"A-aku pulang dulu kalo gitu heheh, b-bye?" Pamit sheina"Oke hati hati dijalannya ya, na"
Usai memastikan sheina telah pulang, Juan kembali masuk ke dalam rumahnya, senyuman di bibirnya tidak luntur sama sekali. Sesekali ia terkekeh kecil mengingat kejadian yang lalu.
"Besok kasih apa ya?" Gumam nya
Sementara di bus, sheina masih saja terpikirkan pada suatu hal mengejutkan saat mendengar ucapan Juan di rumahnya tadi.
"Apa itu tadi?! Heol, mungkin aku sedang bermimpi" ucapnya dengan tangan yang sudah berkali kali menepuk keras pipi miliknya.
"Aahh, sakit!" Pekik sheina sambil memegangi pipinya.
flashback :3
"Juan? Maksud kamu?" sheina kebingungan
"Iya" jawab juan singkat dengan mata yang berbinar.
"Toilet dimana? Aku kebelet banget." Sheina hendak saja berdiri untuk beranjak ke toilet tapi tangannya segera dicegat oleh juan.
"Alasan kan? Udah sini duduk aja dulu."
"Ih kok takut ya, kenapa dia jadi teges gini. Gak biasanya." Gumam sheina
"Jadi gimana? Hm?" Juan masih meminta kepastian.
"Eemm, aku pikirin dulu boleh? Bingung banget."
"Oke, telpon aku sebelum jam 24.00 bisa?"
"I-iya bisa bisa" sheina tergagap, antara tidak nyaman dan kaget teringat satu kalimat yang ia dengar dari Juan.
.
.
.
.
."Mau gak kalo kita pacaran aja?" Kata juan dengan menunjukan senyum dimple nya.
Flashback end
Sheina turun dari bus karena halte tujuan nya telah sampai. Namun saat ingin meninggalkan halte, netranya tiba tiba melihat sosok Jay yang sedang berlalu di jalan itu memakai setelan jas tebal berwarna cream.
"Tunggu!" Cegatnya
Jay yang merasa terpanggil pun langsung mencari asal suara, lalu menghampiri gadis yang manggilnya tadi.
"Sheina? Kenapa tiba tiba manggil gw?" saut Jay
"G-gini"
"Eh eh? Lo gapapa kan? Badan lo menggigil banget gitu"
Tubuh sheina menggigil hebat, ia hanya memakai hoodie satu lapis. Padahal hari ini sedang menunjukan suhu yang amat sangat rendah, karena cuaca di musim gugur.
Jay yang panik kala melihat tubuh sheina menggetar, segeralah ia lepas jas tebal miliknya. Lalu dengan cepat Jay memakaikan jas itu pada sheina. Tubuhnya mendekap tubuh kecil sheina sebentar sebelum ia berbicara lagi.
"Cepet masuk ke mobil, ini dingin banget" pinta nya
Sheina masuk ke mobil Jay tanpa memikirkan apapun lagi, badannya sungguh kedinginan. Jika dibilang gengsi, tentu saja, tapi ia lebih mementingkan kesehatannya.
"Gw anter lo pulang ya? Sumpah deh na, kalo lo jalan nanti yang ada udah beku duluan." Tawar Jay
Sheina hanya mengangguk pelan, bibirnya memucat. Dan giginya masih mengeluarkan suara gertakan.
Akhirnya setelah dipandu alamat oleh sheina, mobil milik Jay kini telah sampai pada sebuah rumah. Simple tapi mewah, Jay sangat menyukai tipe rumah sheina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?-JUAN
Fanfiction"Aku akan menyelamatkanmu" -Juan ---------- Ini awal dari sebuah cerita, perjalanan mimpi indahnya bersama Juan. Menangkap banyaknya peristiwa, tangisan dan kebahagiaan, lalu pada akhirnya ia terbangun dalam identitas yang berbeda. Buku ini masih...