Dekaennéa

2.5K 228 5
                                    

Kaila melihat ke arah tangga, dimana Azka baru saja melangkah turun habis selesai mandi. Dengan wajah kesal, Azka menatap sekilas Kaila sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah menggunakan handuk kecil. Sedangkan Kaila tertawa pelan, dan memberikan sepiring nasi goreng permintaan Azka tadi.

Azka menatap piring miliknya, "punya lo mana? Nggak makan?" tanya Azka bingung.

"Hah? Aku ke sini kan buat bangunin kak Azka, bukan untuk minta makan." jawab Kaila.

"Ck, ambil sendok lo terus duduk. Kita bagi dua," ujar Azka dan Kaila menggelengkan kepalanya.

"Makan,"

Kaila memajukan beberapa senti bibirnya ke depan, karena kesal tapi tetap saja menurut dengan apa yang diminta oleh Azka terhadapnya. Azka lebih dulu menyuapkan makanan itu ke dalam mulut, dan disusul oleh Kaila.

Ingatkah Azka jika dirinya tidak suka membagi sesuatu dengan orang baru? Apalagi makan di piring yang sama? Tapi bagaimana bisa ia sekarang memberikan izin pada sosok baru untuk makan bersama dengannya, dengan satu piring yang sama?

"Habis ini aku bakalan pulang ke rumah, soalnya kak Azka udah bangun." ujar Kaila, membuat Azka menatap dirinya tetap sambil mengunyah.

"Siapa yang suruh lo pulang?" tanya Azka setelah ia menelan sarapannya dan meletakan sendok tersebut dipinggir piring. "Habiskan, sampai bersih." pinta Azka tersenyum tipis.

"Ih, ini kan sarapan kakak. Kenapa aku yang ngehabisin?!" pekik Kaila tidak terima.

Sedangkan tuan rumah, sudah sibuk di depan kulkas untuk mencari minum yang segar. Kaila memperhatikan Azka, dengan terburu-buru dan hampir jatuh ia menghampiri Azka yang ingin mengambil soda sebagai minum yang dipilihnya.

"Baru makan nasi goreng, terus minum soda. Kakak mau mati cepat ya?" tanya Kaila sambil merampas botol soda tersebut, dan meletakan kembali ke dalam kulkas.

Kaila memperhatikan semua isi kulkas, dan tersenyum ketika melihat minuman sehat yang biasa ia lihat di drama korea ada di dalam kulkas Azka.

"Ini sehat kak, aku sering lihat ini di minum sama orang Korea. Nah, minum ini aja biar sehat." ujar Kaila dan Azka menggelengkan kepalanya.

"lo tau, itu rasanya pahit banget. gue sengaja nyembunyiin itu minuman biar nggak kelihatan sama mata sendiri, kenapa sekarang lo nyuruh gue minum!" sahut Azka datar.

"Ih, padahal enak tau. Aku sering lihat artis minuman nggak ngerasa pahit. Apalagi di drama Korea, sering banget." ujar Kaila.

"Mereka akting bego, ya kali jujur bilang pahit. Coba aja lo minum, pengenkan? Nah minum," ucap Azka setelah merampas minum yang ada di tangan Kaila dan membuka sedikit bungkusnya.

Kaila menerima minuman tersebut, sambil menatap Azka yang kini menantang dirinya sambil bersandar di depan kulkas. Dengan ragu, Kaila meminum sedikit ginseng merah yang selalu membuat dirinya penasaran bagaimana rasa minuman tersebut.

"wle, kak pahit. Air minum, minum." pekik Kaila panik setelah menelan sedikit ginseng merah.

"habisin, kan udah lo buka. Nggak boleh buang makanan, mubazir." bisik Azka dengan senyuman menyebalkan.

Dengan mata yang berkaca-kaca menahan rasa pahit di lidahnya, Kaila menatap Azka memohon agar yang lebih tua mengalah dan memberikannya izin untuk minum. Azka tertawa melihat raut wajah mengenaskan itu.

Meminta bungkus minuman tersebut dan meminumnya sampai habis, membuat Kaila menatapnya dengan mata terkejut dan sedikit kagum.

"wooh, kakak nggak ngerasa pahit. Kenapa? Malu karena ada aku ya," ujarnya dan Azka hanya memberikan tatapan datar.

𝐂𝐚𝐦𝐚𝐫𝐚𝐝𝐞𝐫𝐢𝐞 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang