28. OLIMPIADE DAN ERYN

1.2K 106 11
                                    

"Aku ingin pergi ke tempat di mana hanya kita berdua saja penghuni nya, aku ingin bangun tidur dan kamu yang pertama kali aku lihat. Karena itu alasan aku bertahan hidup."
.

"El fokus! Waktu nya tinggal 10 menit lagi dan lo sama sekali belum ngisi soal satu pun!" tegur Leon pelan menyikut lengan Elvan di samping nya.

Elvan sedikit tersentak, lelaki itu memijat pangkal hidung nya guna meredakan pusing, "Sorry. Gue gak bisa tenang," gumam nya pelan.

Elvan tersadar dia sekarang tidak boleh membuang waktu lagi, 50 soal dihadapannya harus segera diselesaikan dengan akurat. Jika tidak ingin tim dari SMANRA gagal dalam memasuki 10 besar menuju final olimpiade.

Cowok dengan jaket merah itu menghela napas berat, berusaha memfokuskan diri mengerjakan soal kimia.

... ...

"El, lo kenapa sih? Mikirin masalah Eryn?" tanya Leon melihat gelagap cowok itu yang terlihat cemas.

Elvan mengangguk pelan, cowok itu duduk di sebuah ruangan untuk beristirahat setelah seleksi awal berakhir 10 menit lalu. Mereka tengah menunggu kabar dari Pak Darto, selaku pembimbing mereka dari sekolah apakah tim mereka lolos atau tidak.

"Cewek gue kritis di rumah sakit, gimana gue bisa tenang?" Elvan mengusap wajah nya frustrasi, cowok itu menyenderkan punggung nya ke belakang, sambil memejamkan mata.

Saat ini fikirannya hanya berpusat pada Eryn, satu jam lalu dia mendapat informasi dari Revan mengenai kritis nya Eryn usai terjatuh selepas menyelesaikan penampilan nya.

Leon menghela napas, dia juga sebenarnya memikirkan kabar Eryn sejak tadi. Tapi mau bagaimana lagi? Mereka harus menahan diri tidak pergi ke bandara dan naik pesawat karena mereka tertahan selama dua hari lagi, dan itu sudah pasti SMANRA naik ke final.

Cowok yang sejak tadi mengunyah permen karet sambil melipat tangan itu menghampiri Elvan. Lalu menepuk nya pelan, "Sholat duha yuk, biar lo tenang." ajak Leon.

Elvan mengangguk, dia selalu merasa lebih tenang jika sudah mengadu pada penciptanya.

°°°

Satu jam lalu..

"Oh my god! Kakak lo ganteng banget Ryn mirip Kai Exo, gila kenapa lo gak pernah cerita ke kita sih?" cerca Lyona mengguncangkan tubuh Eryn gemas.

"Vibes nya tuh kayak cowok wattpad gitu, cool in public soft only with Eryn." tambah Azuri mengigit bibir nya.

Eryn memutar bola matanya malas, "Kalian kenapa sih? Udah punya cowok juga liatin Kai mulu." cibir Eryn pada kedua teman nya.

Lyona menoleh pada Eryn, "Ck, Ryn! Lo tuh yang maruk, di luar bucin sama El. Di rumah lo manja sama Kakak lo yang gak kalah ganteng itu, gue masih mending sama cowok fiksi." timpal Lyona tidak terima.

Eryn mendengus geli mendengar nya, "Itu namanya berkah hidup, kalau cantik minimal punya dua cogan kayak Eryn! Lagian sama aja, cowok fiksi Lyona dibeliin sama siapa?" ketus gadis itu membela dirinya.

Lyona tersenyum malu. "Bukan gue, Revan yang selalu nawarin tiap minggu ke Gramedia. Berarti cowok gue gak papa dong, gue punya banyak cowok lain? Kalau lo Ryn? Gue yakin El gak suka lo natap cowok lain selain dia."

"Hooh, Eryn suka Cha Eun Woo aja dia tinggalin Eryn. Padahal Eryn bilang kalau Eun Woo itu mirip El." ucap Eryn mengingat dia menyukai aktor dua Negara.

ELVARYN : Es dan Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang