Triánta Eva

2K 187 10
                                    

Malam ini, Kaila ngerasa susah tidur. Ia sudah sejam lalu rebahan di atas kasur tapi tetap saja matanya ngga bisa terpejam. Belum lagi ia harus jaga gerakan demi si bayi. Buat dia ngga bebas untuk tidur dengan gaya seperti apa.

Jadi, dengan niat penuh Kaila bangkit dari kasur. Membawa satu bantal yang ia peluk dan berjalan ke luar kamarnya. Langkahnya tentu saja tertuju pada kamar yang ada di samping kamar miliknya.

Ia mengetuk dengan pelan dan berbunyi beberapa kali, namun tidak ada sahutan dari pemiliknya. Buat Kaila mencoba menarik knop pintu dan ternyata tidak terkunci. Kebiasaan Azka bila ia tidur di rumah, memang selalu tidak mengunci pintu.

Azka terkadang sulit untuk dibangunkan, karena itu ia jarang mengunci pintu agar Mama nya bisa masuk dan membangunkan.

Kaila masuk ke dalam dengan pelan, ia kembali menutup pintu kamarnya. Dan merebahkan tubuhnya tepat di samping Azka, sedangkan pemiliknya sudah terlelap dengan posisi terlentang dengan salah satu tangan di atas kepalanya.

Kaila memungunggi Azka dan meletakkan bantal tersebut untuk mengganjal perutnya agar tidak tertekan. Setelahnya ia memejamkan matanya.

Azka yang memang sudah merasa terganggu dari awal pintu dibuka, tapi karena matanya sulit untuk dibuka karena pusing habis minum alkohol tadi setelah makan.

Azka memiringkan tubuhnya, mengubah posisinya dengan tangan yang melingkar apik di pinggang Kaila. Buat yang muda terkejut, namun tidak bisa mengelak jika Azka berhasil membuatnya nyaman dan tidur dengan tenang.

*****

Pagi ini, Azka telat bangun. Jam 9 , begitu matahari sudah terbit dan memunculkan cahaya nya ia baru saja bangun. Belum lagi gorden kamarnya sudah dibuka, entah siapa pelakunya tapi beneran buat Azka agak kesal.

Pasalnya cahaya pagi dari matahari langsung kena mata dia waktu bangun, tentu saja sakit mana ia belum membuka mata dengan baik lagi karena masih mengantuk.

Azka bangkit dari kasur, ke kamar mandi dan setelahnya bersiap ke ruang makan. Ia tidak lama menggunakan kamar mandi, jadi wajar selesainya cepat.

“Baru bangun, tumben lama. Emang ngga ada jadwal ke perusahaan Papa hari ini?” tanya sang Mama dan Azka menggelengkan kepalanya.

Ia duduk sambil menarik piring yang sudah tertata rapi roti dan selai di atasnya.

“Kaila mana, Ma?” tanya Azka begitu menyadari tidak melihat Kaila ada di meja makan.

Hanya ada ia dan Mama nya, pasti sang Papa sudah pergi ke kantor dan Mama juga sudah sarapan.

“Habis sarapan tadi, dia muntah-muntah, terus ngerasa mual. Kepalanya pusing, jadi Mama suruh istirahat dulu di kamar.” jawab sang Mama buat Azka menatapnya dengan terkejut.

“Kamu jujur sama Mama, tadi malam ada ngajak Kaila minum alkohol?”

Azka langsung menggelengkan kepalanya, yang benar saja mana berani dia ambil resiko dengan mengajak wanita hamil muda minum alkohol.

“Terus kenapa pagi tadi waktu dia keluar dari kamar kamu, Mama cium bau alkohol di baju dia.” sahut sang Mama.

“Dia dari kamar Azka? Berarti yang buka gorden dia, Azka pikir Mama.” ujar Azka.

“Jawab dulu pertanyaan Mama!”

Azka menghela nafasnya, “Azka memang minum wine tadi malam, cuman dia ngga ada Azka ajak. Mana berani Azka ma. Terus habis minum Azka ngga bersih-bersih dan langsung tidur, mungkin pas dia masuk aroma kamar Azka wangi nya alkohol jadi baju dia kena deh.” jelasnya.

𝐂𝐚𝐦𝐚𝐫𝐚𝐝𝐞𝐫𝐢𝐞 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang