"Nah itu Bunga udah pulang, Bunga sini-"
"Bentar, aku kebelet, srius." Gadis berseragam itu lantas berlari, meninggalkan ruang tamu yang di isi oleh empat orang berbeda jenis.
Selang beberapa menit, gadis bernama Bunga kembali ke ruang tamu, dia membungkukkan tubuhnya memberi salam pada mereka, lalu duduk di samping sang ayah.
"Ini Bunga, anak pertama saya."
"Owalah Wi kamu punya berapa anak emangnya?"
"Satu."
"Lah tadi bilang ini anak pertama kamu berarti ada lagi dong."
"Ty-"
"Belum jadi yang lainnya." Suara bass memotong, Bunga melirik sang ayah lalu menyikutnya.
"Bercanda."
"Aku gak mau punya adek." Ucap Bunga dengan nada pelan, ayah hanya mengangguk, walaupun dalan hati tidak.
"Kenalan Bu."
"Bunga Mah."
"Iya."
"Saya Bunga tante." Bunga menyalim tangan wanita di sebrangnya.
"Nama Tante Aya." Katanya menjawab, lalu Bunga beralih menyalim tangan seorang pria di samping tante Aya.
"Bunga Om."
"Om gak beli bunga neng."
"Nama saya maksudnya."
"Oh.. nama om Tono." Kenalnya, Bunga mengedipkan matanya dengan kecepatan kilat tersenyum sangat lebar dan hatinya yang tertawa kencang, ntah dia merasa lucu.
Bunga kembali duduk.
"Bunga."
"Iya Tan?"
"...tante mau minta tolong sama kamu, boleh?"
"Minta tolong?"
Aya tersenyum kecil, "Tante denger kamu ngekos ya?"
"Iya."
".... kamu mau tinggal di apart aja gak?"
"Tante nawarin?"
"Enggak promosi kali aja kamu mau beli."
"Gak deh tan aku boke."
"Ekhem, udah kamu diem aja Ay, biar papi yang ngomong." Tono menyela membuat Aya mendecak kesal.
"Bunga, om sama tante mau minta tolong, apa bisa kamu ngurus anak kami?"
"Hah?" Beo Bunga tak mengerti.
"Auroramu nak." Tegur Ayah.
"Maaf."
Aya dan Tolo saling melirik wajah mereka berubah serius namun bercampur pula dengan lelah, "kami sedang ada masalah, kami tidak memiliki waktu untuk memperhatikan anak kami."
"Kami pusing harus bagaimana, di sisi lain anak kami belum dewasa dalam artian lain dia belum mandiri membuat kami harus kelimpungan, pernah kami mencari baby sister untuk dia, tapi malah berujung masalah."
"Dia seumuran denganmu, tante yakin kamu bisa mengurus dia dan mendidik dia agar dewasa."
"Tapi Tan, emangnya tante gak punya kerabat atau apa?"
"Lahkan Ibu kamu kerabat tante."
"Eh.. emang tante siapanya mamah?"
"Sodara seumatnya."
"Beda konsep tan."
"HUS! gak akan selesai kalo gini mah." Ayah memotong tegas.
"Gini Bung in-"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Baby Big ✔
Teen Fiction🚩Follow sebelum membaca 🔞 Akan ada adegan 18+ #2 : ARLANDstory "Tante titip Arland ya." "Iya." _______ "Bunga kenapa pulang malem? Aku dari tadi nungguin Bunga." _______ "Lo itu cowo jangan lembek bego." ______ "Aku suka Bunga, Bunga adalah peremp...