingung.
“hidungnya berdarah padahal tidak ada perkelahian di sana. Orang-orang yang menggangguku sudah berlarian sejak melihat kak Jaemin datang.”
Jeno terdiam. Ia menatap adiknya tanpa memberikan jawaban.
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL
FanfictionYang Cantik itu Na Jaemin Short Fic bxb friendship angst romance