Tanpa ragu, Juan mempersilahkan Jay masuk. Juan pergi ke dapur sebentar untuk menyiapkan minum dan Jay duduk di sofa ruang tamu. Bungkus makanan itu telah ia letakan pada meja kaca depan sofa. Ia bingung topik apa yang akan dibicarakan dengan Juan. Tidak mungkin jika mereka hanya berdiam diri."Kak Jay, suka jus jeruk gak?" Kehadiran Juan menyadarkan Jay dari lamunannya.
"Boleh, iya suka kok. Makasih ya." Jawab Jay yang dibalas 'oke' dari jari Juan.
Tak lama Juan datang membawa 2 gelas berisi jus jeruk yang segar. Satu untuk Juan dan satu untuk kakak kelasnya.
"Makasih."
"Iya kak, oh ya maaf ya kalo Juan boleh tau kak Jay tumben banget kesini? Eumm bukanya kak Jay gak suka sama Juan ya?" Pertanyaan Juan lancang begitu saja membuat Jay yang sedang minum tiba tiba menyemburkan air di dalam mulutnya.
Tatapan Jay seketika berubah tajam pada Juan, bukan marah namun terkejut.
"Anii, kenapa berpikiran kaya gitu? Bukanya pas camping kk udah minta maaf sama kamu?" Ungkap Jay dengan ekspresi meyakinkan.
"Ouh iya.. kak jay. Mianhae" kepala anak manis itu langsung menunduk membuat Jay gemas memandangnya.
Jay terkekeh kecil, netranya masih tertuju pada pria mungil di depannya. Juan mengangkat kepala lalu memandang wajah Jay masih dengan senyum khasnya.
"Kok ketawa?" Juan terheran.
"Gak papa, lucu aja."
"Siapa?" Tanya Juan.
"Anak kucing" jelas Jay
"Anak kucing? Disini ga ada anak kucing" dengan kepolosannya Juan bertanya hal itu.
"Ada, nih di depan kak Jay. Matanya lentik banget" tunjuk Jay pada Juan.
"Ada-ada aja kak Jay."
"Oh iya kk denger denger kamu punya pacar ya? Siapa?" Pertanyaan itu tiba tiba dilontarkan Jay, nyatanya ia hanya ingin tau Juan dan Sheina beneran pacaran atau tidak.
"Hah? Aku punya pacar kak? Kata siapa. Bahkan bunda aja belum bolehin aku pacaran." Ujar Juan sambil menatap Jay heran.
"Ooh gitu, maaf ya udah lain sangka."
"Gak papa kak." Singkat Juan.
Mata kucing tersebut tertuju pada 3 bungkus kantung berwarna coklat besar yang sedari tadi ada di meja. Membuat Juan penasaran akan isinya, kepalanya pun bergerak seperti mengintip intip isi dalam kantung.
"Buka aja, itu buat Juan kok." Kata Jay.
"Wah?? Beneran kak Jay?? Ihh aku suka banget tauu makanan ini, makasih banget ya kak Jay. Ini gak ngerepotin kan???" Seru bocah manis itu sambil mengeluarkan satu persatu kotak makanan yang ada di dalam kantung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?-JUAN
Fanfiction"Aku akan menyelamatkanmu" -Juan ---------- Ini awal dari sebuah cerita, perjalanan mimpi indahnya bersama Juan. Menangkap banyaknya peristiwa, tangisan dan kebahagiaan, lalu pada akhirnya ia terbangun dalam identitas yang berbeda. Buku ini masih...