17

1.4K 171 0
                                    



-


-


"Maaf."

Jaemin menolehkan kepala, menatap Jeno dalam kebingungan.

"Menuduhmu menyebarkan foto Minjeong."


Aaah... soal itu. Jaemin mengangguk mengerti.

"Dan, terimakasih sudah menolong Minjeong tempo hari."

"Terima kasih juga karena sudah menolongku beberapa kali."

Jeno berpaling, membalas tatapan Jaemin yang sejak tadi melihat ke arahnya.

"Darahmu masih keluar."

Jeno membetulkan letak sapu tangannya yang di pegang Jaemin.

Jaemin menghindar.

"Jangan, ini kotor. Biarkan aku saja."

Jeno memandangnya dalam diam.

"Jangan mengasihaniku Jeno. Anggap saja aku masih menjadi rivalmu."

Jeno menggelengkan kepala.

"Aku tidak pernah menganggapmu sebagai rival. Kau memang pantas berada di sana. Maaf telah mengambil posisimu."

Jaemin tersenyum tipis.

"Kau cocok di posisi itu Jen. Bahkan lebih baik dariku. Kenapa dulu tidak pernah mencobanya?"

Jeno tertawa pelan.
"Ada posisi kosong di bagian lain. Kenapa aku harus merebut milik orang lain jika aku bisa menempati posisi dimanapun?"


"Ternyata kau sangat baik."

"..."



-



-

BEAUTIFULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang