#10

11 6 9
                                    

<<challenge>> happy reading.

Why? -JUAN
______________________________

Masih di pagi yang sama. Juan tengah berada di kamar mandi, ia hanya mencuci muka dan menggosok gigi. Semua orang biasa melakukan itu, karena suhu udara yang dingin. Membuat tubuh Mereka tidak mudah berkeringat.

Dirinya lalu kembali ke dalam tenda. Mengganti bajunya dengan kaus santai berwarna putih, dan memakai celana training abu-abu.

"Juan, masih marah?" Tanya Sunoo pelan.

"Masih, masihhh banget. Huh" bibir Juan memanyun.

Sebetulnya Juan sudah tidak marah, lagipula semua teman setendanya sudah paham. Ia hanya menggoda teman nya saja, ingin lihat seberapa jauh Sunoo akan memohon maaf kepadanya.

"Iihh maaf dong, jinjja mianhae.. jangan lama lama marahnya." Pinta Sunoo.

Melihat sinar matahari temannya redup, Juan beralih mendekati Sunoo dan menatap netranya. Lalu di genggaman tangannya ia berikan sebungkus biskuit kesukaan Sunoo.

"Mau? Ni buat kamu." Juan memberi snack itu dengan senyuman manis dan tulus. Membuat suasana hati Sunoo menjadi berbinar binar, fullsun pun sudah kembali.

"Beneran? MAKASIHHH." Girang Sunoo yang langsung mengambil bungkus snack di tangan Juan.

••••

"Hellow, ummmm.. ini tendanya Juan kan?"

Sebuah suara perempuan yang tak asing terdengar sepintas oleh telinganya saat bergurau dengan Sunoo. Dirinya langsung bangkit dari duduk, lalu menghampiri asal suara itu.

"Iya ini tenda aku" Kata Juan seraya membuka lebar lebar resleting tenda.

"Juaann good morningg hehe" Sheina girang sekali.

"Kenapa nana? Tumben pagi-pagi gini nyariin Juan? Kangen?" Ledek Juan.

"Yaudah kalo kamu kaya gitu, aku balik aja deh." Kesal Sheina.

"Eeh engga nggak apaansi aku cuman bercanda." Tangan Juan langsung menarik kembali tangan Sheina. Sheina baperan ya?>~<

"Mau makan bareng di tenda (eat 2) gak? Mumpung disana sepi. Bareng Dina juga, yuk." Ajaknya makan pagi bersama.

"Boleh, aku ajak Sunoo juga ya? Gapapa?"

"Iyaudah gapapa lah.. biar rame seru, pengen gibah." Ia paling tau jika Sunoo tukang pergibahan di sekolah.

Juan hanya berdecih mendengar omongan temannya itu. Lalu ia segera memasuki tenda, dan kembali keluar membawa temannya.. Sunoo.

"Gak cuci muka? Muka mu buluk gitu." Celoteh kejam Sunoo saat melihat atensi Sheina di hadapannya.

"SUNO KOK JAHAT BANGET KAMU!" Juan terkejut atas perkataan Sunoo tadi. Ya hanya bercanda, tapi tidak normal jika kulit wajah semulus Sheina dikatakan buluk.

Sheina hanya diam menatap Sunoo sinis, ia tau kok Sunoo hanya bercanda.

"Hehe mian mian, becanda kok.. kamu cantik bangedd ahh oueekkss." Sunoo meminta maaf sambil mengusak rambut halus Sheina, namun gerakannya itu langsung di tepis oleh tangan Juan.

"Kenapa?"

"Dia bukan cewek murahan, asal pegang aja kamu."

"Tapi kan kepala"

"Ya jangan lah, dia juga punya harga diri."

Perdebatan itu terus berlanjut hingga.

"Udah ihhhhh! Sunoo! Jangan julid disini dulu bisa enggak? Capek pusing denger kalian debat tuh. Dah ah ayo, kelamaan." Potong Sheina dan langsung berjalan menuju tenda makan tempat tujuan mereka.

Why?-JUANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang