Jennie POV
"Jennie, aku mengkhawatirkan tingkah lakumu akhir-akhir ini." Kai berkata dan langsung memelukku.
"Kenapa kau disini?" Tanyaku sedikit tak nyaman dengan pelukan tiba tiba ini, kai melepaskan ku dan berkata dengan cemas.
"Jennie, ceritakan apa yang terjadi padamu?"
"Sudah kubilang mungkin aku hanya lelah." Aku memunggungi dia tapi dia menahan lenganku ketika aku mencoba untuk pergi. Aku menepis tangannya tapi cengkeramannya kuat.
"Ada apa Kai? Aku butuh sendiri." Aku menoleh padanya.
"Aku akan segera meninggalkan rumah ini." Dia berkata.
"Oke" ucapku.
"Tapi dengan satu syarat terima ini." Dia menunjukkan sebuah kotak dan aku mengambil itu darinya.
"Bicaralah padaku setelah kamu tahu segalanya Jennie, aku telah membuat keputusanku dan begitu juga dengan Bam." Ucap kai setelah itu ia pergi begitu saja dari rumah ku.
Apa yang dia bicarakan?
Tidak ingin berlarut larut dalam pikiran lagi, aku segera menuju ke kamar mandi karna uhh hari ini cukup panas jadi aku memutuskan untuk mandi yang kedua kali nya, setelah itu aku segera menuju tempat ternyaman yang pernah ada, yaitu kasur tidurku.
Aku memutuskan untuk tidur, karena semalam aku sulit untuk tidur, entahlah tapi ya beginilah aku.
Kali ini aku tidur dengan nyenyak sampai aku terbangun di tengah malam, aku segera pergi ke dapur untuk mengambil sekotak susu di kulkasku.
Setelah mendapatkan apa yang ku mau aku segera pergi ke kamar dan duduk di meja belajar, aku meminum susu ketika mataku menyipit pada sebuah kotak yang diberikan appa untukku
Aku mengernyitkan alisku ketika menyadari bahwa itu sama dengan kotak yang kuterima dari Kai.
Aku segera mengambil kotak di bawah meja dan membandingkannya dengan kotak milik Kai, dan mereka benar-benar sama. Kecuali warnanya. Punyaku berwarna pink sedangkan yang satunya lagi berwarna hitam.
Aku membuka yang hitam dan memeriksa apa yang ada di dalamnya.
Gerakanku terhenti saat aku melihat sesuatu di dalam kotak itu.
Tunggu?
Aku memeriksa surat-surat itu dengan membuka dan membacanya. Ini benar-benar surat dari ku.
Tetapi mengapa surat-surat yang ku berikan kepada Pranpriya ada di sini? Jika aku benar, ini adalah tulisan tanganku.
Dari mana Kai mendapatkan ini?
Aku kembali memeriksa kotak itu lebih banyak dan ada juga buku catatan hitam di dalamnya. Aku membukanya dan mencoba membaca halaman pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under
Roman d'amourLalisa Manoban adalah seorang gadis yang misterius dan tidak akan pernah tunduk kepada siapa pun sampai dia bertemu Jennie Kim, seorang presiden sekolah yang sebenarnya tidak ingin Lisa campuri. _____________________________ _______________________ ...