Author POV
"BERIKAN KEPADAKU, AKU AKAN MENGHAPUSNYA !!" teriak si pirang.
"Tidak mungkin! aku tidak akan memberikan ini padamu." Si rambut coklat yang lebih pendek berkata dan lari sambil menjulurkan lidahnya dari si pirang yang lebih tinggi.
"Bagaimana kamu mendapatkannya? Berikan ponselmu, cebol!" Lisa yang marah telah mengejar presiden di sekitar kampus.
Jennie berhenti dan menghadap Lisa tetapi si pirang tidak menyangka bahwa yang lebih pendek akan melakukan itu.
Gadis yang lebih tinggi sekarang tidak bisa menghentikan langkahnya,karena ia berlari sampai dia menabrak presiden yang tiba tiba berhenti mendadak.
"Awhhhh" pekik mereka berdua dan jatuh ke lantai.
Mata mereka berdua sama sama melebar ketika bibir mereka terkunci satu sama lain dengan Lisa di atasnya.
Lisa dengan canggung berdiri dan membersihkan kotoran di seragamnya lebih cepat dari biasanya.
Dia lari dari tempat kejadian menabrak setiap siswa di jalan.
Sekarang Jennie adalah satu-satunya yang tersisa di tempat kejadian, dia juga berdiri dan melihat si pirang yang berlari seperti orang idiot.
Semua orang melihat mereka dan itu sangat memalukan. Si rambut coklat dengan cepat berjalan menuju kelasnya sambil menundukkan kepalanya dengan kondisi tersipu begitu keras.
Dia sangat malu karena apa yang telah terjadi sebelumnya Wajahnya tampak seperti dia telah memakan banyak cabai.
Lisa POV
"Lisa!"
Ciuman. Ciuman. Ciuman. Ciuman. Ciuman. Ciuman. Ciuman. Ciuman.
"Lisa hei!"
Ciuman. Ciuman. Ciuman. Ciuman.
Ciuman. Ciuman. Ciuman. Ciuman
"LISA!!!"
"CIUMAN!" Aku berteriak karena kaget.
"ciuman apa?" Kata Jisoo dengan senyum menggoda.
"T-Tidak apa-apa. Tidak apa-apa." Aku segera berkata dan meminum airku.
"Mungkin kamu sedang memikirkan ciuman yang kamu bagi dengan presiden sekolah." Dia berkata dan mengangkat alisnya ke atas dan ke bawah.
Aku yang mendengar perkataan jisoo pun dengan reflek meludahkan air yang berada di dalam mulutku ke arah jisoo.
"Apa-apaan ini! Bagaimana kamu tahu?" Tanyaku kesal
"Apa-apaan Lisa! Lihat apa yang telah kamu lakukan!" Ayam itu berteriak marah.
Aku tidak tahu ayam bisa marah?
Dia menyeka air di wajahnya dan kemejanya.
"Lain kali kalau kamu mau meludah, ludahkan saja ke dalam tasmu."
"Jisso! Aku bertanya bagaimana kamu tahu?" Aku bertanya dengan penuh semangat.
"Apa? Ciuman itu? Ada di internet. Tunggu, jangan bilang kamu masih belum melihatnya." Dia meletakkan tangannya di bawah dagunya dan menatapku langsung di mataku.
Aku menoleh.
"Wajahmu merah. Kamu merona, kan?" kata Jisoo.
"Tidak mungkin!" Aku berteriak dan melihat ke arahnya.
"Kenapa aku harus memerah?" Lanjutku
"Hanya mengatakan. Sungguh wanita keras kepala." Dia mengangkat tangannya menyerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under
RomanceLalisa Manoban adalah seorang gadis yang misterius dan tidak akan pernah tunduk kepada siapa pun sampai dia bertemu Jennie Kim, seorang presiden sekolah yang sebenarnya tidak ingin Lisa campuri. _____________________________ _______________________ ...