15

1.5K 170 0
                                    



-


-


Jaemin baru saja pergi dari toilet, kedua kakinya bergetar ketika ia melangkah.

Dengan penuh ke hati-hatian Jaemin berpegangan pada dinding di sekitarnya.

Siswa yang melintasinya berlarian dengan kencang karena berebut mengambil tempat duduk. Ada pertandingan basket di sekolahnya, mereka menjadi tuan rumah.

Ingin rasanya Jaemin kembali seperti dulu namun itu tidak akan pernah terjadi.

Ia mengambil sisa kursi kosong yang sudah di siapkan Renjun. Mereka duduk paling depan agar bisa menonton pertandingan dengan jelas.

"Aaahhhh~ seperti ada yang kurang. Tidak ada kau di sana seperti bukan tim basket kita."

Jaemin mengedikkan bahu. Bukan hanya Renjun yang merasa kehilangan. Tetapi Jaemin sebagai seorang yang menganggap basket itu adalah hidupnya terasa kehilangan separuh jiwanya.

"Rival mu itu tidak buruk. Dia menggantikan posisimu dengan sangat baik."

Jaemin tahu, Jeno mampu dalam segala hal.  Ia berterima kasih atas semua yang telah Jeno lakukan untuknya.

-


-


BEAUTIFULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang