18

1.5K 177 7
                                    

-

-


"Kau sakit apa?"

Saat ini mereka sedang berjalan pulang dengan Jaemin yang berada di punggungnya.

"Kenapa bertanya? Ingin mengobatinya?"

Jeno berdecak.
"Ingin tahu saja agar bisa segera di obati."

"Percuma saja, aku tidak akan sembuh."

Langkah Jeno terhenti. Ia menolehkan kepala ke samping dan mendapati kepala Jaemin yang terkulai lemas pada bahunya.

"Jangan pergi. Pasti bisa sembuh."

Jaemin menolehkan kepala. Balas memandang Jeno yang menatapnya dengan sedih.

"Sudah terlambat Jeno. Aku akan segera mati."

"Jangan berbicara seperti itu."

Jeno menjatuhkan air matanya. Perasaan tidak rela menggerogotinya sangat dalam.

Jaemin mengeratkan pegangannya pada pundak Jeno.

"Jangan mengasihaniku..."


"Aku tidak kasihan."


"Jangan menangis."


"Makanya jangan pergi."


Jaemin tertawa kecil.


"Iya, tidak pergi."


"Kau harus berjanji."


"Iya, aku berjanji."


"Jangan berbohong."


Jaemin tertawa kencang.


"Ayo jalan. Aku ingin pulang."




-



-

BEAUTIFULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang