Halo semua sebelumnya maaf lahir batin untuk yang sedang menjalankan ibadah puasa.. maafin ya kalau me ada salah, maafin juga kalau cerita ini kurang menantang isinya. Emang dari awal niatny gak berencana masukin banyak masalah, krn pasti bakal berat juga di authornya yg masih berstatus sebagai pelajar ini✌🏻✌🏻✌🏻 happy reading.
___________________________________
Kedua anak Lelaki itu tersungkur pada pinggir aspal. Kepala Juan terbentur batu dengan sangat keras karena tarikan tiba tiba dari seseorang yang menyelamatkannya.
Satu kendaraan truk yang melaju kencang nyaris saja melayangkan nyawa Juan. Beruntungnya seorang anak lelaki yang berusia lebih tua darinya telah menyelamatkan Juan dari malapetaka.
"JUANN!!!" Pekik sheina panik langsung menghampiri Juan.
Kepalanya kini terasa pusing, pendengarannya mulai berdengung, dan pandangannya kabur.
"S-nghoon hyunghh" tangan mungil yang sebelumnya menggenggam erat kini mulai melemas dan tak lama jatuh tergeletak pada permukaan aspal.
"Juan!! Bangun!! Hey heyy? Sadarlah!!" Tangan sheina tidak menyerah dan masih mengoyakan kepala Juan.
"Kita ke rumah sakit sekarang." Pinta seorang pria tadi yang sudah menyelamatkan Juan. Tak lama tubuh tak berdaya itu segera dibopong olehnya.
Mobil kembali melaju kencang menuju rumah sakit terdekat. Di dalam nya masih dalam keadaan mencekam dan penuh ketegangan.
"Kakkk hiks juannn hikss!!!!" Isak sheina
"Kenapa kenapa? Ngomong aja."
"Juan enggak nafas hiksss... kakk tolongg huaaaa" isakan sheina semakin terdengar. Tangannya masih mendekap erat tubuh Juan.
Setelah mendengar sheina, pak Kim segera melajukan mobilnya semakin kencang. Dan untungnya hanya dalam 3 menit mereka sudah sampai di rumah sakit.
****
"Makasih kak Jay udah anter aku sampe rumah, maaf jadi ngerepotin gini"
"Ga apa apa, gw udah seharusnya anter lo pulang. Yaudah gw gabisa lama lama. Salam aja buat mama lo ya, gw harus pulang sama ke rumah Jake ngambil baju buat dia. Bay, hati hati di rumah ya." Pamit Jay memasuki mobilnya kembali.
"Perhatian juga ya orangnya, gak salah kali ya kalo aku mau kenal dia lebih deket lagi." Gumam sheina.
Netranya masih tak lepas menatap hingga mobil itu tidak lagi terlihat olehnya. Dina tersenyum.
"Repot banget gw jadinya kan, siapa suruh sih jay segala ngajak dina ke RS" cetus Jay. Ia memang sangat lelah hari ini, mengingat sore tadi ia harus mengantar juan untuk mendaftar less, lalu menyetir lagi ke rumah sakit. Dan kini ia baru bisa beristirahat di rumahnya.
"Hhhh akhirnya bisa rebahan." Tubuh lelahnya ia baringkan di atas kasur empuk berukuran king size.
Ternyata cukup jauh jarak rumah dina dengan rumahnya. jay pun merasa perutnya terus bersuara, ia mengurungkan niat untuk bermain ponsel lalu beranjak dari kasur menuju dapur. Satu cake milik ibunya ternyata masih ada yang utuh di kulkas.
"Ma.. cake punya mama boleh Jay makan gak?" Tanya jay pelan pada sela pintu kamar mamanya.
"Boleh nak, makan aja" jawab mama Jay yang memuaskan suasana hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?-JUAN
Fanfiction"Aku akan menyelamatkanmu" -Juan ---------- Ini awal dari sebuah cerita, perjalanan mimpi indahnya bersama Juan. Menangkap banyaknya peristiwa, tangisan dan kebahagiaan, lalu pada akhirnya ia terbangun dalam identitas yang berbeda. Buku ini masih...