"Bunga.." panggil Arland mengayun, Bunga mendongak menatap laki-laki itu.
"Arland berangkat sama Naka ya."
"Gak." Cetusnya cepat.
"Tapi Bunga.."
"Jangan ngeyel kenapa sih? Nurut Land kalo gue bilang gak ya gak, lo harus berangkat sama gue." Katanya mutlak.
Bibir Arland mengerut siap menangis, sedangkan Bunga menyudahi kegiatannya membuat simpul pada dasi yang di kenakan Arland.
"Bunga.." Arland merengek.
Bunga menatap datar wajah Arland yang memerah, matanya basah dan gumpalan air siap meluncur jatuh.
"Gak!" Bantah Bunga cepat.
"Hiks, AAAAAA MAU SAMA NAKAA." Teriaknya lalu ia menangis kencang.
Bunga tak perduli dia acuh, keluar dari kamar Arland untuk membuatkan roti isi. lagian kenapa Arland ngotot bat mau ama Naka? jangan jangan gay?!
"Mau sama Naka mau sama Naka!!"
"HUAAAAA!" Arland merancau dari dalam.
Sedari belum mandi Arland sudah merengek ingin pergi sekolah bersama Naka, dan permintaan itu tak ada alasan yang jelas, tapi awalnya dia bilang kalau Naka ingin mengajaknya balapan, jelas saja Bunga menolak.
Gadis itu kini sedang membuat telur mata sapi tanpa perduli tangis Arland yang memekakkan telinga seluruh penghuni segedung apartemen.
Arland keluar dari kamar, melihat Bunga yang sibuk dengan acara memasaknya. "ARLAND GAK MAU SEKOLAH!" Sentaknya dan Bunga membalikkan badan, gadis itu melotot.
"Sekolah! Enak aja gak sekolah mau jadi apa lo hah?!" Sarkar Bunga, sudah persis seperti emak emak memarahi anaknya.
"GAK! Arland udah pinter kok!" Tolak Arland.
"Bacot lo nyet, sekolah! Gue ketok pala lo ya njing!" Ancam Bunga.
Arland bersih keras, "Pokoknya Arland gak mau sekolah!" Katanya setelah itu dia masuk kembali ke kamar dan menguncinya.
Bunga mendengkus, lalu mengendus bau gosong, dan seketika matanya melotot, "AAAA ANJIR." Paniknya karna telurnya gosong.
"Arland goblok!" Umpatnya kesal.
Setelah sesi gosong tadi kini Bunga sudah berdiri di depan kamar Arland, "mau sekolah gak yang bener?!"
"Kalo gak yaudah, gue mau sekolah nih, makanannya di meja. Jan nangis, jan ngeberantakin apart awas aja." Kata Bunga di depan kamar Arland yang tertutup rapat.
Tak mendapat sahutan lantas Bunga berjalan menuju pintu keluar, lalu menekan pin dan membukanya.
"Eh." Bunga kaget saat melihat Naka.
Naka menatap Bunga, "pagi." Sapanya.
"Pagi juga, mau apa?" Tanya Bunga.
"Jemput Arland, dia adakan?"
"Ada, di kamar katanya gak mau berangkat." Ucap Bunga dia mundur selangkah lalu sedikit membungkuk dan kaki sebelah kirinya terangkat, untuk ia membenarkan kaos kakinya.
"Gak sekolah? Dia sakit?"
"Ngambek, coba aja bujuk, dari tadi minta berangkat sama lo." Kata Bunga lalu ia teringat sesuatu.
"Bentar. Lo mau ngajak Arland balapan?" Tanya Bunga memincing.
Naka mengerutkan alisnya, "kagak anjir." Elaknya.
"Boong, Arland bilang lo mau ngajak dia balapan!" Tuduh Bunga.
"Enggak bangsat, kurang kerjaan banget gue ngajak dia balapan, yang ada nyusahin. Gue gak ngajak dia balapan tapi ngajak dia ngebut-ngebutan." Katanya.
"Sama bae dodol!" Sarkas Bunga.
"Bedalah anjir."
Bunga mendecak, "trus- tunggu, kenapa lo bisa masuk ke gedung apart? Kan harus dapet izin kalo bertamu." Aneh Bunga.
Naka menggaruk tengkuknya ia mendongak menatap langit-langit, "itu... gak tau intinya gue nyempil masuk pas ada orang mau masuk juga ke pintu utama tadi." Katanya.
"Gila." Maki Bunga.
"Dah gue mau berangkat, kalo Arland gak mau sekolah yaudah, biarin aja, jan di bikin nangis, dan.. jangan berantakin unit apart ini." Ucap Bunga mendesis.
"Iya iya, udah sono kalo mau sekolah." Ujar Naka.
Bunga membuang nafasnya, berjalan keluar dan tak lupa memberikan tatapan peringatan, setelah itu tubuhnya menghilang dari balik pintu.
Naka mengacak rambutnya, tak lupa melepas sepatu terlebih dulu, ingat, jangan mengotori rumah orang.
"Ar!" Panggilnya.
Naka berjalan pelan ke depan pintu kamar temannya itu setelah ia melepas sepatu.
"Ar buka ini gue."
"Lo mau sekolah gak? Bentar lagi jam tujuh neh!" Katanya padahal masih jam 6.30 WIB.
"Ar! Lo gak bundirkan?"
"Ar, nyaut njing!" Kesal Naka mulai mengetok pintu kayu hitam itu.
"Ar! Buka anjing cepet!"
"ARLAND BANGSAT BUKA OY!" teriak Naka semakin kesal.
"Buka kagak lu!"
"Gue berantakin nih unit biar pas Bunga pulang lo di marahin!" Ancamnya.
Naka terus menggedor dengan kencang dan cepat, hingga pintu akhirnya terbuka lebar.
"BERISIK!" Bentak Arland.
Naka melotot, "lama lo njing! Abis ngapain lo hah?"
"Jawab dodol."
"Ish! pulang aja sana kalo mau ngajak ribut sih!" Kesal Arland.
Naka mengetok kepala bocah itu hingga Arland merengut kesal dan ajaibnya bukannya menangis Arland malah membalas perlakuan Naka.
"Ash- gila lo."
"Udah sana pulang, Arland gak mau sekolah."
"Sekolah, lo mau di blender sama Bunga?!" Kata Naka nyolot.
"Gak mau..."
"Gak mau gak mau, tadi kata Bunga lo maunya berangkat sama gue, tinggal ada guenya aja lo kagak mau berangkat." Oceh Naka.
Arland mengembungkan pipinya, "mau berangkat sama Bunga.." katanya mencicit.
Naka mengejabkan matanya melotot, memang dasar anak ngentod.
"Lo.. lo anjing dah emang, Bunga dah pergi, baru aja berangkat melesat jauh ke angkasa." Kata Naka namun dengan nada tak habis fikir.
Arland semakin mengembungkan pipinya dan menunduk, matanya memanas.
"Jan nangis, jan nangis, jan bikin gue gantung diri." Ucap Naka.
"Mau sama Bunga... gak mau sama Naka lagi.." ucap Arland teramat pelan, satu tetes air jatuh ke bawah membasahi lantai.
Arland terisak kecil, namun lama kelamaan membesar, dan akhirnya menangis kencang, panik? JELAS.
"Haaaaa kejadian juga anjing... anjing."
"Jan nangis heh.. Ya Allah tolong hamba." Mohon Naka, abis ngomong anjing nyebut gess keren.
"Berhenti, jan nangis lu masa udah gede nangis, ntar kalo ada Bunga tiba-tiba berabe."
"Kenapa?" Suara gadis terdengar dan Naka melotot, sontak dia membeku lalu menoleh.
Bunga berdiri dengan wajah tak berekspresi di sana.
"Feelling gue gak salah ternyata." Lontar Bunga.
"Lo minta di bunuh?" Sarkas Bunga dingin mengancam kematian.
HAI ANAK KWON, canda sayang
ILIPYI ♡
jagan lupa promosiin ke:
TEMEN/IG/TT/TWEET
kalian yaRep. JUM, 3 Maret 23
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Baby Big ✔
Fiksi Remaja🚩Follow sebelum membaca 🔞 Akan ada adegan 18+ #2 : ARLANDstory "Tante titip Arland ya." "Iya." _______ "Bunga kenapa pulang malem? Aku dari tadi nungguin Bunga." _______ "Lo itu cowo jangan lembek bego." ______ "Aku suka Bunga, Bunga adalah peremp...