08

1.5K 172 0
                                    


-


-



‘Bruk’


“JAEMIN!”


Semua orang mendatanginya. Tubuhnya tersungkur secara tiba-tiba padahal Jaemin tidak tersandung apa-apa.

“Kau istirahat saja. Sepertinya kau sedang tidak sehat.” Ujar Mark. Kapten basket di sekolahnya. Jaemin mengangguk dengan perasaan kacau. Ia kini hanya bisa melihat teman-temannya melakukan latihan tanpa dirinya di sana.

Dari ujung lapangan Jeno memperhatikannya dalam diam.



-


“KENAPA PULANG? TIDAK SEKALIAN SAJA MENINGGALKAN RUMAH INI?” Teriakan Ayahnya menjadi sambutan ketika Jaemin baru menginjakkan kakinya memasuki rumah. Jaemin terdiam, ia menahan rasa sakit yang di rasakan kepalanya. Jaemin hanya menumpang tidur di rumah Renjun dan tidak sadar jika malam telah tiba. Jaemin bahkan berusaha mati-matian untuk tetap sadar selama perjalanan pulang.

“Maaf...” ujarnya dengan suara lirih.

“Contoh adikmu itu! Kau adalah kakak, tetapi prilakumu tidak mampu menjadi panutan. Percuma saja membesarkanmu!”

Jaemin meremas tali tas yang tersampir di bahunya berusaha menahan tangisnya yang hampir tumpah.


-



-



BEAUTIFULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang