Jam 2 dini hari, mata Arland terbuka dengan sanyup, mata basah, bibir merah, menatap wajah Bunga yang damai dalam tidurnya.
Lampu di dalam kamar mati, namun Arland masih bisa melihat jelas wajah gadis itu, dia tak dapat tidur akibat keinginan bangsatnya yang ingin..
"Mau nenen.. Bunga.." Arland merengek pelan, dia takut membangunkan Bunga, tapi dia mau itu!
Jemari Arland bermain dengan gelisah di kancing piayama Bunga, sudah lepas tiga kancing sedari tadi akibat ulah laki-laki itu.
Bibir Arland berkedut, menatap milik Bunga yang hampir terekpos, "mau nenen.." rengeknya lagi.
Arland memasukkan tangannya kedalam piayama, lalu memeluk Bunga erat, menenggelamkan wajahnya di belahan payudara gadis itu dan menangis di sana.
"Bungaa.. bangun.." erangnya.
Namun Bunga tampak tak terusik, dia sangat nyenyak dalam tidurnya, mungkin akibat kelelahan jadi Bunga sama sekali tak terganggu walaupun Arland kini bergerak terus menerus.
Arland mendongak kembali, apa dia harus nekat? Tapi kalau Bunga bangun bagaimana?
Otak berkata tidak tapi hati berkata ya, kini tangan Arland memegang pengait bra, siap membukanya, namun ia masih ragu dan takut, tapi kalau dia tak melakukan ini dia tak akan bisa tidur.
Masa bodo, toh Bunga nyenyak kok tidurnya.
Arland berhasil melepas pengait bra itu, lalu tangannya keluar dari dalam piayama, dia menurunkan bra yang di pakai Bunga, hingga menampilkan milik gadis itu yang tampak besar.
Kehilangan akal sehat, mungkin ya, ah tidak tapi emang iya.
Arland mendongak kembali memastikan kalau Bunga benar-benar tidur. Saat sudah pasti ia mengeluarkan payudara milik Bunga lalu mulai melakukan aksinya.
Arland menghisap payudara Bunga kuat, menyedotnya seakan-akan, akan ada yang mengambilnya.
Lenguhan pelan keluar dari mulut Bunga tapi hanya sesaat setelah itu hilang. Arland terus menyedot milik wanita itu seperti bayi kehausan.
Jari Arlan membuat pola absrak pada kulit Bunga, lalu tak lama diapun akhirnya tertidur pulas.
***
TRINGGG TRINGGG!
TRINGGG TRINGGG TRINGGGGGGGGGGGGG!
"AKHH ANJING! ALARM TAIK!" Bunga memukul jam wakernya hingga mati.
Matanya mengedip edip pelan, lalu akhirnya terbuka lebar, Bunga duduk, merenggangkan otot leher dan tangannya.
Melirik ke samping Arland masih tidur, posisinya tengkurab hingga pipi laki-laki itu tampak begitu gembul dan tembam.
"Kok bh gue kendor." Monolognya, tangan Bunga meraba kebelakang.
"Ck anjirt lepas pantesan, kebiasaan." Katanya mendecak, tidak curiga ya bundah.
Bunga menurunkan kakinya menapak ke lantai, lalu berjalan keluar kamar, meninggalkan Arland yang terlelap di sana sendirian.
"Tete gue kok basah ya." Nah loh.
Bunga memegang tetenya sambil ia masuk ke dalam kamar mandi, "Masa tete gue keluar asi." Herannya namun setelah itu tertawa.
"Ngaco! Yakali, gue punya anak aja kagak, tapi napa basah anjir?" Herannya kembali, Bunga menatap dirinya di pantulan kaca.
"Pas malemkan gue mimpi si Arland nyusu di gue, tapi masa basahnya sampe sini?" YA KARNA BUKAN MIMPI DODOL.
Bunga mendecakkan lidahnya, dia tak mau pusing memikirkan itu, TAPI MASALAHNYA DIA PENASARAN COK!!
"Bangke, masa setan.." keluhnya dan ia mulai merinding sendiri karnakan ya dia ada di kamar mandi mana lagi kacaan kalo setannya muncul tiba-tiba di belakang kumaha?
Bunga menepis pikiran syaitonnya memilih menggosok gigi lalu pergi keluar apartemen untuk mencari sarapan, dah cocok kek emak-emak beli nasi kuning pagi pagi ye.
Bunga kembali ke apart setelah mendapat dua nasi uduk dekat apartemennya, satu pedas dan satu tidak, ya karna Arland tak bisa makan pedas.
Bunga masuk ke dalam kamar melihat Arland yang masih tertidur pulas bahkan mulut laki-laki itu terbuka kecil saking lelapnya.
"Masih tidur, 20 menit lagi aja deh." Ucap Bunga, nanti 20 menit kedepan ia baru membangunkan Arland.
Bunga membuka ponselnya mengotak atik benda pipih itu, lalu ia membuka grup yang hanya di isi 3 orang, termasuk dia.
Bunga menatap geli nama grup yang sudah di ganti menjadi "calon sugar mommy" di pastikan itu adalah perbuatan Cahaya, karna Cahaya pernah bilang kalau dia mau jadi sugar mommy.
Manik coklat Bunga bergerak membaca chet kemarin malam dua teman kampretnya itu mengspam dan memanggil manggilnya akibat kejadian Arland yang terjun memeluk tubuhnya saat ia sedang vidcall.
Lalu tiba-tiba pesan terbaru muncul, dan Bunga tertawa membacanya saat melihat Lintang yang mengirim chet dengan heboh karna dia bisa bangun pagi.
"Lagi stres pasti nih anak makannya bangun pagi." Lontar Bunga, ia tau betul Lintang itu akan bangun pagi saat dia sedang memiliki beban pikiran.
Bunga menaikkan bola matanya melihat jam yang sudah mengarahkan jarum panjang lebih dari duapuluh menit.
Bunga bergegas bangun lalu membuka pintu kamarnya, "Land bangun!" Seru Bunga, tapi ternyata Arland sudah bangun.
Arland duduk di atas kasur dengan mata terpejam, masih ngantuk toh ternyata.
"Land?" Panggil Bunga menepuk pundak laki-laki itu.
Arland membuka matanya lalu ia kucek, "Bungaa." sapanya.
"Mandi sana, berangkat sekolah." Suruh Bunga.
Arland menjelajarkan pandangannya melihat keseliling, "Lima menit lagi ya.."
"Gak, sana mandi!"
Arland mencerutkan bibirnya, "masih ngantuk.."
"Pas malem tidur jam berapa emang masih ngantuk gini?" Tanya Bunga menghimpit pipi Arland.
"Gak tau.. Arland pas malem gak bisa tidur." Katanya.
Bunga memutar bola matanya, "Turun, mandi sana biar gak ngantuk lagi." Suruh Bunga.
Arland melingkarkan tangannya di perut Bunga, "Masih ngantuk.." rengeknya.
"Gausah manja gini, masih pagi." Ketus Bunga menarik tangan Arland dari pinggangnya.
Arland mendecak kesal, akhirnya turun dari kasur lalu berjalan keluar dengan menghentakkan kaki, Bunga yang melihat itu hanya mendengkus pelan, membereskan kasurnya yang berantakan.
"Abisin makannya, trus pake sepatunya, gue kebawah duluan mau panasin mobil." Ucap Bunga menggendong tasnya kebahu.
"Ihh tungguin Bungaa! Bentar lagi selesai tungguin!!" Sambar Arland cepat.
Ia memasukkan nasi kedalam mulutnya sekaligus lalu menelannya dengan kasar, lalu Arland meminum susu kiriman dari maminya.
"Pelan-pelan, nanti perutnya sakit." Ucap Bunga melihat Arland wara-wiri.
"Tungguin! Arland pake sepatu dulu sebentar." Katanya menghiraukan peringatan Bunga.
Bunga menatap pergerakan Arland dengan datar, laki-laki itu mengikat tali sepatunya dengan asal, sok aja baru keluar unit langsung lepas tuh tali.
"Dah?"
"Udah ayo."
Kok kalian kieng sih baca nih cerita? Gue yang bikin aja males baca ulangnya
Jangan lupa promosi ke:
TEMEN/TT/IG/TWEET
kalian yaRep.SEN, 1 Maret 23
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Baby Big ✔
Подростковая литература🚩Follow sebelum membaca 🔞 Akan ada adegan 18+ #2 : ARLANDstory "Tante titip Arland ya." "Iya." _______ "Bunga kenapa pulang malem? Aku dari tadi nungguin Bunga." _______ "Lo itu cowo jangan lembek bego." ______ "Aku suka Bunga, Bunga adalah peremp...