Chapter 50 - (Mengenang)

44 6 1
                                    

Happy Reading

.....

6 bulan berjalan sejak kepergian izza. Orang tua Izza memutuskan untuk menetap dan mengambil pekerjaan di jakarta, agar bisa terus menjenguk makam izza. Begitu pun kia, kepergian izza membuat luka yang amat dalam, hingga kia harus mendapat penanganan dari dokter psikolog, luka fisik bisa di sembuhkan, tapi luka mental sulit untuk di sembuhkan, terlebih dia yang mempunyai banyak trauma, akan lebih sulit untuk di sembuhkan.

"Bun"

"Iya sayang ada apa?"

"Kia mau minta izin sama bunda"

"Minta izin kemana sayang?"

"Kia mau jenguk orang tua izza, kia baru dapet kabar kalo mereka memutuskan buat menetap kerja di jakarta, biar bisa dekat terus sama izza"

"Ohh gitu, bunda sih izinin, tapi jangan sendiri ya sayang"

"Kia udah baik-baik aja kok bunda"

"Kamu emang terlihat baik-baik aja, tapi bunda tau hati dan pikiran kamu. Minta anter sama pak eko aja ya"

"Ya udah deh bun"

.......

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, kia? Ya Allah sayang" ucap mamah izza memeluk kia.

"Tante sehat? Om gimana kabarnya?"

"Alhamdulillah semuanya sehat. Insya Allah semuanya udah mengikhlaskan apa yang udah terjadi, meskipun udah ikhlas, izza akan selalu ada di dalam hati kita semua"

"Iya tan pasti"

"Yuk kamu masuk dulu ke dalam, biar ngobrol di dalam aja"

"Iya tante"

"Pah, kak. Ini liat siapa yang dateng"

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, ya Allah kia kk kangen banget sama kamu, sini-sini duduk deket kakak" ucap kak firly.

"Kia, Alhamdulillah kamu main kesini lagi, sehat sayang?" ucap papah izza.

"Kia sehat om Alhamdulillah"

"Om sama tante mau tanya sedikit boleh?"

"Tanya banyak juga boleh kok om"

"Bisa aja kamu. Eemm kamu masih harus bulak-balik ke rumah sakit?"

"Hahh? Om tau dari mana ki kia" ucap kia di potong papah izza.

"Ayah, bunda kamu cerita sama om dan tante. Berat banget ya, sampai kamu harus selalu pergi ke psikolog. Susah sekali kalo menyembuhkan rasa trauma. Tapi kamu anak hebat, anak kuat, pasti kamu bisa lewatin ini semua, meskipun ga sekarang langsung"

"Kia takut, takut dan takut. Kia lemah. Rasa trauma atas kehilangan membuat kia selalu berpikir yang engga-engga. Tapi kia sadar, rasa sakit orang tua yang kehilangan anaknya jauh lebih menyakitkan, kia merasakan itu dari ayah dan bunda yang kehilangan 2 putra jagoannya, begitu pun om juga tante yang kehilangan izza. Kia mencintai izza. Tapi om dan tante jauh lebih mencintai izza. Jadi kia bisa merasakan apa yang om dan tante rasakan, di luar kalian selalu menampakkan wajah ceria, tapi di hati kalian jauh lebih lemah di banding kia. Sejak kia memikirkan hal ini, membuat kia jauh lebih sabar dari sebelumnya."

"Kamu bener, orang tua yang kehilangan anaknya seakan dunia itu berhenti berputar, orang tua bekerja untuk menghidupkan anaknya, tapi ketika anak itu meninggal dunia. Semua terasa berhenti. Orang tua rela bertaruh nyawa untuk kehidupan anaknya, karena mau melihat anaknya tumbuh dan berkembang. Ada juga seorang anak yang berpikir, dia mau meninggal terlebih dahulu sebelum orang tuanya. Menjadi kebalikannya" ucap mamah izza.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untuk Siapa Cinta Ini (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang