Happy reading💗 bacanya pelan aja ya hihi.
—————————————————————————Di ruangan yang tampak sederhana dan nyaman, seorang anak kuliahan sedang menyantai di bangku sofa nya.
"Apa nih? Haru? Tumbenan." Gumamnya saat melihat notifikasi telepon dari teman adiknya.
"Halo kak seung? Ini haru."
"Iya haru, ada apa tumben nih nelpon?"
"Maaf kak ganggu, mau ngabarin doang tadi juan pingsan, dari pagi juan belum makan memang ya?"
"Apa? Kok bisa? Sekarang kondisi dia gimana? Ya ampun juann. Iya sih tadi pagi kk suruh dia makan, tapi gak mau anaknya katanya banyak tugas dia yang harus di selesai in di sekolah makanya dia gak makan mungkin."
"Oh gituu, sekarang sih tenang aja kak. Juan tadi udah haru beliin roti sama susu, dia udah baik baik aja. Tinggal nunggu izin dari guru buat pulangin juan biar istirahat di rumah dulu."
"Makasih ya haru. Nanti kalo juan mau pulang kabarin kk ya, biar kk yang jemput. Sekali lagi makasih ya."
"Oke kak."
Sambungan telepon terputus setelah percakapan diantara mereka selesai.
Heeseung seorang kakak dari juan. Dia sangat sayang dengan adiknya, sehari hari mereka hanya bertiga tinggal di rumah bersama ibu nya, karena ayah mereka kerja di luar kota.
Keluarga sederhana itu memiliki perekonomian yang cukup baik, dan mungkin lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari hari. Harmonis dan damai, itu yang tergambarkan sehari hari nya di dalam rumah dengan 4 orang yang menghuninya.
•••••••••••
Sheina yang sedang mengikuti arah Haru melaju ke ruangan UKS, tak henti henti timbul rasa khawatir pada Juan. Alasannya Sheina bahkan tidak mengerti dan tidak tahu sedikitpun apa yang dialami oleh Juan dan dia heran apa penyebab Juan bisa seperti ini.
CEKLEK>
"Oh, Sheina? Kamu ko ada disini?" Tanya juan.
"Yang harusnya nanya aku, kenapa kamu bisa ada di ruang UKS? Emang kamu lagi kurang sehat? Kok ga cerita sih." Jawab Sheina ketus dengan perasaan kesal dan khawatir yang sudah mencampur di dalam hatinya.
"Maaf ya, aku sebenernya punya anemia. Tapi anemia aku kalo kambuh bisa berat banget, mungkin memang semua orang punya anemia. Aku juga gak paham kenapa anemia aku tiap kambuh selalu buat aku pingsan."
"Hah? Juan yang bener tadi kamu pingsan? Separah itu ya. Terus sekarang gimana kondisi kamu? Udah gak lemes lagi kan? Terus gim-"
"Lo bawel banget si, juan ga apa apa lagian. Dia kan cowok stronggg" ucap Haru yang memotong ocehan Sheina.
Sheina memutar bola matanya kesal dan beralih duduk di bangku ruang UKS.
Juan yang melihatnya pun hanya tersenyum senang karena seorang Sheina bisa memiliki rasa khawatir pada dirinya. Meskipun sebenarnya dia mendapat ocehan tidak jelas dari temannya itu tak apa, Juan sangat merasa di perhatikan.
•••••••
TRIINGGG
Jam istirahat telah habis, dimohon untuk semuanya kembali ke kelas masing masing.Bel sekolah menandakan semua yang di ruang UKS harus kembali ke kelasnya, terkecuali Juan.
"Kalian mau balik ke kelas? Kalo aku masih mau disini, agak pusing. Dan tadi kata wali kelas aku di suruh pulang aja. Kalian engga apa apa kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?-JUAN
Fanfiction"Aku akan menyelamatkanmu" -Juan ---------- Ini awal dari sebuah cerita, perjalanan mimpi indahnya bersama Juan. Menangkap banyaknya peristiwa, tangisan dan kebahagiaan, lalu pada akhirnya ia terbangun dalam identitas yang berbeda. Buku ini masih...