22. LOVE LANGUAGE

2.2K 169 4
                                    

Elvan tidak tau alasannya mengapa dia mengemudikan mobilnya ke rumah Eryn. Selepas bertemu Ayah nya tadi, Elvan merasa dia membutuhkan penenang dan Eryn pilihannya.

“Eryn." panggil Elvan duduk di samping Eryn yang beralaskan karpet berbulu tebal.

Eryn sontak menoleh kan matanya, ia langsung memeluk Elvan dengan brutal menubruk kan badannya.

"El abis dari kantor ya?" tebak Eryn melihat pakaian formal lelaki itu.

"Aku mendengar ucapan kamu, jadi aku memutuskan untuk menemui Ayah tadi." ucap Elvan.

Elvan mengusap sisa-sisa jejak air mata di pipi dan kelopak mata Eryn.

"El harus baik-baik aja sama Om Zans, gak baik berjauhan sama Ayah. El harus bersyukur masih punya Ayah dan merasakan tumbuh bersama Mama. Eryn juga mau banget punya Ayah sebaik Om Zans, pasti menyenangkan punya orang tua." ungkap Eryn tulus.

Elvan menatap Eryn tepat di dalam nya, ada banyak kesedihan yang sedang gadis itu sembunyikan dari nya.

"El pasti capek tadi, kenapa gak langsung pulang?" tanya Eryn.

"Kamu satu-satunya tempat aku pulang Eryn." pungkas Elvan menyembunyikan wajah nya ke leher Eryn.

Eryn seketika merasa geli, Elvan bernafas dilehernya. Lelaki itu menumpukan kepalanya ke bahu Eryn, menghirup aroma Scarlett yang gadis itu pakai. Eryn mengusap rambut hitam kecoklatan milik Elvan, usapan yang lembut penuh kasih sayang. Elvan tanpa sadar mengigit bibir nya sendiri, menahan kenyamanan yang semakin lama di usap lembut Eryn.

"Jangan jadikan Eryn tempat satu-satunya buat El pulang, nanti kalau Eryn hilang. Eryn gak mau El berantakan," kata Eryn

Elvan melepaskan tangan nya yang melingkari pinggang Eryn.

"Kalau gitu kamu jangan hilang atau aku akan mencari kamu sampai ketemu." pungkas Elvan menatap Eryn dingin.

"Kalau sesuatu terjadi dan terpaksa membuat Eryn harus pergi, gimana?"

Hanya dengan pertanyaan sederhana itu saja, membuat Eryn di tarik ke dalam rengkuhan Elvan.

"Aku akan mempertahankan kamu sampai mati."

Eryn merespon nya dengan kekehan kecil, ia merasa Elvan terlalu berlebihan menjawab pertanyaan iseng nya tadi. Padahal Elvan serius mengatakan nya, lelaki itu tidak pernah main-main dengan proritas utamanya.

"El wangi nya candu banget!" pekik Eryn mengendus wajah nya dalam bidang dada Elvan yang terbalut kemeja putih, sampai lipstick Eryn meninggalkan noda warna pink.

"Ada bekas lipstick nya, kemeja El jadi kotor." Eryn mengusap noda pink itu berharap bisa hilang, tapi malah semakin menyebar warna nya.

"Maaf El, nanti Eryn cuci kemeja nya. Janji!"

Elvan menggeleng pelan, "Nggak usah."

Lelaki itu justru membiarkan Eryn semakin lama bersandar di bahunya.

"Tadi kenapa nangis hm?"

"Ikan koi Eryn hilang semua, di makan Paw-Paw." kata Eryn

Alis tebal Elvan naik sebelah, "Siapa itu?"

ELVARYN : Es dan Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang