02. ELVAN LASKA REYZANTARA

7.4K 505 2
                                    

"Lo suka sama Eryn?"

Elvan menghentikan aktifitasnya memainkan rubik, cowok dingin itu merotasi matanya ke arah Leon.

"Perlu gue jawab?" alis Elvan naik sebelah, dia paling tidak suka ditanya alasan.

"Harus, lo tuh organisasi aja ngeluarin diri. Apa lagi ngurusin cewek tanpa alasan?" Leon tidak akan puas sampai Elvan menjelaskan alasan nya.

Elvan memutar matanya malas, dia menyenderkan punggung ke dinding kelas. Kebetulan hanya sisa mereka berdua di waktu istirahat.

"Gak," jawab Elvan singkat padat dan jelas dengan tampang datar.

Leon membuang napas frustrasi, cowok itu mencondongkan badan nya, dia merasa jengah karena El sangat kaku.

"Biar gue kasih tau ya El! In this world there is no cause without effect. Evaporasi siklus hidrologi aja bisa menguap jadi gas. Kalau lo mau deketin Eryn karena suka sih, masuk akal!" cecar Leon pada Elvan sedikit emosi.

Elvan tampak acuh, dia kembali mengutak-atik rubik nya yang sempat tertunda. Tapi belum lima detik, Elvan kembali memfokuskan obsidian nya pada Leon.

"Menurut lo cinta itu penting?" tanya Elvan dengan suara datar, kalau alis tebalnya tidak terangkat sebelah. Leon tidak akan tau kalau Elvan bertanya, saking datar nya.

Leon yang sedang membetulkan dasi nya pun berhenti, "Sehebat apapun orang, mana mungkin dia bisa hidup sendirian. Kita kan emang di ciptakan buat berpasangan, dan itu guna nya hati sama cinta. Kalau lo tanya buat apa punya pasangan, salah satu nya buat saling mengisi kekurangan."

Elvan mengangguk-anggukan kepalanya, sok mengerti.

"Lo juga El, jangan sendirian mulu. Kalau ada cewek tulus sama lo jangan dia tolak, kalau gitu kapan lo dapat jodoh nya? Sejenius apapun diri lo sendiri pasti lo butuh yang namanya kasih sayang dari cewek, kadang cinta bisa jadi kelemahan tapi bisa juga jadi baju perisai." cerca Leon sudah seperti Ibu bijak, yang memberikan wejangan pada anak tirinya.

Elvan mendengus geli mendengar petuah Leon, cowok itu melipat tangan di dada. Elvan tidak membutuhkan saran apapun dari Leon, karena cowok itu sendiri tidak pernah memintanya.

"Emang gue punya kekurangan?"

Pertanyaan Elvan langsung membungkam Leon. Jelas dari segi manapun Elvan tidak mempunyai kekurangan, mungkin karena tidak terlihat oleh semua orang. Sebab katanya, cowok dingin itu mainnya rapih.

"Gue gak punya kelemahan dan gue gak butuh perisai." tekan Elvan meninggalkan kelas.

Sialan! Leon mengumpat dalam batin.

"Belum gue tampol muka datar lo pake buku Harry Potter!"

°°°

Semenjak kejadian kecil di laboratorium tadi, semua pasang mata tidak lepas memperhatikan Eryn yang tengah menyedot jus semangka di kantin. Di temani dua teman barunya.

"Mereka kenapa liatin Eryn terus? Ada yang aneh ya, sama Eryn?" tanya Eryn pada dua teman nya.

Lyona menyendok soto betawi nya sebelum menjawab, "Itu jelas lah, lo ke depan nya bakal jadi bahan omongan mereka. Secara lo baru pertama kali masuk, udah bisa dekat sama most wanted. Tapi tenang aja, nanti lo juga terbiasa, kayak gue semenjak jadi pacarnya vokalis band, nyaris gak ada hari tanpa di omongin. Bahkan Azuri juga sering dibully, gara-gara tunangan sama pangeran basket." celoteh Lyona.

ELVARYN : Es dan Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang