12

1.4K 172 0
                                    


-

-

Kembali, Jeno menemukan Jaemin yang terjatuh. Kali ini ia tidak sendiri, ada Mark, Hyunjin juga Sanha yang membantu menolong Jaemin. Mereka berniat mengantarkan Jaemin pulang namun Jeno mencegahnya. Ia yang akan mengantarkan Jaemin pulang karena rumahnya satu arah dengan Jaemin. Teman-temannya tidak keberatan, mereka mempercayai Jeno.

Jeno menggendong Jaemin di punggungnya. Setelah meminta Jaemin untuk berpegangan pada pundaknya mereka berjalan sampai halte Bus.

“Dingin...” Jaemin bergumam tubuh Jaemin bergetar dan Jeno bisa merasakannya.

“sebentar ya. Busnya akan tiba segera.” Jeno berkata. Ia mendudukkan Jaemin sebentar pada kursi panjang yang berada di halte, Jeno melepas jaketnya dan mengenakannya pada Jaemin.

“Masih dingin?” Jeno bertanya.

Jaemin mengangguk dengan tubuh yang sudah menggigil hebat.

Jeno membawanya ke dalam pelukan.

-

“panasnya sudah turun?” tanya Mama Jeno ketika menyambangi kamar putranya.

Jeno mengangguk ketika memeriksa kembali suhu badan Jaemin.

Jaemin juga sempat mimisan ketika mereka baru turun dari Bus dan mengotori seragam sekolah Jeno.

“sudah menghubungi keluarganya?”

Jeno kembali mengangguk. Lebih tepatnya Jeno hanya memberi kabar pada Minhee.

Minhee bahkan meminta Jeno untuk tidak membawa Jaemin pulang karena Ayah mereka bisa saja mengamuk.

“dia pucat sekali Jen... apa tidak perlu di bawa ke rumah sakit?”

Jeno menatap ibunya.

“Apakah perlu?”

“Kita lihat setengah jam lagi ya nak. Kalau kondisinya tidak segera membaik kiya bawa ke rumah sakit.”

Jeno mengangguk mengiyakan.

-

-

BEAUTIFULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang